Share

Bab 13 Enam tahun lalu.

"Kamu itu dulu kok bisa nikah sama orang kayak Dirga? Apa tidak ada lelaki lain yang menyukaimu?" Kembali Bunda mengomel, "Jefri yang yang urakan begitu saja masih mengerti salah dan minta maaf. Tapi suamimu yang terlihat berpendidikan malah sifatnya seperti itu," lanjutnya terlihat sangat kesal.

Mendengar kata, 'Lelaki lain' membuat aku teringat pada seseorang di masa lalu. Tanpa sadar aku menghela nafas panjang, tidak seharusnya aku mengingat seseorang yang sudah menjadi milik orang lain.

Ya Alloh, rasanya kepalaku seperti mau pecah. Omelan Bunda semakin membuatku pusing dan tertekan. Ingin sekali membantah tapi itubmemang benar, Jefri mantan suami Mbak Indira lebih bisa menghargai perasaan istrinya di banding Mas Dirga yang terkesan tak peduli denganku.

Dari dalam rumah Mas Gibran memanggil, "Serena," panggilnya memberi isyarat agar aku mengikutinya untuk masuk ke dalam rumah.

Ah... ada sedikit rasa lega. Setidaknya aku bisa bebas dari omelan dari bunda meski sebentar. "Bunda tu
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status