Tanaman itu terlihat begitu menggoda di mata Li Wei. Rasanya tak sabar, lalu dia bergerak tanpa sadar, maju satu langkah ke arah Gakoz yang tertidur."Tahan!"Li Wei merasa benaknya hampir pecah. Astrina berteriak begitu keras melalui transmisi. Rupanya tindakannya dianggap berbahaya, karena itu bisa membuat keselamatan mereka bertiga terancam.Li Wei langsung tersadar. Wajahnya penuh rasa penyesalan."Maafkan aku. Aku telah lupa diri." Anak itu tertunduk malu, ia berkata-kata tanpa suara. Tapi gerakan mulutnya dipahami oleh Verna dan Astrina."Tak masalah, dan jangan di ulang." Suara Astrina terdengar jelas di benak Li Wei.Astrina lantas melambaikan tangan, dan bubuk putih itu menyebar seperti salju, jatuh di seluruh tubuh Gakoz. Astrina tidak memberitahu apa bubuk itu tapi lebih menduga itu adalah bubuk obat pembius makhluk spiritual.Sejurus kemudian, setelah dirasa aman, Astrina baru berani berbicara, tapi dengan suara kecil."Itu tadi adalah bubuk pembius yang biasa digunakan u
Pada satu tempat di Kota Shuimiao, tempat perdagangan barang-barang ilegal bernama Flowerbite.Tuan Erkin menatap tak percaya ketika Li Wei menyerahkan - Daun Kemangi terbelah dua, Bayleaf Pemimpi dan Tanaman Kacang Polong Berdaun Merah."K-kamu berhasil mendapatkan semua ini, hanya dalam dua hari kunjungan ke hutan Persik?"Li Wei dengan polos menjawab."Di hutan sana aku bertemu dengan dua Dryad yang baik hati. Dari merekalah aku memperoleh semua tanaman ini."Tuan Erkin tak dapat berkata-kata lagi. Laki-laki itu hanya mengangguk-angguk. Suaranya lirik terdengar memuji-muji Li Wei."Keberuntunganmu begitu tinggi anak muda. Erkin tua ini tak sia-sia mau membantumu membuat sarung tangan yang kamu butuhkan.Sekarang tinggalkan semua sumber daya ini, benarkan Erkin tua ini menoreh mantra di satu sarung tangan yang tepat untuk kamu nanti. Kuharap benda itu akan siap dalam satu minggu kedepan."Li Wei meninggalkan Flowerbite."Seminggu dari sekarang aku akan menjemput sarung tangan pengen
Musim semi di Benua Longwu, dimulai dengan pucuk Pohon Peach mukai berbunga. Sebentar lagi tanaman itu akan berbunga, dengan keindahan yang mempesona.Kota Shuimiao dari Tera Empire merayakan datangnya musim semi dengan mengadakan Festival musim semi di lokasi wisata terkenal yang bernama air terjun Luna Mist.Beberapa acara digelar di sana semisal Festival layang-layang, festival bunga peach, festival lampion, lomba perahu naga, dan yang paling ditunggu-tunggu adalah lomba keterampilan beladiri menentukan jenius paling bersinar di kota Shuimiao ini.Banyak anak muda mempersiapkan diri, baik mereka yang berlatih bela diri secara mandiri di bawah bimbingan teknik turun temurun, atau juga anak-anak muda yang menempuh jalur keabadian lewat sekolah beladiri semisal Sekolah Jalur Merpati pimpinan Master Seo Park dan Sekolah Tinju dan Pedang Harimau pimpinan Master Chen Hongyi.Di Lokasi Festival Air Terjun Luna Mist.Arena tempat anak muda itu bertanding dibuat cukup besar, di lapangan terb
Li Wei berdiri dengan gugup diatas panggung arena. Wajar saja. Ini adalah pengalaman pertamanya, duel diatas arena, dan ditonton orang banyak – hampir seluruh penduduk Kota Shuimiao. Dihadapannya berdiri Feng Lai – pemuda usia 21 tahun bersenjata Guan Dao. Feng Lai menatap Li Wei, berusaha mengintimidasinya.Feng Lai memutar Guan Dao, dan suara desingan terdengar, ketika angin berkekuatan tinggi tercipta dari sabetan Guan Dao.Perlu kamu ketahui. Guan Dao adalah senjata tombak Panjang, yang memiliki kepala berupa golok tajam. Senjata Guan Dao ini lebih sering digunakan para panglima perang, Ketika bertugas di dalam satu peperangan besar. Tombak yang terbuat dari besi baja, serta kepala senjata dari golok, itu membuat senjata ini berat – hanya praktisi bertenaga raksasa saja yang dapat menggunakan Guan Dao.Suara Wasit terdengar."Dan pertarungan, dimulai!"Aba-aba itu baru saja terdengar. Menyusul suara mirip deburan ombak terdengar ketika Feng Lai, mengayunkan kepala Guan Dao yang be
Di lokasi Wisata Bernama Air Terjun Luna Mist, di tempat ramai Ketika festival musim semi diadakan,"Duel dimenangkan oleh Li Wei dari Flowerbite!" Wasit memberi pengumuman.Lama sesudahnya tempat itu diam dalam keheningan. Tak ada seorangpun yang bertepuk tangan, kecuali perempuan penghibur dari Lotus blossom Tea Room.Li wei turun dari panggung, ia langsung disambut Wei Fang dan kawanannya, dengan hangat. Wei Fang sangat bangga. Perempuan itu memuji-muji Li Wei tiada henti."Lihatlah ponakan ku ini.” Wei Fang menatap Li Wei yang terlihat makin dewasa – mungkin karena ukuran tubuhnya yang jangkung.“Well aku telah menduga. Ponakan tersayang ini pada akhirnya akan menunjukkan bakatnya, dan itu adalah bakat bela diri." ucap Wei Fang bangga.Perempuan lainnya ikut memuji-muji Li Wei. Anak itu sampai merah padam, tak dapat berkata-kata lagi. Li Wei dikerumuni perempuan cantik dari Lotus Blossom, dengan tatapan3 iri, juga benci.Sementara itu di atas panggung terdengar suara wasit membaha
Kembali ke atas panggung di Festival Musim Semi,Setelah pertarungan yang memalukan antara murid andalan Sekolah Beladiri Jalur Merpati melawan seorang Roque Kultivator, kali ini wasit kembali memanggil murid lainnya dari sekolah itu lagi."Seo Feng Ji dari Sekolah Jalur Merpati , kali ini melawan Zhao Shen dari Sekolah Tinju Pedang Harimau!" Sebagai Respons penonton bertepuk tangan. Sebagian bersuara mencibir Ketika nama Sekolah Jalur Merpati Kembali terdengar."Sekolah yang namanya makin memburuk itu lagi.""Mari kita menyaksikan, apakah sekolah jalur merpati itu akan mempermalukan diri yang kedua kali?"Para penonton mulai menjelek-jelekkan sekolah yang dahulu menjadi andalan dan di dielu-elukan di kota Shuimiao itu.++++++Gadis itu menaiki panggung dengan gerakannya yang anggun. Di tangannya ia memegang cambuk yang terbuat dari serat kayu tanaman langka. Di kepala cambuk ada mata tombak berwarna perak berkilauan. Gadis itu adalah putri kesayangan Master Seo Park, sekolah beladiri
Angin musim semi berhembus lembut, hangat membelai wajah. Butir-butir embun percikan di air terjun Luna Mist terasa segar menyentuh pipi.Di panggung arena itu dua pemuda berdiri bertatap-tatapan, siap bertarung.Yang seorang dengan rambutnya panjang, terlihat riap-riapan tertiup angin. Kesannya sungguh misterius. Sementara pemuda yang satunya, ia terlihat berpenampilan rapi dengan busana seperti kaum sastrawan lengkap, dengan topi Hanfu. Pemuda itu berwajah sopan, meski ia tidak terlalu cakap.Wasit memberi pengumuman."Pertarungan semifinal antara Song Han, Roque kultivator versus Li Wei dari Flowerbite, dimulai!"Deru angin seketika terdengar, tatkala dua orang itu melesat saling mendekat.Suara pedang berdenging di tangan Song Han. Sedangkan Li Wei dengan sarung tangan memegang pedang pendek di tangan, itu menimbulkan suara berderak-derak, suara yang mirip gemeretak kayu terbakar api.Ketika jarak mereka memendek sejauh dua tumbak, Song Han mulai melakukan gerakan tebasan. Suara p
Ditengah rasa dukanya, tiba-tiba Li Wei teringat sesuatu."Rumah!" desis Li wei."Jangan-jangan Bibi Wei Fang telah pulang ke rumah, sebelum Lotus Blossom ini terbakar!”Anak itu buru-buru berlari. Ia menerobos kerumunan orang seperti kesetanan. Nafasnya memburu, dan dalam hati ia berdoa. Semoga Bibi Wei Fang telah kembali ke rumah.Jika pada hari-hari biasa Li Wei membutuhkan waktu hingga 30 menit, perjalanan dari Lotus Blossom ke rumahnya. Pada malam itu takt ahu kekuatan dari mana datangnya, ia tahu-tahu tiba di pertigaan rumahnya, dan hanya menempuh waktu 15 menit saja.Saat itu pagi akan menjelang. Matahari belum terbit, sementara cahaya Rembulan bersinar temaram, dalam upaya menerobos gumpalan awan hitam di langit dari ufuk Barat. Kilau bintang pun tak terlihat sama sekali. Ini menambah suram suasana Kota Shuimiao dini hari itu.Suara itu memecah hening di pagi buta."Tak ada seorangpun di rumah jelek itu. Bahkan bayangan pun tak memberi petunjuk, di mana keberadaan anak bernam