Share

Kebobolan

Suamiku 90cm

Bab 9 : Kebobolan

"Assalammualaikum, Zil. Udah di minum belum jamunya?"

"Belum, Bu." Kak Metha menunjukkan botol jamu ke arah ponsel.

"Buruan di minum, Zil!" perintah Ibu dengan wajah cerewetnya.

"Iya, Bu, iya." Aku mengambil botol jamu dari tangan kak Metha dan segera meminumnya sampai habis.

"Woek .... " aku menjulurkan lidah karena menahan rasa pahit.

"Nah, bagus. Insyallah kamu akan segera hamil, Zil. Pokoknya tetap usaha, Ibu gak mau tahu. Tahun ini kamu harus kasih Ibu cucu!"

"Iya, Bu, iya."

"Ibu takutnya kamu udah gak bisa hamil, Zil. Maklum, umurmu tahun depan kan udah 35. Makanya kamu harus ikhtiar juga dengan minum jamu itu. Anak teman Ibu udah berhasil hamil loh, padahal umurnya sudah 40 tahun. Menikah 15 tahun."

"Iya, Bu. Iya."

"Jangan iya, iya saja. 'Gladak-gluduk'nya juga harus teratur. Jangan terlalu sering dan terlalu jarang." Ibu masih saja nyerocos.

Kak Metha cuma cekikikan mendengar obrolanku dengan ibu.

"Udah deh, Bu, gak usah ngomongin masalah gituan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status