Share

Bab 18

Bab 18

"Apakabar, Bel?" sapa Mbak Arumi yang langsung menghamburkan pelukannya. Akupun dengan reaksi spontan menerima pelukan Mbak Arumi dengan mengeratkan pelukan.

"Baik, Mbak. Alhamdulilah." Pikiranku tidak sinkron hingga menanyakan kabar sebaliknya pun enggan ku lakukan. Berbagai pertanyaan hinggap di ot*kku kenapa mereka bisa kemari?

"Sidang putusan sebentar lagi turun, Bel."

"Terus?"

"Kok terus sih, Nduk? Ya, berterima kasih no sama Nak Arya. Yang sudah bersedia membantu selama ini! Kamu kok jadi kayak orang bingung gitu tho?"

"Ow, Iya. Mak, maaf!" Aku menggaruk tengkuk leher yang sebenarnya tidak gatal. Meskipun sudah tertutupi jilbab instan.

*****

POV Ibu Ratna

Aku berjalan tergopoh-gopoh menuju warung. Hari ini Imam memberiku uang dua ratus ribu. Dia menyuruhku membeli pulsa listrik sisanya digunakan untuk membeli sayur dan kebutuhan lain. Perut Lia semakin hari semakin membesar alasan yang selalu digunakan jika aku menyuruhnya membantu mengerjakan pekerjaan rumah. Awalnya si
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status