Share

Part38

"Baru juga datang. Mbok Asri udah buatin minum tuh. Sebentar lagi aja, ya."

Dwi melirik sekilas ke arah Dimas, menunggu keputusan dari suaminya itu.

"Kasihan Arya, Tante. Dimas dan Dwi nggak mau mengganggu istirahatnya. Biar cepat sembuh." Dimas beralasan.

Arya memutar bola mata, mendengar alasan yang dibuat-buat oleh Dimas. Pria berusia dua puluh tujuh tahun itu mulai menyadari, Diam-diam Dimas juga menaruh perasaan pada Dwi.

"Kalau begitu kita minum di ruang tamu aja."

"Oh, boleh, Tante." Dimas tak enak lagi menolak. Lalu memberanikan diri menarik bahu Dwi dan merangkulnya di depan Arya.

"Yuk, Sayang."

Dwi melotot ke arah Dimas. Hanya saja pria yang hatinya sedang berdentam-dentum karena cemburu itu pura-pura tak melihat. Dia harus membuktikan di hadapan Arya, bahwa pernikahannya dengan Dwi masih baik-baik saja.

Arya tertunduk lesu. Sepertinya penyakitnya akan bertambah parah melihat kemesraan mereka.

"Arya kenapa nggak dinikahkan aja, Tante? Biar ada yang ngurus kalau sakit." Dim
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status