Share

Kabur

Suamiku 90cm

Bab 25 : Kabur

Terlihat dari kaca spion taxi, Wildan memegangi kepalanya menatap kesal melihat kepergianku. Emang apa sih yang mau dibicarakan si bajingan itu?

Astaga, Mas Syafril. Hatiku perih juga melihat kelakuannya tadi, aku menangkap basah dia bersama pelakor itu. Dadaku terasa sesak menahan tangis, kumainkan napas supaya air mata tidak berjatuhan. Aku merasa rugi kalau harus mengeluarkan air mata hanya untuk penghianat itu. Pria kecil, jelek, hitam dan tukang selingkuh ini tidak pantas aku tangisi. Air mataku terlalu berharga untuknya.

"Mbak, kita mau ke mana nih?" Pertanyaan supir taxi mengagetkan lamunan.

"Aduh, ke mana ya?" Aku menggaruk kepala bingung. Mau pulang ke rumah Ibu, gak mungkin. Kasian kalau dia sampai tahu masalah ini. Menantu pilihannya malah membuat ulah dengan berselingkuh dan membuat susah anaknya, penyakit jantung ibu bisa kumat. Aku tidak mau itu terjadi.

"Ke jalan Merpati nomor 4, Pak," jawabku pada supir taxi dengan menyebutkan alamat rumah M
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status