Share

Part17

Dimas masih duduk bersandar di kursi kantornya saat jam makan siang. Selera makannya berkurang akhir-akhir ini. Sejak Arya muncul dan terlihat dekat dengan Dwi, pikirannya selalu tidak tenang.

Apalagi Arya berencana untuk mengajak wanita yang telah Dimas nikahi untuk ikut serta di perusahaan. Otomatis kedua orang yang baru saling mengenal itu akan bertemu setiap hari.

Tengah asyik melamun, tiba-tiba pintu kantornya dibuka dengan paksa. Seorang wanita masuk dengan wajah marah.

"Apa-apaan kamu, Dimas? Kenapa kamu nggak ngangkat telepon dari aku? Kenapa kamu terus menghindar dari aku?" Wanita itu menatap Dimas dengan tajam.

"Lena, aku sudah bilang, jangan sembarangan lagi masuk ke kantorku. Kamu nggak dengar?" Dimas juga tak kalah marah.

"Aku ini pacar kamu, Dim. Kamu ini kenapa, sih? Kamu berubah tau, nggak!" Wanita yang dandanannya terlihat dewasa itu mencoba bersikap manja.

Dia mendekati Dimas dan hendak duduk di pangkuannya.

"Minggir, Lena." Dimas menepikan tubuh Lena, lalu bangki
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status