Jemy dibawa pulang ke rumah orang tuanya sementara Adam masih harus menjalani operasi dan Erica sendiri yang akan menanganinya. Sebenarnya Jemy sangat cemas dan ingin ikut bersama Adam, tapi rasanya memang tidak mungkin. Adam sudah bersama Erica dan kedua orang tuanya, Adam akan baik-baik saja. Saat itu juga Jemy langsung ikut melihat orang tuanya sendiri dan jadi kembali tidak bisa berpikir. Otaknya tiba-tiba kosong ketika harus ikut mempertimbangkan perasaan mereka. Sebaiknya dia memang harus bersikap sebagaimana mestinya dan jangan berulah. Apa lagi dengan begitu banyak kamera di depannya. Bahkan beberapa mobil wartawan masih mengikuti mereka sampai di rumah dan sebagian malah sudah menunggu di sana. Jemy benar-benar tidak habis pikir bakal seheboh apa berita ini. Jemy langsung di bawa masuk ke dalam rumah oleh dua orang ajudan ayahnya. Dua orang prajurit bertubuh kekar tanpa seragam membantunya membelah kerumunan dan langs
"Terima kasih kau sudah mengurusnya," kata Erica saat akhirnya mereka memiliki kesempatan untuk bicara berdua.Menurut Erica sangat luar biasa karena adik perempuanya yang ceroboh itu ternyata bisa mengurus orang lain."Sebenarnya dia yang lebih banyak mengurusku sebelum kakinya digigit hiu," santai Jemy dengan nada acuh seperti gaya khasnya.Erica hanya mendengus maklum karena sudah sangat mengenal sifat adik perempuanya. Tapi dia masih tersenyu mentap Jemy dengan kelegaan yang tidak bisa diungkapkan."Tidurlah bersamaku malam ini.""Sejak kapan kau takut tidur sendiri dan minta ditemani? " Jemy pura-pura menggerutu meskipun sebenarnya dia tidak pernah keberatan.
Setelah satu minggu hanya berada di atas ranjang Adam benar-benar mulai jenuh dan rindu dengan Jemy yang justru sama sekali tidak muncul. Memang agak keterlaluan apa lagi saat Adam tahu Jemy justru sudah kembali ke LA.Meski menurut Erica adik perempuannya tergesa-gesa karena urusan pekerjaan yang mendesak tapi tetap saja bagi Adam keterlaluan, karena tidak memberitahunya sama sekali. Adam bisa mengerti jika Jemy beralasan tidak bisa keluar rumah karena menghindari media, tapi ini nyatanya dia malah sudah sampai di LA. Bahakan dari kemarin ponselnya sama sekali tidak bisa dia hubungi.Rasanya ingin sekali Adam membanting ponsel di tangannya karena lima kali panggilannya pagi ini belum direspon sama sekali. Memang sesibuk apa pekerjaannya hingga sampai mengangkat telpon pun dia tidak sempat. Sepertinya memang lebih muda
Sebenarnya di tempat lain Jemy juga tak jauh berbeda. Bahkan saat kemarin media meliput mengenai rumah nelayan dan lumba-lumba Jemy langsung ingat cincin pemberian Adam dan kedua foto anak -anak yang masih rapi disimpannya. Jemy mengeluarkan dua benda itu dari kotak kecil dan memperhatikannya lagi.Walau media sedang heboh membahas kisah mereka, tapi sampai saat ini tidak pernah ada yang tahu cerita tentang nelayan, lumba-lumba dan foto kedua anak kecil yang juga masih selalu dibawanya kemana-mana. Jemy hanya sedih karena belum sempat untuk mencarinya. Mendadak kesibukannya belakangan ini memang luar biasa.Jemy kembali memperhatikan cincin dari kulit kerang dan mutiara kebiruan yang Adam rekatkan hanya dengan getah kayu. Warna biru yang cantik, seperti pantai dan langit biru dengan para camar. Tanpa terasa Kristal bening mu
Jemy benar-benar meyempatkan untuk datang ke Bali di sela rutinitas kesibukannya yang sedang luar biasa. Bahkan dia tidak memberi tahu Erica mengenai kepulangannya ke Indonesia. Jemy pergi diam-diam karena Tara mengaku tidak nyaman dengan media, dia mengajukan syarat itu sebelum setuju untuk bertemu.Jemy sudah berada di pantai Kuta melihat ke sekeliling wisatawan yang sedang ramai memasuki masa libur musim panas. Mustahil bisa mengenali seseorang dalam keramaian seperti itu. Jemy menghubungi nomor telpon yang di berikan Tara dan berharap segera di angkat karena ia terlihat aneh dengan pakaiannya yang tidak cocok untuk berada di pantai. Jemy memang langsung dari bandara cuma singgah di hotel sebentar tanpa sempat berganti pakaian dan langsung kemari. Tara minta agar Jemy mencarinya ke pantai, pemuda itu baru mengatakannya ketika dirinya sudah berada di dalam taksi. Tara menga
Jemy tidak menyangka jika foto-foto pertemuan dengan Tara kemarin tiba-tiba sudah muncul di media online. Buru-buru Jemy menghubungi pemuda itu untuk minta maaf."Sorry... " Jemy benar-benar merasa tidak enak karena Tara sudah berulang kali menegaskan tidak mau terekspose media."Sudahlah, tidak apa-apa kau tidak perlu minta maaf. ""Apa kau tidak keberatan aku bertemu keluargamu akhir pekan ini? ""Ya, kita akan tetap pergi. "Mereka tetap pergi di akhir pekan dan siap dengan konsekuensi dan gosip yang bakal kembali viral. Bahkan Jemy geli hanya membaca judul dari artikel yang membahas tentang mereka. Kadang media memang bisa jadi keterlaluan.Jemy sudah berusaha berpakaian tidak mencolok bahkan dia tidak keberatan memakai hoodie kebesaran yang dipinjamkan Tara. Tara langsung menarik Jemy untuk masuk ke dalam mobil yang sudah menjemput mereka. Rumah keluarga Tara kurang lebih masih satu jam lagi perjalanan darat dari bandara. Jemy cob
Jemy tidak tahu entah bagaimana lagi ini karena mereka berdua tiba-tiba sudah kembali bergelung di atas kasur."Kau suka kasurnya?" tanya Adam yang sudah menekan tubuh Jemy di bawahnya."Entah aku juga belum pernah mencobanya." Jawab Jemy tak kalah jahil karena itu artinya dia juga belum pernah bercinta dengan siapapun sekembalinya dari pulau.Adam jadi semakin antusias, membantu Jemy membuka pakaiannya agar lebih cepat.Jemy meraba bekas luka Adam kemudian bangkit untuk menciumnya di sana. Mendorong Adam untuk berbaring dan diam meski nafas pria itu terdengar semakin berat dan terjal. Nampaknya Jemy memutuskan untuk menggodanya sampai cukup puas, karena jujur saja dia juga agak kesal dengan pria yang sering suka semaunya sendiri itu.
"Sungguh Jemy, kau tidak bisa seperti ini! " kejar Adam sampai ke taksi yang sudah dipesan Jemy dengan tergesa-gesa.Jemy bersikeras untuk pergi sendiri ke bandara bahkan tidak mau di antar oleh Adam sangking kesalnya dengan sikap kekanak-kanakkan Adam yang semaunya sendiri."Aku mau pulang menemui Erica, apa kau mau ikut! " tantang Jemy agar Adam melepaskan lengannya.Taksi yang dia pesan sudah datang dan menunggu dengan pintu yang juga sudah dibuka dari tadi tapi Adam tetap saja tidak mau melepaskannya dan bukannya membiarkan Jemy pergi Adam malah ikut masuk ke dalam taksi."Kau benar-benar sinting, Adam! ""Jalan pak! " perintah Adam pada supir taksi mengacuhkan protes Jemy yang m
"Kupikir kau lupa dengan rumahmu, kulihat kau berkeliarn di Bali dan tidak memberiku kabar sama sekali," tegur Erica begitu melihat adik perempuannya di depan pintu kedatangan.Jemy sengaja minta di jemput karena ingin sekalian bermanja-manja pada kakak perempuannya yang super sibuk.Erica adalah wanita yang memiliki segudang kegiatan, selain sibuk di rumah sakit dia juga sangat aktif di berbagai organisasi sosial dan menjadi ketua yayasan yang didirikan oleh ibu Adam. Erica juga sangat dekat dengan calon ibu mertuanya, karena itu pula waktu itu dia langsung setuju ketika Adam mengajaknya menikah. Walau agak sembrono dengan caranya melamar seorang wanita tapi Erica tahu Adam berasal dari keluarga baik-baik dan pastinya juga pria yang baik. Seorang wanita dengan posisi seperti dirinya kadang memang tidak mudah juga untu