/ Romansa / SURVIVAL LOVE 2 / BAB 2 NELAYAN

공유

BAB 2 NELAYAN

작가: Jemyadam
last update 최신 업데이트: 2021-01-18 07:58:50

Tara meletakkan setengah ember kecil ikan  yang dia dapatkan pagi ini di dekat sumur kemudian menutup atasnya dengan tatakan kayu agar tidak dicuri kucing. Jika matahari cerah ibu Tarra akan segera menjemur ikan-ikan itu untuk  dijadikan ikan asin, mereka bisa menjualnya jika sudah terkumpul banyak.

Tarra segera masuk ke dalam rumah untuk memberikan uang pemberian sang paman pada ibunya.

"Dari paman, Bu."

Tara masih tersenyum gembira ketika menyerahkan uang seratus ribu itu kepada ibunya. Dengan uang itu ibunya bisa membeli beras dan cukup untuk mereka makan selama dua minggu jadi Tara bisa tenang adik dan ibunya tidak akan kelaparan selama dua minggu ke depan.

"Aku hanya mendapatkan sedikit ikan." Tara kembali memberi tahu ibunya sambil meniupi api di tungku yang hampir mati. 

"Sudah, cepat mandi sana jangan sampai terlambat pergi ke sekolah." Ibu Tara menegur putranya yang malah masih mau membantu membenahi api.

"Ya, Bu." Tata buru-buru berdiri dan pergi ke bilik kamar mandi.

Sang ibu masih melihat punggung putranya yang berlalu pergi dengan perasaan haru kemudian kembali memperhatikan uang kusut ditangannya. Beberapa minggu ini tangkapan nelayan memang sedang sepi karena terang bulan dan berangin. Tapi Tara akan tetap pergi ke pantai walau kadang cuma pulang dengan membawa beberapa ekor ikan. Kakak laki-lakinya itu pasti tahu jika keponakannya tidak akan mendapatkan apa-apa.

"Tara, mandilah yang bersih jangan sampai kau pergi ke sekolah masih bau ikan." Ibunya memperingatkan dari luar bilik kamar mandi. Meski tidak menjawab tapi dia tahu jika putranya mendengarkan. Dari suaranya anak itu masih mencuci pakaian dan sang ibu tersenyum sambil mengambil ember ikannya untuk dibersihkan.

Tara memang selalu mencuci pakaiannya sendiri sekalian mandi dan akan langsung menyampirkannya ke tali jemuran di dekat sumur. Ibunya sedang menimba air untuk membersihkan ikan ketika Tara keluar dari bilik kamar mandi yang juga terletak di samping gubuk mereka. Sudah tiga tahun Tara hanya tinggal bertiga dengan ibu dan adik perempuannya di gubuk kecil itu, gubuk kecil yang masih sering bocor di musim hujan meskipun Tara sudah berulang kali memanjat atap seng berkat itu untuk menambalnya. Untungnya walaupun masih anak-anak tapi Tara sudah sangat bisa diandalkan untuk mengantikan peran laki-laki di rumahnya.

Sejak orang-orang terus menggunjingkan pekerjaan ayahnya sebagai pencari kepiting, Ayah Tara mula tidak tahan karena seperti terus disalahkan atas anaknya yang terlahir cacat. Menurut tetangga-tetangga mereka membunuh kepiting di saat istri sedang hamil dianggap bisa mendatangkan karma, sebab itu Mina terlahir dengan kaki seperti  kepiting. Karena tidak memiliki keahlian lain dan sulit mencari pekerjaan di daerah mereka, ayah Tara merantau ke pulau timur bersama rekan-rekanya demi untuk bisa  mendapat pekerjaan yang jauh lebih baik dari sekedar menjadi nelayan. Karena itu sekarang ayah mereka kadang hanya bisa pulang satu atau dua kali dalam setahun.

Untuk menyambung hidup dari uang kiriman ayah mereka yang juga tidak pasti, ibu Tara bekerja di pabrik ikan kaleng, sementara Tara yang masih anak-anak juga cuma hanya bisa berkeliaran di pantai untuk ikut mencari makan. Tara mau melakukan pekerjaan apa saja yang disuruh orang padanya, ikut menjadi kuli panggul atau menguras sampan nelayan setelah melaut dengan imbalan tak seberapa atau kadang malah cuma dibayar dengan seember ikan hasil tangkapan mereka.

Semua pekerjaan akan Tara lakukan asal sudah selepas dari sekolah. Sekolah tetap harus jadi yang utama meskipun Tara juga tidak terlalu pintar di sekolah karena dia memang tidak punya cukup waktu untuk belajar. Saat malam biasanya dia masih harus mengajari Mina berhitung dan membaca karena adik perempuannya itu sudah tidak mau pergi ke sekolah lagi, jadi Tarra sendiri yang menjadi gurunya di rumah. Karena masih sama anak-anak Tara juga cuma bisa mengajarkan sebisanya yang penting adiknya bisa berhitung dan membaca tulisan walaupun tidak bisa bicara. Sejak Mina bisa menulis dan membaca Tara membuatkannya papan tulis kecil agar adiknya bisa menulis apa saja yang sulit di sampaikannya, selain fisiknya yang cacat Mina juga terlahir bisu sejak  lahir. Sampai usianya lima bulan Mina tidak pernah terdengar menangis sama sekali baru setelah lewat tujuh bulan kadang dia hanya seperti sedang cegukan ketika menangis. Tak perduli seperti apapun kondisi fisik adiknya Tarra sangat menyayangi adik perempuannya dan Tara bertekad akan melakukan apapun untuk bisa menjaga Mina seumur hidupnya walau semua orang tidak pernah menyukainya.

Tara sadar jika tinggal dirinya lah satu-satunya harapan keluarga, karena itu dia harus rajin pergi ke sekolah. Walau tidak terlalu pintar tapi dia juga tidak bodoh. Tara hanya kurang bimbingan dan waktu belajar tapi sejatinya dia cerdas. Menurutnya asal dia datang setiap hari ke sekolah pasti ia bisa lulus. Setelah lulus  SMU nanti dia ingin langsung mendaftar sebagai Tentara, dan yakin mampu mengikuti seleksi dengan kemampuan fisiknya yang sudah terlatih setiap hari.

Setiap hari Tara akan bangun pagi-pagi untuk memungut ikan di pantai. Harus berlari pulang sebelum matahari terbit, segera mandi dan berangkat ke sekolah dengan semangat mengayun sepeda kecilnya yang berkarat. Tara tidak pernah merasa malu atau rendah diri walaupun miskin, menurutnya asal dirinya tidak bersalah dan mencuri Tara tidak sedih atau takut meskipun tidak memiliki teman. Sudah cukup dia hidup dengan ibu dan adiknya yang selalu kenyang. Walaupun ayah mereka tidak rutin mengirim uang tiap bulan tapi mereka masih bisa mencari makan tanpa harus meminta-minta. Kadang jika ayahnya tidak bisa mengirim uang sepucuk surat saja sudah cukup untuk membuat mereka semua bahagia. Mina akan duduk diam di samping ibunya untuk mendengarkan Tara membacakan surat dari ayah mereka. Karena cuma Tara di rumah itu yang bisa membaca tulisan dengan lancar, jadi pasti dia yang akan bertugas untuk membacakan surat-surat dari ayahnya.

Tara dan Mina sebenarnya juga tidak pernah tahu apa pekerjaan ayah mereka di luar sana. Yang Tara tahu ayah mereka selalu pulang dengan memakai kemeja bagus dan Tara sudah sangat bangga dengan pakaian ayahnya karena artinya sekarang mereka berdua bukan anak pencari kepiting bakau lagi. Saat itu Tara memang belum paham kenapa ayahnya sampai harus berpura-pura memakai pakaian bagus setiap kali pulang. Tentu tujuannya adalah agar anak-anaknya senang dan bangga tanpa harus tahu sekeras apa orang tuanya bekerja untuk mereka. Padahal di pantai timur sana ayah Tarra juga tetap bekerja sebagai nelayan bahkan kemeja yang ayahnya pakai juga cuma satu itu setiap kali pulang, karena memang hanya satu itu yang ia punya.

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
댓글 (6)
goodnovel comment avatar
Evita
Sedih amat baca nya. Anak masih kecil hrs menjadi kepala klrga.
goodnovel comment avatar
Fifi Tasya
ya Tuhan... perjuangan seorang ayah.
goodnovel comment avatar
yoelandakiky
Sedih banget more nangis
댓글 모두 보기

최신 챕터

  • SURVIVAL LOVE 2   BAB 164 EXTRA

    "Bang Nathan!" Nathan langsung berpaling karena selama ini hanya Tiva yang memangilnya seperti itu, bahkan Jemy dan Erica tidak pernah memangilnya demikian. Erica lebih sering langsung memanggil namanya karena usia mereka tidak terpaut jauh. Sedangkan Jemy hanya akan memanggilnya kakak jika sedang ada maunya. Tiva baru bangun dan sedang berdiri di ambang pintu Nathan mengerutkan dahi menilai keseriusan Tiva sebelum kemudian berjalan mendekatinya. "Coba panggil aku sekali lagi?" Tiva pura-pura menggeleng untuk menggoda pria yang sedang penasaran. Setelah hampir satu tahun mengajak Tiva pergi ke berbagai tempat untuk mengumpulkan kembali semua ingatannya, perlahan sedikit demi sediki Tiva mulai mengingat beberapa tempat yang pernah mereka datangi dulu, tapi memang belum pernah Tiva memanggilnya seperti tadi. "Sepertinya aku hamil." Tiva menyentuh perutnya. "Hamil anakmu lagi, Bang." "Oh," hanya itu yang bisa Nathan ucapkan dengan takjub karena itu juga berarti banyak hal,'Tiva m

  • SURVIVAL LOVE 2   BABA 163

    Nathan baru bangun dan mendapati Tiva sudah tidak ada di sampingnya. Nathan langsung panik dan menghubungi Jane."Jane, Tiva hilang!""Memang apa saja yang kau lakukan!" marah Jane tapi sepertinya Nathan sudah tidak mendengarkan karena sudah ikut kabur dan menutup teleponnya lebih dulu.Jane langsung menyuruh orang untuk mencari di sekitar komplek pangkalan militer, karena penjagaan di pangkalan militer cukup ketat mustahil ada yang bisa keluar masuk tanpa ijin. Lagi pula juga tidak ada yang cukup gila untuk keluar dari benteng sebab mereka jauh dari manapun. Manusia akan mati setelah beberapa mil hanya ada hamparan salju dan beruang kutub. Kecuali untuk manusia seperti Tiva, yang bahkan tidak paham dirinya sedang berada di mana. Pangkalan militer jauh dari manapun dan cuma dikelilingi

  • SURVIVAL LOVE 2   BAB 162

    "Katakan saja jika kau mau sesuatu.""Aku mau mandi."Sebenarnya Nathan juga agak terkejut tapi sepertinya Tiva memang serius ingin mandi. Cuma masalahnya dia tidak minta ditemani lagi. Lagi pula kenapa Nathan bisa punya pikiran kotor seperti itu padahal dia tahu Tiva baru bangun setelah tidur panjang selama tiga tahun. Wajar jika Tiva butuh waktu untuk 'recovery'.Sepertinya Nathan memang harus segera membawa Tiva untuk diperiksa karena mustahil jika ia harus terus menahan diri seperti ini. Bayangkan saja setelah kerinduannya bertahun-tahun sebagai seorang pria, sekarang dia malah harus duduk seperti orang bodoh sementara ia tahu Tiva sedang menguyur tubuhnya di bilik shower. Rasanya sampai hanya tersisa sedikit sekali kewarasannya untuk tidak menyusul gadis itu segera.

  • SURVIVAL LOVE 2   BAB 161 KEKACAUAN

    Nathan segera kembali berlari keluar, sepertinya memang sedang terjadi kebakaran di lantai dasar. Walau apinya sudah bisa dipadamkan tapi asapnya masih membuat lorong-lorong penuh asap dan kekacauan belum berakhir. Beberapa tentara yang sedang di rawat harus di keluarkan dari ruang perawatannya yang juga sedang berasap. Di luar salju masih membeku Nathan berlari pada sumber kekacauan yang lain di mana beberapa prajurit sedang meneriaki seseorang dengan alat pengeras suara. Tepatnya di puncak sebuah tower berangka baja setinggi hampir empat puluh kaki Nathan melihatnya sedang memanjat, masih dengan pakaian biru pasien yang ikut berkibar-kibar tertiup angin. Nathan juga syok tapi yakin dirinya tidak sedang berhalusinasi ketika melihat seorang gadis yang memanjat rangka baja seperti orang yang sedang ketakutan dan itu adalah Tiva.

  • SURVIVAL LOVE 2   BAB 160

    Semakin kesini Nathan semakin sadar jika dirinya benar-benar sedang sendiri. Saat orang-orang yang ia percaya pun tidak bisa berbuat banyak sepertinya jalan terbaik tetap menyelesaikannya sendiri, dengan caranya sendiri!Natha sedang tidak bisa memberikan kepercayaannya pada siapapun. Walaupun drinya punya Jane dan Erik tapi nyatanya mereka juga memiliki batas kemampuan. Nathan hanya tidak mau menyalahkan mereka sementara dirinya masih belum mau menyerah, dia masih mau berjuang untuk Tiva dan memiliki harapan walaupun mungkin yang lain sebenarnya sudah diam-diam berharap agar dirinya segera sadar jika harus segera melanjutkan hidup dan melupakannya.Ketika Jane hanya diam seperti kemarin Nathan tahu jika dia hanya tidak sanggup mengatakannya, bukannya berarti Jane tidak tahu sama sekali bakal seperti apa semua ini berakhir. Kadang Natha

  • SURVIVAL LOVE 2   BAB 159 KEKHAWATIRAN

    Nathan ingat jika mereka bisa mati bersama jika sampai dirinya berbuat kesalahan sedikit saja. Nathan sudah berhasil membuat sensor pesawat mereka dapat melihat perisai digitalnya. Sebenarnya cuma seperti benteng transparan tapi sekarang mereka bisa melihat percikan aliran energi kebiruan yang melingkupinya seperti kerangka yang kokoh."Apa kau yakin?" Jack bertanya sekali lagi sebelum membawa pesawat mereka untuk menerobosnya.Benda itu bisa meledak seketika jika sampai terbentur perisai digital yang masih aktif menganggapnya benda asing. Tak heran selama ini banyak kapal dan pesawat yang tiba-tiba menghilang di area tersebut tanpa pernah ditemukan lagi. Padahal kemungkinan mereka tidak sengaja menabrak perisai digital dan lenyap karena hancur.Jack sudah pernah ikut dibawa masuk bers

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status