Share

Perkenalan Terlambat

Kedua insan beda kelamin saling berhadapan di mana tatapan Giovanni sangat lembut sedangkan Aulia menatapnya dengan tajam, bagaimana tidak tajam ketika ingin istirahat Giovanni sudah berada di depan pintunya dengan membawa tas kecil yang Aulia yakini berisi pakaian dan sialnya Aulia menggunakan pakaian mini transparan yang pastinya memperlihatkan bagian dalamnya.

“Memang kamu tidak ada tempat tinggal?” Aulia menatap Giovanni tajam karena pandangannya menuju bukit kembar miliknya “hentikan tatapan tersebut kamu membuatku takut.”

Giovanni menghembuskan nafas panjang menghilangkan pikiran negatif agar adik kecilnya tidak menegang “aku hanya ingin, lantas di mana kamar kosong?” Giovanni menatap sekitar “hanya ini ruangan kamu?.”

Aulia hanya diam tidak menjawab perkataan Giovanni “pulanglah Gio karena tidak ada tempat untuk kamu di sini dan hentikan semuanya karena aku lelah.”

“Aku hanya ingin mengajak hubungan serius denganmu Lia apa tidak bisa?” Giovanni memandang Aulia dengan tatapan serius.

Aulia menghembuskan nafas panjang “Gio kita baru bertemu bagaimana bisa kamu mengajak ke hubungan serius jika tidak saling mengenal?” Aulia mengambil duduk di ranjangnya yang diikuti Giovanni dengan duduk disampingnya “bagaimana bisa kamu mengatakan hubungan serius di saat kita pertama kali bertemu dan bukankah kemarin aku minta untuk waktu?.”

Giovanni memegang tangan Aulia membuat tatapan mereka bertemu “aku tidak sanggup karena aku takut jika kamu berpaling seperti dulu.”

Aulia menghembuskan nafasnya “kamu akan tidur di mana?” Aulia memandang sekitarnya membuat Giovanni melakukan hal yang sama.

Giovanni menepuk ranjang yang mereka duduki membuat Aulia menatap tajam “atau ke rumah yang kemarin aku siapkan?.”

Aulia terlalu lelah menghadapi sikap Giovanni yang semaunya sendiri, dirinya tidak habis pikir bagaimana Damar bisa dengan mudahnya memberikan semua info tentangnya. Ketika bertemu kemarin Aulia sudah ingin marah dengan Damar tapi ketika melihat wajahnya yang penuh penyesalan membuat dirinya tidak tega dan saat ini Giovanni memberikan tatapan penuh dengan permohonan. Aulia memutuskan ke kamar mandi mengganti pakaiannya lebih baik dirinya meninggalkan Giovanni saat ini, Aulia menatap Giovanni yang menatap televisi yang tanpa peduli dengan apa yang dirinya lakukan.

“Mau ke mana?” langkah Aulia terhenti ketika mendengar suara Giovanni membuat dirinya menatap sekilas.

“Tidur di cafe” Aulia memakai sepatunya tapi langkahnya terhenti karena Giovanni memegang tangannya “apa?.”

“Ini sudah malam dan kamu mau tidur di sana?” Aulia mengangguk mantap “baiklah lebih baik aku yang pergi daripada kamu.”

Aulia tersenyum mendengar perkataan Giovanni “aku sudah pernah bilang bahwa berikan waktu, aku tidak suka pria yang memaksakan kehendak” menatap Giovanni tajam “silakan keluar.”

Aulia menatap Giovanni tajam yang akhirnya suasana menjadi tenang dan Aulia tidak menyukainya, Aulia tidak menyiapkan diri ketika Giovanni mengangkatnya dan meletakkan di ranjang. Belum sempat Aulia menolak Giovanni sudah menciumnya dengan kasar membuat Aulia tidak siap dengan perlakuan yang dilakukannya dan juga Giovanni tidak memberi kesempatan pada Aulia untuk menolak atau mendorong atau menampar Giovanni, Aulia dengan terpaksa mengurangi kekuatannya dengan membiarkan apa yang Giovanni lakukan bahkan dirinya tidak menyadari jika pakaian mereka sudah terlepas semua. Aulia menelan air liurnya dengan kasar melihat apa yang dihadapannya, Giovanni sangat berbeda dengan Yudo dalam banyak hal, tubuh Aulia menegang ketika merasakan bagian bawahnya ada benda besar yang menyentuh kulit perutnya.

Aulia mendorong Giovanni tapi tetap saja tenaganya tidak akan bisa mengalahkan pria “jika kamu tetap melakukannya maka aku akan membencimu.”

Giovanni yang tersadar segera beranjak tanpa menatap Aulia di mana langsung dimanfaatkan untuk menutupi badannya dengan selimut sedangkan Giovanni langsung duduk di ranjang dengan menutup bagian bawahnya. Aulia menatap sekilas bagian bawah Giovanni yang sangat menggoda dengan segera Aulia menghilangkan pemikiran tersebut dengan menatap Giovanni yang nyatanya semakin memperparah di mana badan Giovanni sangat menggoda iman.

“Gio, aku ingin melakukan itu hanya dengan suami tolong mengerti” Aulia memberikan tatapan memohon “selama ini aku hanya saling memuaskan dengan lidah dan jari tapi sampai masuk belum.”

“Maaf” Giovanni menatap Aulia dengan tatapan bersalah “aku hanya tidak ingin kehilanganmu.”

Aulia menghembuskan nafas lelah “Gio, aku bukan melupakanmu dan masalah kehilangan aku masih ada di sini dan kamu bisa menemuiku tapi tolong biarkan semua berjalan sebagaimana mestinya karena setelah sepuluh lebih tidak bertemu lalu tiba – tiba mengajak begini siapa yang tidak takut, aku bahkan belum mengenal dirimu dengan baik jadi kita saling mengenal terlebih dahulu.”

Giovanni mengangguk lemah “baiklah jika itu mau kamu, aku akan mengenalkanmu pada orang tuaku beberapa hari ini sebagai bukti bahwa aku serius denganmu.”

“Jadi bisakah menggunakan pakaianmu dan pergi dari sini?” Aulia menatap Giovanni dengan memohon.

Giovanni masuk ke dalam kamar mandi setelah Aulia mengatakan hal itu, Aulia langsung menggunakan pakaiannya setelah Giovanni masuk kamar mandi. Aulia menunggu Giovanni keluar dari kamar mandi dengan memainkan ponselnya membicarakan masalah pekerjaan dengan Wildan untuk menu baru yang akan keluar besok, Aulia ingin terlibat penuh besok ketika menu baru keluar. Aulia meletakkan ponselnya ketika melihat Giovanni keluar dari kamar mandi membuat tatapan mereka bertemu dan Giovanni duduk di dekat Aulia seperti hendak ingin mengatakan sesuatu dan tiba – tiba mengulurkan tangannya membuat Aulia bingung.

“Giovanni Alfaries dari Timur Leste kita pernah dekat saat masa putih abu – abu dan dulu pernah mengajak untuk berpacaran tapi kamu tolak lalu karena masalah pemerintahan membuat aku ikut orang tua dan terakhir sebelum kita berpisah kamu mengatakan bahwa jika suatu saat kita bertemu mungkin semua bisa dipertimbangkan” Aulia menatap tangan Giovanni dan menerimanya dengan bingung “itu yang membuat aku termotivasi untuk masuk ke sini kembali dan bertemu denganmu karena ingin memperjuangkanmu kembali dan jujur aku tidak tahu harus melakukan apa selain hal seperti ini.”

Aulia menutup mulutnya mendengar perkataan Giovanni dan tidak menyangka akan seperti ini kehidupan percintaannya “pasti kamu ditempat asli banyak yang suka dan bagaimana kehidupan percintaanmu setelah meninggalkan negara ini?.”

Giovanni tersenyum “aku pria yang membutuhkan perhatian dan pastinya banyak wanita yang menyukaiku” Aulia mencibir perkataan Giovanni namun reaksi yang di dapat adalah suara tawa “kamu juga bukan?” Aulia mengangguk “tapi hebatnya kamu bisa menahan diri sampai tidak dimasuki dan aku salut, sayangnya kami para pria selalu tidak bisa lepas dari nafsu” Aulia hanya diam menatap Giovanni “orang tua aku sudah tahu jika aku menyukaimu dan mereka tidak bisa berbuat banyak meski beberapa kali mengenalkan aku pada wanita yang ada di sana karena pernikahan dengan beda negara akan membuat segala urusan susah.”

“Kenapa kamu tidak menikah dengan salah satu pilihan mereka dan aku yakin jika ada satu yang sudah menjadi kesayangan mereka yang diharapkan untuk menemani sisa hidupmu yang pastinya itu bukan aku, aku tidak ingin memiliki masalah dengan mertua nantinya apalagi jika merestuinya setengah – setengah.”


Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status