Share

Bab 17

"Lestari... Kau telah menghianati aku lestari kau meninggalkanku."

"Lestari Kau di mana....?"

Sesosok penari jaipong muncul tepat di hadapanku, wajahnya tua, rambut putih terurai acak-acakan dan panjang, kulitnya peot dengan badan yang bau amis, dan penuh sisik. Dia mendekati tempat tidurku. Matanya melotot, dia tersenyum sinis padaku. Dia naik ke tempat tidurku, dia duduk di perutku, dia mencekitku, mencekik leherku.

"Lestari, kau harus ikut denganku."

"Sakit Mak, ammmmpun Mak..."

"Kau mati Tari, Kau harus ikut denganku."

"Tidak.....tidak....tidak Mak."

"Sayang, bangun..."

Mas Faiz membangunkan aku dan memelukku.

"Sayang Kamu mimpi."

"Alhamdulillah Ya Allah, seram Aa, ngeri, mimpinya seperti nyata sekali."

"Ya sudah, ini minum dulu ya biar tenang, habis itu Kita bangun ya Shalat tahajud dulu, sebelum kamu tidur lagi."

"Iya Aa."

Aku dan Faiz Shalat tahajud, kami lanjutkan dengan b

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status