"Hei kau! Apa kau tidak mendengarku!"
Shafiqa tersentak kaget saat Sky kembali meneriakkannya."I-iya Tuan, memangnya apa yang harus aku lakukan?"Ia mendengar, hanya saja ia bingung … tugas apa yang seharusnya gadis itu lakukan? Ia sama sekali tak punya pengalaman bekerja, pun pengalaman dan gambaran apa pun perihal persoalan ranjang.Sky berdecak, kesal. "Astaga, selain jelek kau juga sangat bodoh! Bukankah tadi aku sudah mengatakannya padamu, kalau kau sekarang adalah pelayan pribadiku!""Iya, aku mendengarnya. Tapi, apa tugas pelayan pribadi itu?" tanyanya polos, membuat Sky hanya bisa menggelengkan kepala.Baru kali ini pria itu dihadapkan dengan gadis polos yang tidak tahu apa-apa. Apa ia bisa bersabar dalam menghadapinya, ataukah gadis kecil ini akan habis di tangannya sekarang juga?Tidak! Sky bahkan belum bermain-main dengannya, ia tidak akan menghabisi Shafiqa sekarang. Mungkin nanti, setelah ia puas bermain atau mungkin setelah ia kehilangan kesabarannya dalam mengajari gadis kecil ini."Edward!" Sky memanggil orang kepercayaannya selama ini. Pria tampan bertubuh tegap itu pun langsung menghampiri Sky, saat mendapatkan panggilan. "Urus dia!” Sky mengedik, menunjuk Shafiqa dengan dagunya yang lancip. “Ajarkan apa saja yang harus ia lakukan di sini. Dan jelaskan tugas apa saja yang harus ia kerjakan!""Baik, Tuan.""Beri dia kamar dan juga pakaian."Dengan patuh, Shafiqa mengikuti langkah Edward hingga sampai di sebuah pintu kamar. Pria itu membuka pintu kamar itu, dan berpesan agar ia mengganti pakaian."Setelah kau selesai membersihkan diri, temui aku di ruangan tadi."Tanpa menunggu jawaban dari Shafiqa, Edward pun pergi meninggalkan gadis itu di sana sendirian.Gadis polos itu lalu mulai melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar. Saat ia memasuki kamar tersebut, ia berdecak kagum melihat ruangan yang katanya itu adalah kamar pelayan."Bahkan kamar pelayan di sini lebih bagus, jika dibandingkan dengan kamarku di rumah paman," gumamnya.Shafiqa mungkin tidak akan tersenyum jika saja ia tahu betul bagaimana Sky, dan apa yang bisa pria itu perbuat padanya. Namun, gadis polos itu masih terlena karena akhirnya terbebas dari rumah paman dan bibinya.Kerap kali merasa kelaparan, mendapat siksaan … membuat kesedihan sudah jadi makanan sehari-harinya kala tinggal bersama sang paman. Makanya, mendapatkan kebahagiaan seperti ini … Shafiqa langsung terlena. Oh, setidaknya ia belum melihat perbuatan nyata dari kekejaman Sky pada dirinya.“Baiklah … ayo kita lihat, tugas apa yang telah menantiku!”Shafiqa berdiri di depan cermin usai membersihkan diri. Ia juga telah berpakaian rapi dengan kemeja putih yang hanya sebatas siku, dan rok berwarna hitam di atas lutut. Seharusnya rok itu sebatas paha. Akan tetapi, karena tubuhnya yang mungil membuat rok itu hanya sebatas di atas lutut. Untung saja, pinggang rok itu menggunakan sebuah karet. Hingga bisa pas di tubuhnya yang kecil.Dengan kacamata yang masih bertengger di matanya, ia masuk ke dalam ruangan dimana ada Edward yang sedang menunggunya dengan di sana."Permisi Tuan.""Masuklah," jawab Edward, pria tampan berwajah dingin itu mengarahkan pandangannya ke gadis yang akan jadi mainan baru sang majikan. Koran yang semula sedang ia baca, kini sudah terlipat lagi. Sebersit senyum tipis terlihat dari bibirnya. “Gadis ini cukup manis,” pikir Edward melihat penampilan segar Shafiqa.Meski dalam hati, Edward pun sedikit mengasihani gadis ini. Bagaimana pun juga Shafiqa hanyalah seorang gadis polos yang harus terjerumus karena kesalahan pamannya. Tak sepatutnya ia menjadi korban."Kemarilah dan baca ini." Edward pun memberikan berkas yang ia pegang pada gadis bertubuh mungil itu.Shafiqa pun mengambil berkas itu dan mulai membacanya. “Apa-apaan ini!” pekiknya dalam hati. Ia memberenggut kesal dan melihat heran pada Edward."Kenapa?" tanya Edward, karena melihat perubahan dari ekspresi Shafiqa.“Ini….” Gadis itu menunjuk satu poin janggal di dalam berkas yang sedang ia baca. “Memandikannya? Apakah dia tidak bisa melakukannya sendiri?!”“Bukankah Tuan Sky sudah bilang, kalau kau adalah pelayan pribadinya?” tanya Edward dengan tenang. Shafiqa mengangguk ragu. “Maka, apa pun yang menjadi permintaan Tuan Sky, itulah tugasmu.”Shafiqa membuka mulutnya lebar. Ia berpikir, apakah Sky sama seperti bayi baru lahir yang bahkan tidak bisa mandi sendiri?Shafiqa tertunduk lesu. Ternyata, tugas menjadi pelayan pribadi Sky Abraham sangat sulit. Semuanya harus ia yang menyiapkan, mulai dari makan, mandi, bahkan semua keperluan harus ia yang menyiapkannya. Benar-benar seperti mengurus bayi besar yang sudah tahu protes."Kau tidak usah khawatir Tuan Sky akan macam-macam padamu, karena dia tidak akan tertarik pada anak kecil sepertimu."Shafiqa menegakkan pandangannya yang berbinar. "Benarkah?"Edward mengangguk. “Sekarang, pergilah ke kamarnya dan layani dia.”Tuan, anda tidak apa-apa? Sebaiknya kita ke rumah sakit!" ucap Edward saat ia melihat Sky sedang membalut tangannya dengan kain. Namun, wajahnya terlihat sangat datar dan tak memperlihatkan jika ia sedang kesakitan saat ini.Padahal, luka yang di alami oleh Sky cukup dalam. Karena terkena senjata tajam."Tidak perlu! Panggil saja dokter itu ke rumah," jawab Sky.Edward pun menganggukan kepalanya cepat, dan segera menghubungi dokter Sky untuk segera datang ke rumah, dan mengobati lukanya. Dan ia pun segera mengemudikan mobil itu dengan kencang, agar bisa segera sampai ke rumah.***Di rumah Shafiqa baru saja selesai makan karena setelah mandi tadi ia ketiduran lagi, hari ini ia tidak memakai seragam kerjanya. Karena Sky sudah menyiapkan dress cantik untuknya, dan di atas dress itu terdapat sebuah surat yang mengatakan jika hanya pakaian Shafiqa saja yang berubah. Namun, tidak dengan pekerjaannya karena Sky tetap ingin d
Mobil Sky melaju dengan kecepatan sedang saat membelah jalanan kota, hari ini ia akan melihat pabrik senjata yang sedang ia bangun. Juga ia akan bertransaksi dengan seseorang di sebuah perusahaan milik salah satu koleganya.Perusahaan yang dibangun hanya sebuah kedok saja. Karena sebenarnya perusahaan itu adalah perusahaan yang pemiliknya selalu menyelundupkan barang-barang ilegal untuk ia jual.Tak membutuhkan waktu lama kini Edward dan juga Sky sudah sampai di sebuah bangunan tua, yang cukup jauh dari keramaian. Entah apa maksud dari orang itu, ia ingin mengadakan pertemuan di tempat seperti ini.Ia bilang jika ini adalah salah satu perusahaannya, apa mungkin dibalik bangunan tua yang jelek dan terpencil ini ia menyembunyikan sesuatu, atau mungkin orang itu memproduksi senjatanya di sana."Jadi bagaimana Tuan Sky?" tanya pria yang usianya tak berbeda jauh dari Sky, pria itu kini duduk santai di hadapan Sky samb
Pagi ini menjadi pagi yang berbeda untuk Shafiqa, saat ia membuka matanya ia merasa tidak semangat, tubuhnya terasa sangat sakit bahkan terasa remuk. Apalagi di bagian intinya, terasa sangat perih. Itu karena kemarin Sky sudah mengambil sesuatu yang paling berharga dalam hidupnya. Mahkotanya, kesucian yang selama ini ia jaga telah direnggut paksa oleh Sky.Menyakitkan memang, tapi bagaimana lagi ia tidak bisa berbuat apa-apa selain hanya pasrah. Ia benci pada dirinya sendiri yang tidak bisa mempertahankan kehormatannya. Ia benci karena merasa jika tubuhnya kini telah kotor, masa depannya benar-benar sudah hancur. Ia sudah tidak memiliki lagi kehormatan sebagai seorang perempuan.Tapi untuk apa sebuah kehormatan itu, jika hidupnya berada dalam sebuah penjara yang Sky buat. Ia bahkan tidak bisa melihat dunia luar dan menikmati kebebasan hidupnya. Yang ia dapatkan hanya sebua kurungan, penjara kehidupan yang entah sampai kapan ia akan bisa bertahan
Belum sempat Shafiqa menjawab, bibir mungilnya sudah dibungkam duluan oleh bibir Sky. Bibir yang selama yang selama ini selalu senang menciumnya. Menciuminya bahkan sampai berkali-kali.Dan kini ciuman itu terasa berbeda karena Sky menciumnya dengan sangat rakus, hingga ia kesulitan untuk bernapas. Tangan mungilnya ia cengkeramkan di lengan Sky yang kokoh dan kuat. Ia mencoba untuk melawan tapi tetap saja tenaganya kalah jauh. Shafiqa hanya seorang gadis kecil sedangkan Sky seorang pria terlatih tentu saja ia kalah.Shafiqa mencoba untuk melepaskan pagutannya, tapi itu sangat sulit karena Sky tak mau melepaskannya. Ia hanya memberikan sedikit jeda untuknya mengambil napas. Dan kemudian kembali memagutnya sampai ia puas.Tangan kokohnya kini mulai melepaskan handuk yang menempel di tubuh Shafiqa. Hingga benda yang sejak saat tadi sangat menggodanya kini terpampang jelas di hadapan matanya.Tanpa menunggu
Julie pun langsung keluar dari kamar Sky dan pergi menuju kamarnya dengan hati yang sangat marah. Tidak pernah ia bayangkan jika ia akan melihat sesuatu yang tak sepantasnya ia lihat."Sialan! Ternyata perempuan itu jauh lebih liar dari yang aku bayangkan!" geram Julie, ia sangat shock saat melihat Sky sedang sangat bernafsu, pada gadis yang ia anggap sebagai pelayan kampungan.Bagaimana bisa Sky terlihat sangat bergairah saat bersama dengannya, ia bahkan mandi berdua dengan perempuan sialan itu. Julie tidak bisa menerima ini semua, ia tahu jika selama ini Sky memang selalu bermain perempuan. Tapi wajah yang penuh hasrat dan damba ia perlihatkan hanya pada gadis itu.Sky juga terlihat sangat melindunginya, sebenarnya apa hubungan mereka berdua itu. Astaga, ini sangat di luar nalar seorang Sky jatuh cinta, itu tidak mungkin!Julie masih tidak percaya dengan ia lihat. Padahal tadinya ia ingin bertemu dul
Oh tidak! Ujian apalagi ini, kenapa pria ini senang sekali membuat jantung Shafiqa berdetak tidak karuan. Dia bilang ingin dimandikan olehnya? Ya ampun, bisa hancur dunia bikin bottom jika ia harus memandikan bayi besar ini. Lagi pula apa dia tidak malu sudah tua, badan besar pula tapi tingkahnya masih manja dan ingin dimandikan."Ayo cepat!" ucapnya pada Shafiqa, hingga mau tidak mau ia pun terpaksa menganggukan kepalanya."B-baik, tapi apakah anda bisa melepaskan saya?" Shafiqa mencoba menggerakkan tubuhnya agar Sky bisa melepaskan ia dari dekapannya.Sky pun melepaskan tubuhnya dan ia mulai bersiap untuk mandi, ia melepaskan benda yang masih menempel di tubuhnya.Shafiqa yang merasa malu pun langsung memalingkan wajahnya, jangan sampai ia melihat penampakan pisang tanduk, yang akan membuat matanya gatal nanti.Sky mulai masuk kedalam bath up yang sudah terisi air hangat, ia pun melihat
Shafiqa berlari kecil untuk mengimbangi langkah Sky yang panjang, persis sekali seperti anak kucing yang sedang mengejar jerapah.Sky yang tahu jika gadis itu sulit menyetarakan langkahnya langsung berhenti, hingga tubuh kecil itu langsung menabrak punggung kerasnya..Brughhh ..."Aduh!" pelik Shafiqa dan mengusap hidungnya yang sakit terkena punggung kokoh milik Sky.Sky pun berbalik dan mendekatkan wajahnya pada gadis berkacamata itu, "Dasar kau gadis penuh modus, kau sengaja kan melakukannya?" tanya Sky."Melakukan apa?""Kau sengaja berhenti tepat di belakangku, agar kau bisa menyentuhku! Ayo mengaku! Kau senang jika melakukan kontak fisik denganku kan?"Apa!"'Oh ya ampun, fitnah apalagi yang pria ini tuduhkan padaku. Andai saja mampu ... aku ingin sekali mencekiknya. Ehh tapi dia kan tinggi, tanganku tidak akan sampai,'"Lain kali jika kau ingin menyent
Sejak kedatangan Julie ke rumah Sky, Shafiqa merasa sangat lelah. Bagaimana tidak? Jika perempuan titisan ratu dugong itu terus saja memerintahnya kesana kemari.Permintaannya banyak sekali, dan sepertinya ia memang sengaja ingin membuat Shafiqa kerepotan dengan segala keinginannya. Sebenarnya darimana datangnya perempuan aneh ini, andaikan bisa Shafiqa ingin sekali menendang perempuan kurang ajar itu. Sayangnya, ia masih ingin hidup dan makan enak, jadi ia urungkan saja niatnya itu."Perempuan itu sangat manja, apa dia tidak tahu aku ini sangat lelah," ucap Shafiqa di belakang rumah sambil memijat-mijat kakinya yang terasa pegal."Bagaimana kalau nanti calon suaminya juga pulang, mereka itu sama-sama tukang memerintah. Lama-lama aku bisa jadi gadis geprek di sini," keluhnya lagi."Dimana pelayan itu!" terdengar suara titisan ratu dugong sedang mencarinya, astaga mau apa lagi perempuan jelmaan Yuyu Kangkang
Hari ini Sky disibukkan oleh pekerjaannya yang sangat banyak, pabrik senjata yang ia dirikan kini telah banyak diincar oleh musuh-musuhnya. Banyak sekali yang menginginkan pabrik senjata milik Sky, yang mampu membuat senjata-senjata mutakhir yang ia ciptakan. Belum lagi pabrik kimia yang membuat berbagai jenis obat dan racun yang mampu membunuh banyak musuh sekaligus.Untung saja pabrik senjata milik Sky dibangun secara rahasia, hingga sampai saat ini belum ada orang luar yang mengetahui dimana tempat senjata-senjata itu dibuat.Sedangkan Julie, hari ini gadis itu sengaja akan datang ke rumah Sky untuk memberikan kejutan padanya. Ya ... ia tahu jika saat ini Sky pasti sedang tidak ada di rumahnya, akan tetapi ia sengaja datang ke sana untuk menyambut pria pujaan hatinya itu.Ia membawa banyak sekali persiapan karena ia ingin tampil sempurna di hadapan pria yang selama ini menempati tahta tertinggi di hatinya.Seperti biasa, jika Julie datang ia s