Share

BURONAN

Aiza mendekap erat si mungil Aini dalam gendongannya, hari ini dia akan berangkat ke Solo bersama Ramon untuk menjumpai orang tua mereka. Tak ada firasat buruk sama sekali, Ramon juga tak meminta pendampingan dari pada anak buahnya. Mereka ingin hanya pulang bertiga saja.

Baru turun dari bandara, Ramon mengajak Aiza untuk makan siang dulu di sebuah restoran di seberang bandara tersebut. Sambil menyantap makan siang, keduanya pun bisa mendengar suara dari televisi yang menyala di sudut restoran.

" ... Pemirsa, kita beralih dengan laporkan kasus pembunuhan yang terjadi di sebuah hotel ..."

Aiza seketika menegang, sendok dan garpu terlepas dari tangannya dan matanya langsung tertuju ke arah TV yang sedang menyiarkan acara berita. Ramon yang tengah asyik mengunyah makanannya pun ikut tertarik untuk mendengarkan lebih lanjut berita itu.

"... Seorang pemuda yang diketahui bernama Satria ditemukan tak bernyawa dengan kepala bersimbah darah ..."

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status