Baru seminggu kemudia Jemy tahu mengenai film yang di buat Adam, itu pun karena semua orang sudah ramai membicarakan trailernya. Awalnya Jemy sempat terkejut ketik mengetahui Adam berani membuat film dari kisah nyata mereka. Jemy cuma tahu jika Adam memang cukup sibuk beberapa bulan ini tapi ia benar-benar tidak menyangka jika Adam sibuk untuk menyelesaikan sebuah film. Karena Adam memang tidak pernah bercerita atau memang dia sengaja merahasiakan semua itu darinya. Jemy tidak mau berspekulasi karena dia sendiri juga cuma baru melihat sekilas trailernya karena penasaran dengan yang di bicarakan semua orang. Kemarin premiernya baru diputar terbatas untuk para undangan khusus, dan dihadiri oleh kedua aktor pemeran utamanya.
Adam juga hadir di acara premier tersebut dan membawa Erica. Jemy juga baru tahu berita tersebut dari media yang tidak sengaja dia lihat pagi harinya. Dalam momen-momen yang telah diabadikan kamera tersebut mereka berdua terlihat sangat serasi. Erica yang ca
Rasanya masih seperti mimpi yang membuat gelisah karena timbul tengelam tanpa runutan peristiwa yang jelas. Kadang ia sedang berdiri di tepi pantai merasakan telapak kakinya disapu ombak dan mendongak pada para camar yang beterbangan di langit cerah. Lalu kemudian tiba-tiba dia sedang berenang digulung gelombang, tubuhnya ikut berputar dan kepalanya terbentur karang. Seketika mata Jemy gelap bersama air di sekitarnya yang berubah semerah darah layaknya adegan dalam film yang masih terekam di kepalanya seperti trauma. Hiu-hiu bergigi tajam berenang cepat menghampirinya ketika Jemy menjejak selimut dan semakin gelisah dalam tidurnya yang tidak pernah tenang lagi. Mimpi buruknya beberapa hari ini hampir membuatnya sama sekali tidak bisa tidur nyenyak. Dari gigi-gigi hiu, gelombang kemudian kembali pada sebuah ciuman.Sering kali Tiba-tiba Jemy terbangun di tengah malam dan tidak bisa memejamkan mata lagi sampai pagi.
Setelah sudah seratus persen yakin Jemy telah sadar dan tidak panik mengira dirinya sedang bermimpi. Adam segera menunjukkan video yang ia simpan di ponselnya. Adam meminta Jemy kembali duduk untuk menyimaknya dengan tenang.Jemy akhirnya mau kembali duduk di samping Adam dan ikut menyimak rekaman video yang mulai dia putar. Sepertinya itu rekaman video pernikahannya dengan Erica. Bukan pesta, tapi hanya prosesi akad nikah yang dilaksanakan lebih sederhana dan cuma di hadiri kedua belah pihak keluarga.Kedua orang tua mereka lengkap ada di sana dan juga beberapa saksi dari keluarga dekat. Erica duduk di samping ibunya dan ibu Adam. Ayah Jemy duduk di samping petugas KUA yang sedang menjabat tangan Adam yang sudah siap mengucapkan ikrar ijab qabul. Entah kenapa tiba-tiba Jemy yang jadi ikut tegang hingga dadanya bergelepar.Adam men
"Ayo bangunlah."Dari tadi Jemy hanya meringkuk memeluk tubuhnya sendiri di atas ranjang dan tidak mau makan. Walau sudah tidak ngomel-ngomel lagi tapi nyatanya Adam malah khawatir."Aku pusing, Adam. Aku mual dan kau menikahiku tanpa diskusi," kesal wanita itu sambil melempar bantal ke arah Adam.Adam malah ikut merangkak naik ke atas ranjang setelah meletakkan mangkok makanan ke atas meja. "Aku hanya ingin kau menjadi milikku.""Apa harus dengan cara berlayar seperti ini!" pekik Jemy dengan sisa tenaganya setelah lelah marah-marah. "Oh... Rasanya aku benar-benar ingin mati sekarang." Dia kembali mencengkram kepalanya. "Kau benar-benar norak jika berpikir ini romantis! "Jemy memang benar-benar masih trauma dan nampaknya Adam juga luput memperhitungkan hal itu ketika hendak memutuskan untuk membawa wanitanya berlayar."Maafkan aku." Adam mulai memeluk Jemy yang masih tak beringsud dari posisi meringkuknya.Layar kapal
Setelah sarapan Jemy coba mencari-cari lemari pakaian karena pakaian yang sedang ia pakai sekarang jelas sekali sangat tidak aman. Jemy juga memeriksa ke beberapa ruangan lain di kabin. Ada satu ruangan khusus untuk menyimpan bahan makanan yang sepertinya memang benar-benar cukup untuk tiga atau empat bulan. Jemy hampir tidak percaya Adam serius dengan semua ucapannya. Kedengaranya memang agak gila apa lagi dengan membawa kapal sebesar ini dan mengemudikannya sendiri. Mungkin benar kata Adam jika mereka baru akan sampai di pulau dua minggu lagi karena Adam sendirian mengendalikan kapalnya dan harus sering berhenti. Tiba-tiba rasanya mengerikan membayangkan harus terombang-ambing di tengah lautan selama dua minggu. Jemy cuma berdoa semoga saja otaknya tidak ikut gila, karena rasanya pasti akan jauh lebih mengerikan dari terdampar di pulau tak berpenghuni seperti kemari. Kali ini dirinya terjebak dalam sebuah kapal di tengah lautan dengan s
Ingat, Jemy hanya sedang mengenakan handuk mandi dan sekarang harus berdiri dengan tangan terikat kebelakang memeluk tiang layar. Rasa desingan angin yang masuk melalui rongga lilitan handuk di antara kedua pahanya saja sudah membuatnya negeri apa lagi membayangkan Adam yang bakal segera merampas sehelai handuk yang membungkus tubuhnya.Dada Jemy sudah bergemuruh bergerak naik-turun seperti sedang bertaruh hidup dan mati untuk mempertahankan diri."Sungguh aku akan menendangmu jika kau berani mendekat! ""Ya, aku sangat takut," cemooh Adam yang malah langsung menangkap pinggulnya.Adam mengangkat tubuh Jemy menekannya ke tiang dan melingkarkan paha terbuka wanita itu untuk melingkar pada pinggangnya.Adam masih mengenakan celana bahk
Belakangan ini Jemy lebih sering menghabiskan waktunya dengan bersantai, makan cemilan, dan mendengarkan musik. Kegiatan sepele yang hampir mustahil bisa dia lakukan di kehidupannya yang serba sibuk. Ternyata berlayar juga bisa jadi menyenangkan jika tanpa perlu khawatir diganggu pria yang hanya punya misi untuk membuatnya hamil.Ini sudah lewat satu minggu tapi Jemy bilang tanggal merahnya masih belum selesai. Adam benar-benar sudah bosan menghibur dirinya hanya dengan memancing. Sebenarnya Adam mulai curiga jika Jemy sedang berbohong untuk menghindarinya, tapi mustahil juga Adam mau protes untuk hal yang cuma pantas diketahui wanita seperti itu."Apa kau mau sarapan, aku sedang membuat omelette? " tanya Jemy begitu melihat Adam yang baru keluar.Adam menghampiri Jemy yang terli
Setelah merasa hari-harinya sudah cukup sehat karena Adam yangtidak terus berusaha untuk menidurinya tentu perbuatan Adam kali ini masih membuat Jemy syok. Tapi Adam juga tidak bisa di salahkan sepenuhnya. Memang cukup sehat bagi Jemy tapi tidak sama sekali buat Adam.Mereka masih sama-sama duduk si sofa tapi masih sama-sama enggan untuk membahas apapun sampai cukup lama. Apa lagi Jemy juga masih merasa nyeri karena perbuatan pria itu. Pakaiannya koyak sampai di bahu dengan beberapa jejak kemerahan di sekitar buah dadanya yang nampaknya juga tidak akan hilang dalam tiga atau empat hari. Jemy merasa sangat buruk dan berantakan sementara Adam justru masih berpakaian lengkap seperti tak terusik samasekali. Entah bagaimana seorang pria bisa menyetubuhinya seperti tadi tanpa harus menanggalkan pakaian. Berulang kali Jemy sadar jika Wanita tetap mahluk yang sangat payah untuk bisa mempertahankan diri dari serangan laki-laki."Kau benar-benar keterlaluan."
Ini sudah lewat dua minggu dan mereka baru sampai di semenanjung bagian utara Australia. Mereka akan melalui laut Arafura untuk sampai di bagian utara Raja ampat tempat di mana waktu itu mereka mulai berlayar sebelum kapal Adam terseret badai di samudra Pasifik. Walau kali ini Adam membawa kapal yang lebih besar tapi dia tetap menghindari jalur langsung dari samudra Pasifik, dia memilih jalur memutar melalui laut Arafura untuk lebih aman meskipun akan lebih memakan waktu. Mereka juga masih harus berhenti di kepulauan untuk kembali mengisi air dan suplai bahan bakar serta menambah bekal makanan.Adam memang belum pernah mengambil jalur sepeti ini sebelumnya. Adam sudah pernah berlayar dengan beberapa temannya dari Tahiti sampai ke kepulauan Tasmania di sebelah Selatan Australia dan ini adalah kali pertamanya melalui jalur panjang dari Tahiti baru kemudian melalui kepulauan di sisi Timur I