Beranda / Romansa / SURVIVAL LOVE 2 / BAB 6 KECELAKAAN

Share

BAB 6 KECELAKAAN

Penulis: Jemyadam
last update Terakhir Diperbarui: 2021-01-18 08:02:19

Walau hanya mendapatkan pengobatan tradisional tapi untungnya lengan Tara bisa kembali pulih. Meski tidak sepenuhnya sempurna karena jadi seperti ada sedikit benjolan di dekat sikunya, tapi selebihnya Tara baik-baik saja bahkan dia sudah bisa kembali beraktifitas dengan normal mengunakan tangannya. Cuma dia masih belum diperbolehkan untuk mengangkat barang-barang berat terlebih dulu.

Setelah lewat dua bulan dan patah lengannya pulih Tara mulai bisa kembali ikut bekerja di pelabuhan. Tidak sebagai kuli panggul lagi tapi sekarang Tara cuma membantu pamannya menimbang ikan atau kadang ikut menjadi kernet truk di saat libur sekolah. Pekerjaan apa saja mulai kembali dia jalani asalkan tidak mengangkat barang-barang berat dulu. Sepertinya Tara juga suka menjadi kernet truk karena dia jadi bisa ikut bepergian kemana-mana ketika mengirim ikan keluar kota. Tara juga jadi sering diberi uang lebih karena anak itu sangat rajin dan tidak pernah segan untuk disuruh mengerjakan apapun. Tara senang karena sekarang jadi ikut bisa memberi uang lebih untuk ibunya.

Tara di kenal rajin dan jujur sebab itu banyak yang menyukainya. Termasuk Haji Sofyan. Juragannya yang kaya raya itu juga mulai sering memberi kepercayaan kepada Tara untuk mengantikan tugas pamannya sebagai penimbang ikan bahkan mengumpulkan laporan dari para penimbang-penimbangnya yang lain di dermaga. Tara semaki sering mendapat uang lebih untuk membuat ibu dan adiknya senang meskipun belum sampai bisa menabung untuk membuatkan mereka tempat tinggal  yang layak seperti cita-citanya sejak dulu.

Dari hampir dua tahun sering ikut menjadi kernet truk, Tara sekarang juga sudah bisa menyetir truk walaupun belum memiliki sim karena usianya baru genap enam belas tahun. Tapi dia jadi punya keinginan untuk kelak memiliki truk sendiri dan menyupir truknya sendiri agar bisa menjadi pedagang antar daerah. Karena Tara mulai khawatir jika dirinya mungkin tidak bisa menjadi Tentara akibat patah tulangnya waktu itu. Tiap kali Tara meraba benjolan tulang di sikunya dia akan merasa khawatir dan sedih tapi tidak pernah berani menunjukkan semua kecemasannya itu kepada ibu dan adiknya. Tara cuma takut bakal  mengecewakan mereka, terutama ayahnya. Yang bisa Tara lakukan sekarang hanyalah ingin bisa selalu pulang dan membuat mereka senang karena sedikit ataupun banyak hasil yang dia dapatkan hari itu ibu dan adiknya akan tetap selalu bersyukur.

Ibu Tara sudah semakin tua dan sudah tidak bisa lagi bekerja di pabrik pengalengan ikan. Bahkan pamannya sekarang juga sudah tidak bekerja di dermaga. Pamannya juga semaki sering sakit dan  batuk-batuk akibat kebiasaan merokoknya yang tidak mau berhenti. Jadi sudah tidak ada lagi yang memberi ibunya uang tambahan jika bukan Tara yang bekerja sendiri, meskipun masih sambil sekolah. Tahun ini Tara baru akan lulus, harusnya dia semakin giat belajar menjelang banyak ujian penting di sekolah. Tapi Tara malah lebih sering mengunakan waktu liburnya untuk ikut menjadi kernet truk, sebab dari situ dia bisa mendapat penghasilan lebih dan Tara tidak bisa menyia-nyiakannya. Apalagi banyak dari supir-supir truk yang suka mengajaknya.

Hari ini Tara baru pulang dari luar kota selama musim libur satu minggu semester ganjil, karena mendapat uang lebih dia membelikan baju baru untuk Mina dan ibunya.

"Kau cantik," puji Tara untuk menggoda adik perempuanya.

Saat itu Mina masih bisa berdiri dan berjalan meskipun terlihat sangat repot. Jika memakai dress panjang bentuk kakinya yang bengkok tidak akan kelihatan kecuali dia sedang berjalan. Mina juga sudah mulai beranjak remaja dan ingin tampil cantik layaknya remaja seusianya.

"Apa kau masih ingin kugendong?" goda Tara ketika pipi adiknya terlihat merona saat berdiri di depan kaca oval lemari pakaian mereka yang retak dan buram.

"Lain kali simpan juga uangmu, siapa tahu nanti kau juga butuh sesuatu." Ibu Tara mengingatkan sambil menyentuh punggung putranya yang baru ikut duduk di sebelahnya. "Lihat kakimu tumbuh semakin panjang dan kau juga perlu membeli celana."

"Tidak apa-apa ,Bu. lebih enak seperti ini untuk beraktifitas di pelabuhan," kata Tara sambil menertawakan sendiri celananya yang kembali mulai menggantung.

Biasanya Tara juga cuma memotong celana panjangnya yang sudah kependekan untuk di jadikan celana pendek selutut. Asal pinggangnya masih muat artinya masih bisa dipakai. Tara termasuk pemuda yang santai dalam penampilan, selain karena dia tidak memiliki bajet untuk merawat diri sebenarnya dia juga tidak perlu repot-repot karena kesehariannya hanya berada di dermaga jika tidak di sekolah. Ibunya hanya selalu mengingatkan agar Tara tidak bau ikan ketika duduk di dalam kelas. Walaupun bau ikan sebenarnya putranya tetap akan jadi yang paling tampan di dalam kelas.

Memang seperti tidak terasa, putranya tiba-tiba sudah tumbuh sebesar itu dan menjadi pemuda yang tampan dengan postur tinggi tegap layaknya seorang prajurit. Padahal Tara hampir tidak pernah makan makanan bergizi kecuali ikan yang dia tangkap sendiri dari laut. Anak laki-laki memang tumbuh sangat cepat di usianya seperti ini. Apa lagi putranya juga tumbuh menjadi pemuda yang rajin dan sopan. Sekarang Tara memiliki banyak teman meski bukan teman-teman seusianya karena dia lebih sering berada di lingkunagn orang dewasa. Enam bulan lagi Tara akan lulus SMU walau belakangan ini Tara semakin jarang membahas keinginanya untuk mendaftar Tentara tapi ibunya tahu jika putranya itu masih sangat berharap besar dirinya bisa iku seleksi tahun depan.

{Cerita ini adalah karya asli dari penulis 'jemyadam' jika menemukan karya ini di manapun dengan nama penulis lain tolong bantuanya untuk melaporkan ke penulis melalui Instagrm 'jemyadam8' / F*B jemyadam. Dukungan pembaca sangat berarti bagai kami untuk terus bisa berkarya}

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Fifi Tasya
tidak apa-apa Tara tidak jd tentara tp pasti ada hal besar yang jauh lebih baik dari sekedar jd tentara.
goodnovel comment avatar
Nanda Ajach
seneng bacanya,,sangat menyentuh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • SURVIVAL LOVE 2   BAB 164 EXTRA

    "Bang Nathan!" Nathan langsung berpaling karena selama ini hanya Tiva yang memangilnya seperti itu, bahkan Jemy dan Erica tidak pernah memangilnya demikian. Erica lebih sering langsung memanggil namanya karena usia mereka tidak terpaut jauh. Sedangkan Jemy hanya akan memanggilnya kakak jika sedang ada maunya. Tiva baru bangun dan sedang berdiri di ambang pintu Nathan mengerutkan dahi menilai keseriusan Tiva sebelum kemudian berjalan mendekatinya. "Coba panggil aku sekali lagi?" Tiva pura-pura menggeleng untuk menggoda pria yang sedang penasaran. Setelah hampir satu tahun mengajak Tiva pergi ke berbagai tempat untuk mengumpulkan kembali semua ingatannya, perlahan sedikit demi sediki Tiva mulai mengingat beberapa tempat yang pernah mereka datangi dulu, tapi memang belum pernah Tiva memanggilnya seperti tadi. "Sepertinya aku hamil." Tiva menyentuh perutnya. "Hamil anakmu lagi, Bang." "Oh," hanya itu yang bisa Nathan ucapkan dengan takjub karena itu juga berarti banyak hal,'Tiva m

  • SURVIVAL LOVE 2   BABA 163

    Nathan baru bangun dan mendapati Tiva sudah tidak ada di sampingnya. Nathan langsung panik dan menghubungi Jane."Jane, Tiva hilang!""Memang apa saja yang kau lakukan!" marah Jane tapi sepertinya Nathan sudah tidak mendengarkan karena sudah ikut kabur dan menutup teleponnya lebih dulu.Jane langsung menyuruh orang untuk mencari di sekitar komplek pangkalan militer, karena penjagaan di pangkalan militer cukup ketat mustahil ada yang bisa keluar masuk tanpa ijin. Lagi pula juga tidak ada yang cukup gila untuk keluar dari benteng sebab mereka jauh dari manapun. Manusia akan mati setelah beberapa mil hanya ada hamparan salju dan beruang kutub. Kecuali untuk manusia seperti Tiva, yang bahkan tidak paham dirinya sedang berada di mana. Pangkalan militer jauh dari manapun dan cuma dikelilingi

  • SURVIVAL LOVE 2   BAB 162

    "Katakan saja jika kau mau sesuatu.""Aku mau mandi."Sebenarnya Nathan juga agak terkejut tapi sepertinya Tiva memang serius ingin mandi. Cuma masalahnya dia tidak minta ditemani lagi. Lagi pula kenapa Nathan bisa punya pikiran kotor seperti itu padahal dia tahu Tiva baru bangun setelah tidur panjang selama tiga tahun. Wajar jika Tiva butuh waktu untuk 'recovery'.Sepertinya Nathan memang harus segera membawa Tiva untuk diperiksa karena mustahil jika ia harus terus menahan diri seperti ini. Bayangkan saja setelah kerinduannya bertahun-tahun sebagai seorang pria, sekarang dia malah harus duduk seperti orang bodoh sementara ia tahu Tiva sedang menguyur tubuhnya di bilik shower. Rasanya sampai hanya tersisa sedikit sekali kewarasannya untuk tidak menyusul gadis itu segera.

  • SURVIVAL LOVE 2   BAB 161 KEKACAUAN

    Nathan segera kembali berlari keluar, sepertinya memang sedang terjadi kebakaran di lantai dasar. Walau apinya sudah bisa dipadamkan tapi asapnya masih membuat lorong-lorong penuh asap dan kekacauan belum berakhir. Beberapa tentara yang sedang di rawat harus di keluarkan dari ruang perawatannya yang juga sedang berasap. Di luar salju masih membeku Nathan berlari pada sumber kekacauan yang lain di mana beberapa prajurit sedang meneriaki seseorang dengan alat pengeras suara. Tepatnya di puncak sebuah tower berangka baja setinggi hampir empat puluh kaki Nathan melihatnya sedang memanjat, masih dengan pakaian biru pasien yang ikut berkibar-kibar tertiup angin. Nathan juga syok tapi yakin dirinya tidak sedang berhalusinasi ketika melihat seorang gadis yang memanjat rangka baja seperti orang yang sedang ketakutan dan itu adalah Tiva.

  • SURVIVAL LOVE 2   BAB 160

    Semakin kesini Nathan semakin sadar jika dirinya benar-benar sedang sendiri. Saat orang-orang yang ia percaya pun tidak bisa berbuat banyak sepertinya jalan terbaik tetap menyelesaikannya sendiri, dengan caranya sendiri!Natha sedang tidak bisa memberikan kepercayaannya pada siapapun. Walaupun drinya punya Jane dan Erik tapi nyatanya mereka juga memiliki batas kemampuan. Nathan hanya tidak mau menyalahkan mereka sementara dirinya masih belum mau menyerah, dia masih mau berjuang untuk Tiva dan memiliki harapan walaupun mungkin yang lain sebenarnya sudah diam-diam berharap agar dirinya segera sadar jika harus segera melanjutkan hidup dan melupakannya.Ketika Jane hanya diam seperti kemarin Nathan tahu jika dia hanya tidak sanggup mengatakannya, bukannya berarti Jane tidak tahu sama sekali bakal seperti apa semua ini berakhir. Kadang Natha

  • SURVIVAL LOVE 2   BAB 159 KEKHAWATIRAN

    Nathan ingat jika mereka bisa mati bersama jika sampai dirinya berbuat kesalahan sedikit saja. Nathan sudah berhasil membuat sensor pesawat mereka dapat melihat perisai digitalnya. Sebenarnya cuma seperti benteng transparan tapi sekarang mereka bisa melihat percikan aliran energi kebiruan yang melingkupinya seperti kerangka yang kokoh."Apa kau yakin?" Jack bertanya sekali lagi sebelum membawa pesawat mereka untuk menerobosnya.Benda itu bisa meledak seketika jika sampai terbentur perisai digital yang masih aktif menganggapnya benda asing. Tak heran selama ini banyak kapal dan pesawat yang tiba-tiba menghilang di area tersebut tanpa pernah ditemukan lagi. Padahal kemungkinan mereka tidak sengaja menabrak perisai digital dan lenyap karena hancur.Jack sudah pernah ikut dibawa masuk bers

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status