"Katakan padaku bagaimana kau bisa tahan seperti ini? "
Jemy tidak bicara apa-apa dia hanya balas memeluk Adam menyembunyikan wajahnya di dada Adam yang juga masih bergemuruh panas seusai mereka kembali bercinta. Mereka masih sama-sama berbaring tidak ada yang mau bergerak sampai cukup lama.
"Kadang aku hanya ingin kita berdua saja seperti dulu tanpa harus memikirkan yang lain. Aku tidak butuh semua ini tanpamu." Adam kembali bicara tapi Jemy masih diam hanya mendengarkan kemudian meraba bekas luka di paha sebelah kiri Adam, dan menelusuri teksturnya dengan ujung jari.
Ada jejak jahitan melintang dan empat buah bekas gigi hiu yang masih berjejak di sana. Rasanya masih saja membuat Jemy ingin menangis tiap kali mengingatnya. Meski bukan tipe orang yang mudah menunjukkan emosi tapi
"Aku harus pulang," kata Jemy setelah ia menyelesaikan sarapan."Aku akan mengantarmu.""Aku membawa kendaraan sendiri kau tidak perlu melakukannya."Sebenarnya Adam tetap ingin mengantar tapi Adam tahu wanita itu tidak akan mau, dan Adam juga tidak mau menjadikan perdebatan di pagi hari setelah malam mereka yang begitu manis."Kemarilah dulu," panggil Adam yang masih duduk di meja makan untuk menghabiskan kopi hitam pekatnya.Jemy menghampiri Adam dan membiarkan pria itu menarik pinggangnya kemudian mereka berciuman sejenak."Mungkin aku akan agak sibuk minggu-minggu ini dan baru bisa menemuimu lagi minggu depan."
Adam kembali mendatangi apartemen Jemy keesokan harinya karena mereka tetap harus bersembunyi-sembunyi dari sorotan media. Apa lagi dengan popularitas wanitanya kali ini, berita sepele saja bisa tersebar kemana-mana dalam hitungan detik."Kadang aku ingin mencurimu dari semua orang dan memilikimu seorang diri.""Itu berlebihan." Jemy menepuk pipi Adam yang sudah mendorongnya ke dinding untuk bergelut dalan ciuman yang tidak senonoh."Aku memang sudah benar-benar seperti pencuri curang yang selalu ingin mengambil keuntungan sebanyak mungkin darimu." Tangan Adam tiba-tiba sudah membelai pangkal pahan Jemy ketika gadis itu juga ikut merapatkan diri."Kau mau apa?" tanya Adam masih sambil menciumi wanitanya dengan tanpa jeda.
"Kita sudah pernah bertemu dan aku tidak akan minta maaf karena memukulmu.""Ya, aku masih ingat, " jawab Tara masih cukup tenang untuk membalas suara pria dari ujung telpon.Tara hanya tidak menyangka jika pagi-pagi begini telepon Jemy sudah diangkat oleh seorang pria, kecuali mereka berdua memang tinggal bersama. Tanpa ingin tahu seperti apa detail hubungan mereka tapi Tara juga pernah mendengar dari media jika Adam Harris adalah tunangan dari kakak perempuannya. Pria kaya raya yang juga memiliki beberapa hotel bintang lima dan fila mewah di Bali."Aku tahu Jemy akan selalu membelamu tapi aku yakin seharusnya kau juga bukan pengecut yang akan bersembunyi di belakang kebaikan wanita.""Maaf jika aku mengganggu kalian." Justru Tara ya
Sebenarnya Jemy ingin pulang ke Indonesia akhir bulan ini tapi sayang jadwal pekerjaannya sedang sangat padat dan benar-benar tidak bisa ditinggalkan. Dia terpaksa membatalkan semua acara yang sudah direncanakan kakaknya. Padahal tahun ini Erica ingin membuat acara sepesial di hari hari ulang tahun adiknya. Mereka ingin merayakan kepulangan Jemy yang akhirnya kembali bisa berada di tengah-tengah keluarganya setelah bencana mengerikan yang menimpanya.Baru kali ini Jemy merasa sedih karena akan sendirian di hari ulang tahunya. Walau sebelumnya dia juga sudah biasa melaluinya sendiri tapi tahun ini harusnya memang berbeda. Setelah mengira dirinya tidak akan pernah bisa kembali bersama keluarganya, sebenarnya cara pandang Jemy mengenai keluarga juga sudah mulai bergeser. Kadang dia ingin berada di dekat mereka semua seperti yang di inginkan ayahnya tempo hari. Tapi sayang sepertinya i
Baru seminggu kemudia Jemy tahu mengenai film yang di buat Adam, itu pun karena semua orang sudah ramai membicarakan trailernya. Awalnya Jemy sempat terkejut ketik mengetahui Adam berani membuat film dari kisah nyata mereka. Jemy cuma tahu jika Adam memang cukup sibuk beberapa bulan ini tapi ia benar-benar tidak menyangka jika Adam sibuk untuk menyelesaikan sebuah film. Karena Adam memang tidak pernah bercerita atau memang dia sengaja merahasiakan semua itu darinya. Jemy tidak mau berspekulasi karena dia sendiri juga cuma baru melihat sekilas trailernya karena penasaran dengan yang di bicarakan semua orang. Kemarin premiernya baru diputar terbatas untuk para undangan khusus, dan dihadiri oleh kedua aktor pemeran utamanya.Adam juga hadir di acara premier tersebut dan membawa Erica. Jemy juga baru tahu berita tersebut dari media yang tidak sengaja dia lihat pagi harinya. Dalam momen-momen yang telah diabadikan kamera tersebut mereka berdua terlihat sangat serasi. Erica yang ca
Rasanya masih seperti mimpi yang membuat gelisah karena timbul tengelam tanpa runutan peristiwa yang jelas. Kadang ia sedang berdiri di tepi pantai merasakan telapak kakinya disapu ombak dan mendongak pada para camar yang beterbangan di langit cerah. Lalu kemudian tiba-tiba dia sedang berenang digulung gelombang, tubuhnya ikut berputar dan kepalanya terbentur karang. Seketika mata Jemy gelap bersama air di sekitarnya yang berubah semerah darah layaknya adegan dalam film yang masih terekam di kepalanya seperti trauma. Hiu-hiu bergigi tajam berenang cepat menghampirinya ketika Jemy menjejak selimut dan semakin gelisah dalam tidurnya yang tidak pernah tenang lagi. Mimpi buruknya beberapa hari ini hampir membuatnya sama sekali tidak bisa tidur nyenyak. Dari gigi-gigi hiu, gelombang kemudian kembali pada sebuah ciuman.Sering kali Tiba-tiba Jemy terbangun di tengah malam dan tidak bisa memejamkan mata lagi sampai pagi.
Setelah sudah seratus persen yakin Jemy telah sadar dan tidak panik mengira dirinya sedang bermimpi. Adam segera menunjukkan video yang ia simpan di ponselnya. Adam meminta Jemy kembali duduk untuk menyimaknya dengan tenang.Jemy akhirnya mau kembali duduk di samping Adam dan ikut menyimak rekaman video yang mulai dia putar. Sepertinya itu rekaman video pernikahannya dengan Erica. Bukan pesta, tapi hanya prosesi akad nikah yang dilaksanakan lebih sederhana dan cuma di hadiri kedua belah pihak keluarga.Kedua orang tua mereka lengkap ada di sana dan juga beberapa saksi dari keluarga dekat. Erica duduk di samping ibunya dan ibu Adam. Ayah Jemy duduk di samping petugas KUA yang sedang menjabat tangan Adam yang sudah siap mengucapkan ikrar ijab qabul. Entah kenapa tiba-tiba Jemy yang jadi ikut tegang hingga dadanya bergelepar.Adam men
"Ayo bangunlah."Dari tadi Jemy hanya meringkuk memeluk tubuhnya sendiri di atas ranjang dan tidak mau makan. Walau sudah tidak ngomel-ngomel lagi tapi nyatanya Adam malah khawatir."Aku pusing, Adam. Aku mual dan kau menikahiku tanpa diskusi," kesal wanita itu sambil melempar bantal ke arah Adam.Adam malah ikut merangkak naik ke atas ranjang setelah meletakkan mangkok makanan ke atas meja. "Aku hanya ingin kau menjadi milikku.""Apa harus dengan cara berlayar seperti ini!" pekik Jemy dengan sisa tenaganya setelah lelah marah-marah. "Oh... Rasanya aku benar-benar ingin mati sekarang." Dia kembali mencengkram kepalanya. "Kau benar-benar norak jika berpikir ini romantis! "Jemy memang benar-benar masih trauma dan nampaknya Adam juga luput memperhitungkan hal itu ketika hendak memutuskan untuk membawa wanitanya berlayar."Maafkan aku." Adam mulai memeluk Jemy yang masih tak beringsud dari posisi meringkuknya.Layar kapal