Share

157 || Duka

Author: Diva
last update Huling Na-update: 2025-07-20 01:06:52

"Viana? Di mana dia?"

Suara Sagara mengejutkan semua orang di sana. Sagara segera menghapus air matanya dengan kasar, dia teringat akan Viana. Kemunculan ketiga sahabat Viana bersama Alin, membuat dia merasa janggal. Ternyata istri kecilnya tidak bersama mereka. Sialan, dia terlalu fokus dengan Satya yang terluka dengan kondisi sudah tidak bernyawa. Sampai dia melupakan sang gadis yang tidak berada di dekatnya.

Dia teringat ucapan Ravin. Semua perkataan Ravin berputar kembali di atas kepalanya, dia begitu panik. Dia segera bangkit dari posisinya.

"Di mana Viana?" Suara Sagara kembali terdengar. Kali ini dia menatap Kanara dan Seyra yang membeku.

Sedangkan Rachell yang masih terduduk di dekat Satya yang sudah terbujur dengan kaku itu ikut mendongak. Dia mengusap air matanya, dia ingin bersuara tapi tenggorokannya tercekat. Dia kesulitan untuk mengeluarkan satu kata pun.

"Kita terpisah sama Viana. Tadi Viana sempat izin ke toilet sebelum ada penyerangan dari Onryx, dan akhirnya guru-
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   159 || Kehancuran Sagara

    Langkah-langkah yang semula hanya sayup terdengar kini semakin dekat.Suara sepatu menyentuh lantai koridor rumah sakit seperti detak jam yang mencekam—pelan, tapi menancap dalam. Sagara belum bergerak. Lututnya masih menekan dinginnya lantai, tangan terkepal di sisi tubuh, dan pandangan kosong mengarah pada ubin putih keabu-abuan yang tak menjawab apapun.Tiba-tiba tubuhnya menegang.Sagara bisa merasakan keberadaan mereka sebelum benar-benar melihat. Dia merasakan hawa keberadaan orang-orang itu. Terlebih suara Kenzo membuat Sagara memejamkan mata. Kenapa mereka bisa menyusul dirinya ke sini? Bukankah seharusnya mereka bersama petugas medis yang sedang mengurus jasad Satya?Perlahan, dia bangkit berdiri. Masih dengan dada yang naik turun, wajah memucat dan mata yang sembab. Ketika dia menoleh, enam sosok berdiri tak jauh darinya.Kenzo. Danish. Seyra. Rachell. Kanara. Alin.Enam pasang mata yang penuh tanya, penuh luka, dan penuh syok.Sagara menyipitkan matanya. Pandangannya tajam,

  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   158 || Cerai?

    Sagara mendorong pintu rumah sakit Permata dengan tangan yang basah keringat. Nafasnya tak beraturan. Helaan napas panjang bercampur rasa takut yang menyesakkan. Kaus kaki sekolahnya masih basah oleh lumpur dan darah Satya. Jantungnya berdetak tidak karuan.Langkahnya membawa ke meja resepsionis. Suara sepatu yang menampar lantai mengiringi detik waktu yang menggantung. Seorang perawat wanita mengangkat wajah ketika melihat sosok tinggi itu datang dengan langkah nyaris tertatih.“Ada pasien bernama Viana Rajendra?” tanyanya dengan suara tercekat. “Viana mengalami kecelakaan, dan baru saja dibawa ke sini."Perawat itu sempat ragu, menatap wajah Sagara yang penuh luka dan kotoran. Tapi nada suaranya terlalu tulus. Terlalu takut. Terlalu putus asa untuk dianggap main-main.“Ruangan 305. Korban kecelakaan lalu lintas. Dia masih diobservasi,” jawab si perawat pelan, menunjuk ke arah lorong sebelah kiri.Tanpa mengucapkan terima kasih, Sagara langsung melangkah pergi.Langkahnya melebar, na

  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   157 || Duka

    "Viana? Di mana dia?" Suara Sagara mengejutkan semua orang di sana. Sagara segera menghapus air matanya dengan kasar, dia teringat akan Viana. Kemunculan ketiga sahabat Viana bersama Alin, membuat dia merasa janggal. Ternyata istri kecilnya tidak bersama mereka. Sialan, dia terlalu fokus dengan Satya yang terluka dengan kondisi sudah tidak bernyawa. Sampai dia melupakan sang gadis yang tidak berada di dekatnya. Dia teringat ucapan Ravin. Semua perkataan Ravin berputar kembali di atas kepalanya, dia begitu panik. Dia segera bangkit dari posisinya."Di mana Viana?" Suara Sagara kembali terdengar. Kali ini dia menatap Kanara dan Seyra yang membeku. Sedangkan Rachell yang masih terduduk di dekat Satya yang sudah terbujur dengan kaku itu ikut mendongak. Dia mengusap air matanya, dia ingin bersuara tapi tenggorokannya tercekat. Dia kesulitan untuk mengeluarkan satu kata pun."Kita terpisah sama Viana. Tadi Viana sempat izin ke toilet sebelum ada penyerangan dari Onryx, dan akhirnya guru-

  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   156 || Kehancuran Rachell

    Sagara menendang salah satu pintu ruang UKS, kosong. “SATYA!” teriaknya lagi. Tapi jawaban yang datang hanya gema suaranya sendiri.Langkahnya terus memburu, menyusuri lorong-lorong yang semakin sepi. Ketika dia mencapai belakang sekolah, sesuatu di dadanya menegang. Ini tempat terakhir setelah dia berkeliling setiap sudut sekolah mencari sosok Satya. Dia menatap sekitar dengan pandangan tajam. Kepalanya sedikit pening membuat langkahnya sedikit goyah, dia terpaksa berhenti sejenak. Tangannya merogoh saku celananya untuk mengambil ponsel. Dia segera menghubungi Kenzo. "Gimana? Lo udah nemuin Satya?" Sagara bertanya setelah mengatur napasnya sedikit normal. Helaan napas di sebrang sana terdengar. "Belum, sekolah luas, Gar. Tapi mustahil kalo gue nggak nemuin Satya.""Sekarang lo di mana?" tanya Sagara menyandarkan tubuhnya pada tembok di dekatnya. "Gue ada di sekitar taman belakang sekolah." Sagara menolehkan wajahnya ke arah gudang saat mendengar derap langkah kaki yang begitu k

  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   155 || Kemarahan Arthur

    Bunyi ponsel yang bergetar di atas meja kerja Arthur membuatnya menoleh sejenak dari tumpukan berkas yang belum sempat ia sentuh. Saat ia melihat nama rumah sakit terpampang di layar, ada firasat buruk yang merambat naik dari ulu hatinya. Dengan tangan sedikit bergetar, Arthur menjawab panggilan itu."Selamat siang, ini dengan keluarga dari Viana Rajendra?"Napas Arthur langsung tercekat. "Saya ayahnya.""Putri Anda baru saja dibawa ke IGD. Dia mengalami kecelakaan cukup serius dan—"Arthur tak lagi mendengar sisanya. Dunia seolah runtuh dalam sekejap. Ponselnya nyaris terjatuh dari genggamannya. Tangannya terangkat menutupi wajah. Wajahnya memucat."Saya akan ke sana sekarang," ucapnya terburu-buru sebelum menutup telepon, langsung meraih jasnya. Beruntung dirinya masih ada di kota Swinden, belum kembali ke kota Luton. Tanpa pikir panjang, ia menekan nomor lain. "Elvano! Kau di mana sekarang? Ke rumah sakit Permata sekarang, Viana kecelakaan!" suara Arthur terdengar gemetar, campura

  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   154 || Firasat Rachell

    "What the fuck? Gue nggak salah lihat kalo itu Ravin?"Semua murid berteriak penuh rasa terkejut saat melihat sosok Racik di tengah lautan manusia yang tengah beradu fisik dengan sengit. Ravin berdiri di tengah-tengah, bukan sebagai kawan melainkan musuh yang ingin ikut menghabisi dan mengacaukan SMA Galaksi. Semua guru dan murid di sana tidak mempercayai itu. Ravin mantan ketua OSIS SMA Galaksi, yang sebulan lalu dikeluarkan karena telah membuat hamil perempuan lain. Nyatanya keterkejutan semua orang terhadap Ravin murid teladan yang tak banyak tingkah tidak hanya sampai di situ saja. Kini Ravin merupakan bagian dari geng motor yang menjadi musuh Sagara. Ikut menyerang Sagara, ternyata ketenangan, keteladanan, semua itu hanyalah topeng. Ravin merupakan sosok yang menyembunyikan identitas aslinya di balik murid teladan kesayangan guru."Tampar gue bilang kalo ini bohong!" Kanara berteriak lantang sambil menangkup wajahnya menatap Ravin dari rooftop tak percaya."Gue nggak nyangka ter

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status