Giovanni terdiam mendengar pertanyaan Aulia yang memang benar adanya, salah satu wanita yang dekat dengan Giovanni setelah pindah kesana memiliki perasaan padanya bahkan mereka tinggal bersama selama beberapa tahun tanpa ikatan sama sekali dan saat ini Giovanni melakukan hal yang sama pada Aulia berharap akan sama seperti Kimberly nama wanita itu. Aulia yang melihat Giovanni terdiam menjadi paham bahwa apa yang dikatakan adalah benar dan untungnya dia belum memiliki perasaan pada pria dihadapannya kecuali tubuhnya yang menggairahkan seperti kata Berry saat itu.
“Kita bisa mulai dari awal dengan saling mengenal karena banyak sekali perbedaan dan juga aku tidak mengenalmu dengan sangat baik, sepuluh tahun adalah waktu yang sangat lama untuk orang berubah” Aulia menatap Giovanni yang hanya terdiam lalu menghembuskan nafas panjang “baiklah malam ini kamu bisa tidur di sini” Giovanni menatap tidak percaya pada perkataan Aulia “tapi tidak dengan melakukan hal seperti tadi.”
Aulia mengambilkan pakaian yang bisa digunakan Giovanni untuk istirahat di mana pakaian ini adalah milik adiknya Samudra yang sering datang jika pusing dengan tugas kuliahnya, Giovanni memandang bingung atas pakaian yang diberikan Aulia melalui gerakan mata meminta Giovanni untuk berganti di kamar mandi. Aulia memainkan ponselnya ketika Giovanni berada di kamar mandi namun bayangan apa yang terjadi sebelum pembicaraan terlintas dalam bayangannya membuat Aulia menggelengkan dan juga memukul kepalanya pelan agar bayangan tersebut hilang. Aulia mengambil posisi agar Giovanni bisa tidur di sisi yang lain, Aulia menatap Giovanni yang keluar dari kamar mandi dan sialnya bagaimana pria ini bisa terlihat menggairahkan dibandingkan Yudo dan Arman bahkan mungkin ketika sekolah dahulu.
“Melamunkan apa?” suara Giovanni membuyarkan lamunan Aulia “bajunya tidak cukup mungkin karena badanku besar jadinya tidak cukup, tidak masalah bukan aku buka yang atas?” Aulia mengangguk pelan tanpa menatap Giovanni.
Suasana canggung diantara mereka berdua membuat Aulia memutuskan mengakhiri percakapannya dengan Wildan melalui ponsel untuk mengistirahatkan diri dan tidak peduli dengan kehadiran Giovanni yang saat ini berada disampingnya. Aulia berusaha memejamkan mata agar tidak terlihat bahwa dirinya terjebak dalam pesona Giovanni, Aulia menghembuskan nafas perlahan dengan membalikkan badannya agar tidak terlihat salah tingkah dihadapan Giovanni.
“Aku mungkin bukan pria baik untukmu dan sepertinya kesalahan masa lalu bisa membuat semuanya berantakan, perkataanmu benar yang berarti aku harus menyelesaikan permasalahan diri sendiri sebelum kita berada dalam ikatan suci” Aulia terdiam mendengar perkataan Giovanni lalu terdengar suara ketawa kecil membuat Aulia mengerutkan keningnya “mama aku tahu jika aku mencintai wanita yang ada di negara ini tapi tidak tahu kamu dan karena itu berbagai macam cara dilakukan agar melupakanmu tapi sayangnya aku tidak bisa, setiap melakukan hubungan dengan wanita aku selalu membayangkanmu jika tidak aku tidak mencapai klimaks.”
Aulia membelalakkan mata mendengar perkataan Giovanni karena bagaimana mungkin dirinya berpengaruh besar pada seseorang, apalagi pria ini yang hanya berinteraksi selama beberapa bulan saja bahkan pernyataan tidak mendapatkan jawaban yang menyenangkan untuk dirinya pribadi dan saat ini dengan keinginan kuatnya menginginkan hubungan mereka berdua bisa ke jenjang yang serius. Aulia bisa mendengarkan suara nafas pelan yang menandakan bahwa Giovanni telah tidur, membuat Aulia membalikkan badannya menatap Giovanni namun aksi Aulia terhenti ketika melihat Giovanni menatapnya lembut yang langsung membuat tubuh Aulia menegang.
“Lia apa kamu ingat apa yang aku katakan ketika terakhir kita bicara di pos satpam menunggu kamu dijemput?” Aulia terdiam mencoba mengingat momen tersebut “aku akan kembali untuk meyakinkan kamu bahwa aku memang serius dengan semua yang aku katakan, aku memang terlena melakukan bersama wanita lain tapi dalam hati ini hanya ada kamu” Giovanni mengambil tangan Aulia untuk diletakkan didadanya yang membuat Aulia menegang “aku sering berdebat dengan mama mengenai kamu karena aku yakin jika kamu adalah wanita yang tepat untukku.”
“Kamu bahkan tidak mengetahui aku yang sekarang seperti apa” sahut Aulia menatap Giovanni yang masih setia menatap Aulia dengan lembut.
Giovanni tersenyum “kamu masih sama seperti dahulu” Aulia mengangkat alisnya “kamu lupa memiliki channel bersama Damar?” Aulia membelalakkan matanya “aku tahu kamu karena itu dan bertemu dengan Damar di salah satu tempat sangat tidak terduga, kamu memang berubah karena semakin cantik” wajah Aulia seketika memerah mendengar perkataan Giovanni “wajah memerahmu sangat menggemaskan.”
Tanpa Aulia duga Giovanni menariknya ke dalam pelukan dengan memberikan tepukan pelan di punggung berbagai macam perasaan yang hadir di dalam dada Aulia saat ini, tapi otak Aulia menolak semua ini untuk tetap bersikap waspada pada pria yang ada dihadapannya saat ini. Aulia tidak ingin terjebak dalam apa yang direncanakan oleh pria yang saat ini menatapnya, Aulia mencoba menetralkan jantungnya agar tidak tergoda dengan pria yang ada dihadapannya kali ini.
“Selamat malam dan mimpi indah, Gi.”
Aulia memejamkan matanya tapi tak lama kemudian tarikan perlahan dan juga tangan yang berada di pinggangnya membuat Aulia yakin jika Giovanni memeluknya, membuat tubuh Aulia menegang atas apa yang dilakukan oleh Giovanni namun dirinya mencoba menutup matanya dan berharap detak jantungnya yang cepat ini tidak dirasakan oleh Giovanni. Tepukan pelan di punggung Aulia membuat dirinya masuk ke dalam alarm mimpi dengan menikmati semua tindakan Giovanni pada dirinya.
Aulia menatap Giovanni yang masih tidur di sampingnya dan mengingat apa yang terjadi semalam membuat wajahnya memanas dan berharap Giovanni tidak melihatnya, memutuskan untuk membersihkan diri dan juga ibadah membuat Aulia beranjak dari tempat tidur meninggalkan Giovanni yang masih nyaman di tempat tidur. Di tempat kecil ini Aulia tidak memiliki bahan yang cukup untuk sarapan karena biasanya Aulia makan di cafe, tapi saat ini kehadiran Giovanni membuat Aulia bingung memberikan sarapan apa.
“Kenapa tidak membangunkan?” suara serak Giovanni membuat tubuh Aulia menegang.
“Kamu nyenyak sekali jadi tidak tega untuk membangunkan” Aulia berusaha bersikap santai.
Aulia tidak menyadari jika Giovanni beranjak dari ranjang melangkah ke arah dirinya dan tanpa persiapan tubuh Aulia dibalik oleh Giovanni yang langsung mencium bibirnya lembut, Aulia membalas ciuman Giovanni dengan penuh gairah dan Giovanni menyadarinya membalas hal yang sama seperti Aulia. Giovanni mengangkat tubuh Aulia ke ranjang untuk bisa leluasa menciumnya dan Aulia yang memendam gairah dari semalam hanya bisa pasrah atas apa yang dilakukan Giovanni dan perlakuannya sangat berbeda dengan Yudo di mana Giovanni mencium setiap tubuh Aulia dengan sangat lembut seolah dirinya adalah barang mahal yang harus dilakukan dengan sangat lembut, mereka berdua saling memuaskan satu dengan yang lain dengan menggunakan mulut dan tangan. Hal yang tidak Aulia duga adalah memegang milik Giovanni yang ukurannya panjang dan juga diameternya besar sangat berbeda dengan milik Yudo, seketika Aulia ingin merasakan bagaimana milik Giovanni berada di dalamnya dan tanpa menunggu lama Aulia memasukkan ke dalam mulutnya yang tidak bisa masuk ke seluruhan di dalam mulutnya.
“Hentikan sayang kamu lelah dan ini tidak akan keluar jika tidak masuk ke dalam.”
Aulia tidak berani membuka pembicaraan selama perjalanan hal ini membuat Giovanni bingung dengan keadaan Aulia, semenjak Giovanni menghentikan tindakan Aulia pada miliknya suasana canggung terjadi. Giovanni bukan tidak suka hanya saja melihat Aulia membuat dirinya tidak tega apalagi merasa akan keluar dalam waktu yang lama, Aulia sendiri tidak peduli dengan perkataan Giovanni yang masih memuaskan miliknya hingga keluar di dalam mulut Aulia dan Aulia langsung ke kamar mandi memuntahkan semuanya yang baru Giovanni ketahui jika Aulia tidak suka dengan cairan milik pria untuk ditelan.“Jadi hubungan kita saat ini?” Giovanni mencoba membuka pembicaraan.“Buktikan padaku semua yang kamu katakan kemarin adalah benar dan jika memang kita berjodoh aku tidak bisa berbuat apa – apa” Aulia menjawab dengan menatap jendela yang ada disampingnya “kita bukan anak remaja yang mengucapkan kata jadian lebih baik kita jalani semuanya.”“Aku akan membuat kamu menjadi milikku seutuhnya
Aulia menatap datar pada Berry atas apa yang dikatakannya tapi sayangnya tidak bertahan lama karena tidak hanya Berry saja ditambah Wildan juga melakukan hal yang sama dan itu dilakukan sepanjang hari, bahkan Berry mengikuti ke dapur ketika Aulia akan membuat menu baru yang entah kapan keluar. Aulia menatap kesal pada Berry tapi sayangnya tidak dihiraukan sama sekali bahkan mengajak bicara Wildan untuk mencari dukungan, Wildan yang tidak tahu apa – apa hanya mendengarkan dan entah kata – kata sindiran yang selalu keluar dari bibir Berry membuat Aulia malas, namun itu tidak berlangsung lama karena ada yang ingin memakai jasa pernikahan kami sehingga Berry menghentikan dengan melangkah keluar.“Jadi kamu memutuskan bersama pria itu?” Wildan menatap Aulia sekilas setelah kepergian Berry.“Aku melihat kesungguhan di tatapan matanya itu yang membuat memutuskan bersama Gio” Aulia menjawab pertanyaan Wildan tanpa melihat “untuk permintaan Ibu Anggi apa sudah siap?” Aulia menata
Aulia terkejut dengan keberadaan Giovanni yang duduk nyaman bersama Damar ketika keluar dari dapur, Aulia memutuskan untuk membersihkan diri sebelum menemui mereka namun sebelumnya meminta salah satu pelayan meletakkan makanan yang diambil untuk mereka berdua. Aulia keluar mendapati Berry memberikan tatapan menggoda dan senyuman puas yang sepertinya mendapatkan sesuatu ketika bertemu dengan Anggi tadi dan pastinya berita bagus karena terlihat dari wajahnya.“Kamu tahu aku bertemu siapa?” Aulia menggelengkan kepala dan sedikit malas mendengar jika harus menebak sesuatu “produser musik terkenal yang cakepnya tiada duanya tapi yang bikin kesal malah ingin menjadikan kamu sebagai bagian dari keluarga mereka.”Aulia menatap bingung “maksudnya apa?.”“Bu Anggi ingin kamu nikah sama produser terkenal itu” Aulia menatap bingung “menjodohkanmu dengan Azka produser terkenal itu yang ternyata adalah masih memiliki hubungan saudara dengan Bu Anggi.”“Azka yang produser i
Beberapa hari tinggal bersama membuat Aulia tahu bagaimana sifat Giovanni yang sangat berbeda dengan bentuk tubuhnya, Giovanni sangat lembut bahkan ketika mengangkat telepon saat orang kantor menghubunginya. Banyak hal yang dibicarakan mereka termasuk mengontrol nafsunya agar tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan dan hari ini adalah saat Aulia pulang yang bertepatan dengan waktu liburnya, Giovanni ingin menemui orang tua Aulia karena esok orang tua Giovanni datang yang berarti mereka berdua pisah tempat tinggal dan itu permintaan Aulia meski Giovanni meyakinkan diri jika orang tuanya tidak masalah jika mereka tinggal bersama.Aulia menyingkirkan tangan Giovanni perlahan untuk membersihkan diri dan menyiapkan sarapan untuk mereka sebelum berangkat ke rumah orang tua Aulia, kehidupan Giovanni sedikit berubah di mana isi lemari pendinginnya berupa bahan makanan bukan hanya minuman soda atau bir saja, meski masih ada Aulia membatasi jumlah yang akan diminum oleh Giovanni d
Perjalanan menjemput orang tua Giovanni membuat Aulia gugup, beberapa kali Giovanni menenangkan entah dengan menepuk punggung tangan, punggung atau membelai pipi Aulia. Semua yang Giovanni lakukan tidak membuat rasa gugup tersebut hilang karena Aulia tidak akan menyangka akan secepat ini hubungan mereka, Giovanni selalu meyakinkan Aulia bahwa semuanya bisa diatasi dengan baik asal mereka memang memiliki niat dan perasaan yang sama dan perkataan Giovanni yang meyakinkan jika kedua orang tuanya tidak sabar bertemu dengan Aulia terutama sang adik perempuannya yang sangat manja.“Mereka tidak jahat jadi jangan berpikir berlebih, mereka malah tidak sabar bertemu denganmu” Giovanni menepuk punggung tangan Aulia “Nina dan Mike tidak sabar bertemu denganmu.”Aulia menarik dan menghembuskan nafas panjang dan pelan, mengalihkan pandangan ke arah jendela samping membuat Aulia sedikit tenang meski tangan Giovanni yang lain menepuk pelan dirinya pelan. Aulia merasakan bahwa mobil Gio
Aulia menyiapkan makanan untuk keluarga Giovanni selama mereka membersihkan diri dan Aulia tahu ini sudah cukup malam untuk ukuran makan malam tapi dirinya ingin memberikan image baik untuk keluarga Giovanni, orang yang pertama keluar ada Helen menatap Aulia dengan tatapan tidak percaya sayangnya Aulia tidak mengetahui karena sibuk dengan menyiapkan semua makanan.“Kau tak perlu repot – repot membuat ini” suara Helen membuat Aulia menghentikan gerakan tangannya untuk menatap Helen yang berada tidak jauh dari Aulia “banyak sekali masaknya” membuat Aulia tersenyum mendengarnya “mamak bantu sini biar cepat selesai itu mereka semua makannya banyak memang.”Sebenarnya masakan yang Aulia siapkan untuk keluarga Giovanni telah siap sebelum mereka tadi berangkat ke rumah orang tua Aulia dan menjemput keluarga Giovanni, tapi dengan bantuan Helen setidaknya membuat Aulia cepat menyajikan makan untuk mereka karena memang waktunya sudah mendekati untuk makan. Aulia menata meja sement
Aulia menyiapkan makanan untuk keluarga Giovanni selama mereka membersihkan diri dan Aulia tahu ini sudah cukup malam untuk ukuran makan malam tapi dirinya ingin memberikan image baik untuk keluarga Giovanni, orang yang pertama keluar ada Helen menatap Aulia dengan tatapan tidak percaya sayangnya Aulia tidak mengetahui karena sibuk dengan menyiapkan semua makanan.“Kau tak perlu repot – repot membuat ini” suara Helen membuat Aulia menghentikan gerakan tangannya untuk menatap Helen yang berada tidak jauh dari Aulia “banyak sekali masaknya” membuat Aulia tersenyum mendengarnya “mamak bantu sini biar cepat selesai itu mereka semua makannya banyak memang.”Sebenarnya masakan yang Aulia siapkan untuk keluarga Giovanni telah siap sebelum mereka tadi berangkat ke rumah orang tua Aulia dan menjemput keluarga Giovanni, tapi dengan bantuan Helen setidaknya membuat Aulia cepat menyajikan makan untuk mereka karena memang waktunya sudah mendekati untuk makan. Aulia menata meja sement
Hari yang ditetapkan terjadi yaitu pertemuan keluarga Aulia dengan Giovanni, setelah malam itu pagi berikutnya setelah Aulia selesai mengurus masalah cafe Giovanni langsung mengajak ke rumah orang tuanya yang membuat Aulia bingung yang ternyata Giovanni sudah menyiapkan semuanya termasuk dengan keluarga Aulia sehingga ketika datang ke rumahnya semua tampak sudah siap bahkan pakaian Aulia juga.Keputusan mereka semua adalah pernikahan dilaksanakan secepatnya karena waktu yang dimiliki keluarga Giovanni untuk berada di sini tidak bisa terlalu lama, Aulia hanya meminta secara sederhana yang penting sah. Helen meminta ada acara di Timor Leste yang membuat semuanya terdiam dengan cepat Giovanni menjawab bahwa acara di Timor Leste akan diadakan jika mereka berdua tidak terlalu sibuk, perkataan Giovanni disetujui oleh Louis yang tampak tidak terlalu berharap akan adanya acara di Timor Leste.Semua keputusan sudah didapat di mana rencana pernikahan akan diadakan dalam minggu dep