Share

Part 53

Dwi terdiam. Hatinya kini menangis. Baru saja dia berniat mengecap indahnya pernikahan bersama suami yang mulai dia cintai, kini harus kembali kehilangan.

Dwi tak lagi menyahuti ucapan mertuanya. Merasa serba salah karena kini suaminya belum bisa membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah.

Dwi menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi, lalu membuang pandangan ke arah jendela. Menatap mobil yang lalu lalang di sepanjang jalan. Larut dalam pikiran.

*

Sesampainya di rumah, Dwi langsung naik ke lantai atas menuju kamarnya. Mamanya heran melihat sikap Dwi yang jadi lebih pendiam. Membuat Ratih berpikir bahwa menantunya itu begitu terpukul dengan kelakuan anaknya.

Dwi mengurung diri sepanjang hari. Hingga dia tersentak saat mendengar suara seseorang memintanya utuk turun.

"Disuruh ibuk makan malam, Mbak Dwi."

Dwi turun setelah selesai mandi. Menemui mamanya yang sedang menunggu di ruang makan, sendirian.

"Mas Dimas belum pulang, Ma?" tanya Dwi.

"Biarin aja. Mana mungkin anak itu berani pulan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status