Home / Romansa / SUSAN... OOH SUSAN / Mulai Berulah Nakal

Share

Mulai Berulah Nakal

last update Last Updated: 2025-11-21 21:59:30

Sungguh, Susan merasa di bodohi. Bisa-bisanya dia percaya begitu saja sama laki-laki yang baru dia kenal, hanya karena bibinya mengatakan jika laki-laki itu baik. Namun lihatlah, dia bahkan sudah langsung menunjukkan sisi mesumnya , bahkan sebelum genap dua puluh empat jam mereka saling kenal.

"Iya. Aku memang mengatakan untuk tidak akan melakukan itu sama kamu, Susan, tapi kan aku tidak mengatakan jika kita akan tidur di kamar atau ranjang terpisah!" balas Lucky dengan sangat jelas dan lugas, dan Susan langsung beranjak lebih dekat ke arah Lucky.

"Tapi Tuan...."

Belum selesai kalimat yang ingin Susan katakan untuk menyanggahi semua argumen Lucky, saat tiba-tiba Lucky justru menarik tangan Susan hingga Susan jatuh ke atas tubuhnya, dan detik berikutnya, Lucky justru menggulingkan tubuh kecil Susan hingga kini posisinya Lucky seolah sedang menaungi tubuh kecil dan mungil Susan.

"Kenapa? Apa kau justru berubah pikiran dan ingin mencobanya...?!" ucap Lucky dan Susan langsung mengeleng
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • SUSAN... OOH SUSAN   Malam Pengantin

    Kadang laki-laki bisa menjadi mahluk paling menakutkan jika sudah berada di level mendesak. Hal yang sama juga mungkin saja terjadi pada Lucky, jika Susan terus saja menantang dengan kalimat-kalimat yang belum pernah Lucky dapatkan selama ini. Lucky belum pernah mendapatkan penolakan dari seorang wanita, tapi Susan, Susan benar-benar membuat darah Lucky mendidih, hanya karena Susan menolak pesona seorang Lucky Diego Matteo. Hingga Lucky berniat ingin memberi pelajaran untuk Susan. Pelajaran manis yang mungkin bisa mengubah jalan pikiran Susan tentang kriteria laki-laki keren.Niat Lucky hanya ingin main-main saja dengan istri mininya, tapi sepertinya Susan benar-benar tidak bisa menahan diri atas gejolak aneh yang kini mendominasi pikirannya , hingga akhirnya Susan refleks berteriak.Namun belum sempat teriakan itu lepas dari bibir Susan, Lucky justru langsung membekap mulut Susan dengan telapak tangan besarnya dan detik yang sama pula pintu kamar itu dibuka dari arah luar.Lucky r

  • SUSAN... OOH SUSAN   Mulai Berulah Nakal

    Sungguh, Susan merasa di bodohi. Bisa-bisanya dia percaya begitu saja sama laki-laki yang baru dia kenal, hanya karena bibinya mengatakan jika laki-laki itu baik. Namun lihatlah, dia bahkan sudah langsung menunjukkan sisi mesumnya , bahkan sebelum genap dua puluh empat jam mereka saling kenal."Iya. Aku memang mengatakan untuk tidak akan melakukan itu sama kamu, Susan, tapi kan aku tidak mengatakan jika kita akan tidur di kamar atau ranjang terpisah!" balas Lucky dengan sangat jelas dan lugas, dan Susan langsung beranjak lebih dekat ke arah Lucky."Tapi Tuan...."Belum selesai kalimat yang ingin Susan katakan untuk menyanggahi semua argumen Lucky, saat tiba-tiba Lucky justru menarik tangan Susan hingga Susan jatuh ke atas tubuhnya, dan detik berikutnya, Lucky justru menggulingkan tubuh kecil Susan hingga kini posisinya Lucky seolah sedang menaungi tubuh kecil dan mungil Susan. "Kenapa? Apa kau justru berubah pikiran dan ingin mencobanya...?!" ucap Lucky dan Susan langsung mengeleng

  • SUSAN... OOH SUSAN   Tidur Bareng

    "Menikmati Susan...! Maksud Papa apa?!" heran Lucky."Aaah itu lho Ky... anu itu...?" ujar Matteo yang justru terdengar semakin ambigu di telinga Lucky juga Susan yang memang tidak mengerti kemana arah pembicaraan laki-laki beruban itu."Anu...anu apaan sih pa...?!" Lucky masih tidak mengerti. "Papa jangan gitu dong. Gak enak. Malu sama Susan!" bisik Wenda lagi , tapi Matteo benar-benar gendeng."Is kamu ini. Itu lho. Anu itu!" ucap Matteo sambil menepuk-nepuk tangannya dengan posisi tangan kiri di bawah tangan kanan di atas lalu menggerakkannya turun naik, tapi baik Lucky ataupun Susan benar-benar tidak mengerti apa maksud Matteo. "Apa...?!" Lucky bingung, tapi detik berikutnya Wenda justru menyumpal bibir suaminya untuk tidak berbicara, apalagi menanyakan perkara itu lagi."Sudah. Jangan di dengarkan. Papa kamu kehabisan obat. Jadi agak ngaco kalo ngomongnya!" ucap Wenda menengahi, dan meminta Susan untuk melanjutkan menikmati kue-kue yang dia suguhkan, jangan sampai wanita itu ju

  • SUSAN... OOH SUSAN   Susan SCM

    Takut. Susan berjalan di belakang punggung Lucky, seolah ingin menyembunyikan dirinya dari tatapan tidak bersahabat kedua paruh baya itu, dan saat Susan menaiki anak tangga teras rumah itu, kedua paruh baya itu justru terpaku melihat wanita yang sudah putra mereka nikahi."Apa yang Mama dan Papa lakukan di sini? Apa kalian lagi nungguin kang bakso lewat....?" Lucky menyapa dengan gaya sengkleng kedua orang tuanya, tapi Matteo hanya menatap putranya dengan tatapan tajam, sementara Wenda justru mendorong tubuh tinggi putranya untuk menyingkir dari hadapannya, agar dia bisa melihat secara langsung wanita yang katanya sudah dinikahi oleh Lucky beberapa jam yang lalu. "Minggir kau Lucky... Mama mau liat menantu Mama!" ujarnya tidak sabaran dan Susan justru salah tingkah , kehilangan tubuh Lucky untuk menyembunyikan tubuh dan wajahnya. "Mama... Pelan dikit napa!" Lucky protes , tapi Wenda sama sekali tidak peduli keluhan putranya. "Oh my God. Dia manis sekali Lucky...!" Seru Wenda denga

  • SUSAN... OOH SUSAN   Si Botol Yakult

    Cukup lama Lucky dan Susan berbicara berdua. Pak Mus, Marni dan Rudy memberikan ruang bagi Lucky dan Susan untuk berbicara berdua saja. Marni yang meminta demikian, karena sebelumnya Susan mengatakan beberapa syarat untuk menerima tawaran pernikahan yang Marni dan Lucky tawarkan padanya, dan Lucky yang sedang terdesak waktu pun sepertinya tidak punya pilihan selain mendengarkan syarat yang Susan minta.Terlalu beresiko baginya jika dia tidak segera membawa calon istri ke hadapan ayah dan ibunya. Sebenarnya, Lucky bisa saja menerima tawaran ibu atau ayahnya untuk menikahi salah atau putri dari sahabat atau rekan bisnis mereka , hanya saja Lucky belum siap jika harus di tuntut ini itu jika menikahi wanita modern, atau kota, dengan segala problematika kota atau sosialita kehidupan mereka.Ingat... Lucky pernah mengatakan pada ayahnya jika dia hanya menginginkan wanita yang masih murni dan belum tersentuh peradaban bebas, dan sepertinya memilih wanita kampung adalah salah satu alternati

  • SUSAN... OOH SUSAN   Gadis Mini

    Seperti yang Lucky minta, paruh baya yang sudah bekerja cukup lama di rumah Matteo itu, Marni akhirnya benar-benar menghubungi Susan, keponakannya di kampung, dan mengatakan jika dia akan pulang kampung besok paginya. Ada yang ingin dia bahasa dengan Susan dan ayahnya Susan.Marni lebih dulu berangkat ke kampung, dan rencananya Lucky akan menyusul wanita itu setelah meeting dia selesai siang nanti, dan di sinilah Marni berada saat ini, di rumah orang tua Susan, dengan Susan yang juga duduk di sampingnya.Marni langsung mengutarakan maksud dan tujuan dia pulang dan datang ke rumah orang tua Susan, meskipun Lucky masih belum sampai di kampung itu."Namanya Diego Lucky Mateo. Dia orangnya baik, tampan, mengerti cara menghormati orang tua. Bibi tau itu, karena bibi udah mengenal dia sangat lama. Saking lamanya, bibi sampai halal warna pakaian dalamnya, secara bibi kan kerja di rumah dia!" jelas Marni."Baik, kaya dan tampan, tapi gak punya cewek... Kok bisa?!" seru Susan sedikit tidak pe

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status