Keputusan gila jika Aulia saat ini mengambil pilihan untuk tinggal bersama dengan pria yang baru dikenalnya bukan tapi baru bertemu setelah beberapa tahun yang lalu bahkan dirinya melupakan pria dihadapannya ini. Aulia menghembuskan nafas panjang setelah menerima ajakan gila dari pria tersebut, bagaimana dirinya bisa dengan gilanya melakukan hal ini.
“Tapi tidak sekarang beri aku waktu” Aulia memberi tatapan memohon pada Giovanni.
“Baiklah” jawaban Giovanni membuat Aulia lega “tapi aku yang akan menjemputmu setiap saat.”
Esoknya Giovanni melakukan apa yang dikatakannya membuat Aulia kurang bebas dalam bergerak karena perlakuan Giovanni, ketika sampai kantor tatapan penuh dengan selidik dilakukan Berry dan Wildan membuat Aulia harus siap menerima sidang perdana tersebut. Aulia menceritakan apa yang terjadi minus dirinya mencapai klimaks saat dalam mobil, membayangkan itu membuat Aulia langsung teringat bagaimana rasa milik Giovanni ketika bergesekkan.
“Apa besar?” pertanyaan tiba – tiba membuat wajah Aulia memerah “gila dia sudah merasakan” omel Berry “lebih besar bukan dari Yuda?.”
“Otak kamu ke arah sana mulu” omel Wildan sebelum Aulia semakin memerah “lalu keputusanmu?.”
“Kita lihat saja karena aku sendiri ingin bertanya pada Damar mengenai dia, sudah lama tidak bertemu lalu tiba – tiba membuat pengakuan itu suatu hal yang aneh” mereka berdua mengangguk “dia malah membuktikan keseriusan datangi ortu yang bahkan aku sendiri tidak tahu bagaimana karakter dia.”
“Biasanya orang daerah sana tu kasar – kasar gak seperti kita dan apalagi daerah sana sedikit pun kita gak tahu bayangannya” Aulia menyetujui pendapat Wildan “banyak yang harus kamu pertimbangan ditambah kamu baru ketemu setelah sekian lama.”
“Tapi bolehlah sekali ini merasakan yang besar” sahut Berry yang langsung mendapatkan dorongan pelan di kepalanya “aku bos di sini berani benar kurang ajar” menatap Wildan tajam.
“Otak kamu isinya...” Wildan menggelengkan kepala tidak bisa melanjutkan kata – katanya.
Berry menatap tajam Wildan “kalian laki – laki juga selalu berpikir begitu dan baik – baik saja lalu kalau kami wanita berpikir seperti itu, salah?.”
Aulia meringis melihat perdebatan mereka berdua yang tidak pernah ada habisnya, Aulia memilih meninggalkan mereka berdua untuk berada di dapur. Kegiatan wedding organizer sepenuhnya dijalankan Berry meski seringnya Aulia akan ikut terjun membantu kegiatan – kegiatan mereka dan tidak jarang Aulia yang bertemu dengan klien karena Berry sibuk dengan urusan internal. Dua pekerjaan yang berbeda membuat Aulia tidak memikirkan pernikahan maka dari itu dirinya lebih nyaman hidup tanpa status pernikahan, meski begitu dirinya masih menjaga diri dengan menjaga harta satu – satunya dan itu yang membuat Yuda tidak tahan dengan semuanya.
Aulia tidak menyadari beberapa karyawan telah datang karena terlalu asyik dengan menu yang dirinya buat untuk display, kebiasaan Aulia adalah tidak memperhatikan sekitar jika terlalu asyik berkutat dengan bahan yang ada dihadapannya. Wildan berdiri samping Aulia mengerjakan pekerjaannya dalam diam dan tidak ada yang memulai pembicaraan, hingga akhirnya Wildan menanyakan tentang menu yang akan mereka sajikan dalam beberapa hari ini. Aulia memberitahukan beberapa yang memang dibutuhkan dan meminta Wildan mengecek bahan yang tersedia agar bisa membuat anggaran, kue yang dibuat Aulia telah matang dengan segera mengambil dan memeriksa kelengkapan lain agar bisa melakukan dekor dan pegawai yang biasa melakukan dekor untuk kue yang selesai Aulia buat dan segera Aulia melakukan pekerjaan lain agar bisa selesai dengan cepat. Aulia menghentikan pekerjaannya ketika pegawai memanggilnya dan mengatakan jika ada orang yang ingin bertemu dengannya membuat dirinya bertanya – tanya siapa yang mendatanginya di jam sibuk ini.
“Ada apa?” tanya Aulia duduk depan orang yang ada dihadapannya dengan tatapan malas “bagaimana bisa kamu memberi tahukan keberadaanku pada Giovanni, Damar?.”
Damar salah satu sahabat Aulia yang terbuka dan mereka selalu menghabiskan waktu bersama dalam membuat konten untuk channel youtube atau instagram mereka berdua, mereka melakukan sudah sangat lama dan pengikutnya lumayan banyak. Aulia masih menatap Damar tajam yang seolah menyiapkan jawaban tepat pada dirinya, Aulia tidak habis pikir jika Damar melakukan hal bodoh seperti ini.
“Dia tahu ketika melihat channel kita dan aku tidak bisa mengelak” ucap Damar frustasi “kalian sudah bertemu?.”
Aulia semakin tajam menatap Damar “bukan hanya bertemu tapi mengajak menikah” Aulia menahan emosinya sedangkan Damar tampak terkejut dengan perkataan Aulia “kaget?” Damar mengangguk yang dianggap senyuman sinis “jabatan boleh tinggi tapi otak entah ke mana” Aulia menggelengkan kepala melihat kelakuan Damar yang tidak berubah.
“Kalian bukannya dekat dulu?” Damar menatap Aulia penuh selidik “Giovanni bilang suka sama kamu tapi karena kebijakan sialan itu membuat semuanya berantakan dan kamu tahu dia sengaja kembali ke sini untuk bertemu denganmu bagaimana pun keadaanmu.”
Aulia menghembuskan nafas panjang mendengar perkataan Damar “kamu tahu bahwa pernikahan bukan utama untukku?” Damar mengangguk “dan sekarang kamu menginginkan aku bersama dia?” Aulia menatap Damar tajam “kita baru ketemu kemarin dan tahu dia mengajak menikah dan jika aku tidak mau maka kita harus tinggal bersama” Damar membelalakkan mata mendengar cerita Aulia “makanya jangan mudah kasih informasi pada orang yang lama tidak kita temui dan dekat” Aulia mencibir Damar “dan aku masih memikirkan untuk tinggal bersama.”
“Kamu putus dengan Yuda?” Aulia mengangguk “kenapa?.”
“Selingkuhannya hamil karena selama bersamaku tidak bisa sampai masuk” Aulia menjawab santai membuat Damar menggelengkan kepala “sekarang karena keteledoranmu itu membuat aku melakukan hal yang sama padahal aku ingin hidup sendiri sampai nanti menikah.”
Aulia bisa melihat wajah menyesal Damar, Aulia sendiri tidak tahu harus melampiaskan pada siapa karena semua terasa mengejutkan ditambah sikap Giovanni. Aulia sendiri sudah melupakan keberadaan Giovanni karena hanya sebentar dan langsung digantikan oleh yang lain dan selama ini yang menemani dirinya adalah Rena dan Damar tapi Rena sekarang sudah sibuk dengan kegiatan barunya sebagai seorang ibu, Aulia tidak mungkin mengganggu kegiatan ibu baru tersebut meski mereka masih saling bertukar pesan.
“Sudahlah aku bisa mengatasinya” Aulia menenangkan Damar “jadi akan membuat konten apa rencananya?” Aulia mengalihkan perhatian pada hal lain agar tidak hanya membahas mengenai Giovanni.
Damar mulai menjelaskan keinginan dirinya untuk konten berikutnya yang hanya didengarkan Aulia terlebih dahulu selanjutnya baru Aulia memberikan saran mengenai ide tersebut, hal ini biasa mereka berdua lakukan jika sudah saatnya untuk membuat konten dimana pun dengan saling memberi pendapat. Selama ini tidak ada masalah mengenai pembahasan konten sampai dengan pembayaran karena mereka berdua yang melakukan bersama dan saling terbuka, Damar sendiri sudah memiliki kekasih tapi kekasihnya tidak pernah cemburu dengan Aulia dan akan beda cerita bila bersama wanita lain dan Damar sangat mencintai kekasihnya tersebut jika mengingat hal tersebut selalu membuat Aulia tersenyum.
“Apa dirimu yakin dengan keputusanmu untuk bersama Giovanni?.”
Kehamilan Aulia semakin membesar membuat Giovanni harus bekerja ekstra untuk menjaga Aulia karena bagaimana pun ini adalah buah cinta pertama mereka berdua, Aulia terkadang meminta Melania menemani dirinya ketika tidur dan membuat Giovanni harus menahan diri agar memahami kondisi Aulia meski begitu pada saat malam akan kembali ke kamar mereka melakukan kegiatan panasnya.Usaha mereka berdua berjalan lancar dan saat Aulia serta Berry hamil membuat organizer mereka sedikit berantakan, Pram yang paham bisnis akhirnya turun tangan dengan bantuan Giovanni dan saat ini mereka berdua berteman baik bahkan saling mendukung usaha masing – masing. Usaha Giovanni dan Damar sendiri berjalan lancar setelah Aulia mengatakan hal tersebut membuat Giovanni menceritakan semua yang telah dilakukan bersama Damar, Aulia hanya mendengarkan dan menyetujui semua apa yang dilakukan oleh Giovanni.Sesuai perkiraan dokter adalah hari ini Aulia akan melahirkan anak pertama mereka dan Giovanni
Kedatangan mereka berdua di kota ini hanya disambut Samudra karena Mike dan Nina sudah kembali ke tempat asalnya, tidak banyak perubahan dari rumah orang tuanya yang ditinggal selama sebulan. Orang tua Aulia menyambut mereka berdua dengan tangan terbuka dan telah menyiapkan beberapa makanan kesukaan Aulia terutama dan beberapa ada juga makanan kesukaan Giovanni.“Menginap di sini kan?” Aulia hanya mengangguk “bagaimana kehamilan kamu?.”Aulia memeluk Melania dalam merasakan bagaimana kehangatan orang tuanya ini yang tidak dia rasakan selama sebulan, sebenarnya selama di Kalimantan mereka masih saling berhubungan satu sama lain tapi tetap saja berbeda jika bertemu secara langsung seperti ini. Melania menepuk punggung Aulia pelan membuat pelukan semakin kuat sehingga Melania melepaskan pelukan mereka menatap Aulia dengan membelai pipinya lembut.“Makanan yang aku inginkan apa sudah siap?” Melania mengangguk “aku belajar banyak disana bunda dan Nimas adalah guru
Kejadian itu mereka semua rahasiakan dari Giovanni hingga tugasnya selesai, Ahmad sendiri tidak tahu ke mana bahkan Aulia tidak menanyakan pada Nimas atau Burhan karena bagi dirinya tidak penting. Setelah kejadian itu Aulia memutuskan untuk belajar banyak hal dari Nimas yang dengan senang hati memberikan semua rahasia menu dari masakan yang ada di Kalimantan, permasalahan di kantor Giovanni sudah berjalan dengan sangat baik meski masih ada beberapa perdebatan karena tidak menemukan kesepakatan satu sama lain tapi Giovanni bisa mengatasinya dengan mudah.“Besok kita kembali” Aulia tampak senang karena harus kembali “bagaimana dengan perkembangan permasalahanmu?.”Giovanni tersenyum “senang banget” menciumi pipi Aulia berkali – kali “kangen sama siapa memang?.”“Bunda dan ayah memang siapa lagi?” Aulia melepaskan diri dari ciuman Giovanni “Mike dan Nina juga sudah kembali ke asalnya jadi sepi rumah.”Giovanni mengangguk “berkasnya sudah Mike kirim kemarin ke ka
Giovanni memutuskan untuk terbuka dengan Aulia terkait permasalahan yang dihadapinya saat ini, karena bagaimana pun Aulia adalah wanita yang akan menemani dirinya di sisa usia ini. Aulia yang mendengar Giovanni ingin berbicara seketika takut atas perbuatannya tadi yang mungkin diketahui oleh Giovanni, Aulia menghembuskan nafas panjang berkali – kali karena waktu makan tidak lama lagi. Aulia menatap Nimas tampak biasa seolah tidak terjadi apa pun tadi bersama Ahmad, Aulia mencoba tidak peduli dengan Nimas karena apa yang dibicarakan Giovanni sedikit membuatnya ketakutan.Suasana meja makan tampak tegang di mana baik Giovanni dan Aulia sibuk dengan pemikiran masing – masing, sedangkan kedua penjaga entah berada di mana karena tidak ada yang mempedulikan keberadaan mereka. Giovanni bahkan tidak memberikan penilaian atas makanan yang telah Aulia pelajari kali ini dan Aulia sendiri tidak bertanya jauh atas penilaian dari masakannya ini, suatu hal yang jarang mereka lakukan selama b
Aulia memeluk Giovanni ketika melihatnya datang bersama Burhan di tempat dirinya tadi keluar, Giovanni hanya bisa menepuk punggung Aulia pelan untuk menenangkannya dan membawa ke salah satu kursi terdekat mereka. Giovanni mengangkat wajah Aulia yang sudah penuh dengan air mata dan tidak tampak orang – orang yang tadi membantunya, secara perlahan Giovanni menghapus air mata yang ada di pipi Aulia dan menceritakan apa yang terjadi baru saja.“Pembebasan lahan?” Giovanni mengangguk “jadi sementara tinggal di mana kita?.”“Tetap di tempat tadi karena semua akan diselesaikan di kantor besok dan jika mereka berada dalam jarak dekat dengan rumah tidak segan kita membawa ke polisi, tempat ini memang dibangun apabila terjadi hal demikian” Aulia menatap Burhan ketika menjelaskan panjang lebar.“Apa aman jika nanti saya keluar?” Aulia sedikit penasaran karena ingin menikmati makanan khas daerah ini.“Kalau hanya untuk mencoba makanan khas sini nanti sama saya saja” sahu
Giovanni menitipkan semua yang ada pada Mike dan tiba saatnya untuk ke Kalimantan, Giovanni yakin tidak akan lama berada di sana karena permasalahan tidak terlalu rumit hanya perlu bertemu dengan karyawan dan melakukan rapat untuk mengetahui langkah ke depan perusahaan seperti apa. Pertambangan adalah proyek yang dimulai atas kerjasama antara pemilik tempat Giovanni bekerja dengan pemerintahan saat jaman dahulu dan pastinya jika bertahan hingga sekarang berarti kinerja dan juga kerjasama kedua belah pihak memang bagus, disamping itu pemilik perusahaan tempat Giovanni cukup menjadi perhitungan di kalangan pengusaha.Giovanni menatap Aulia yang tampak tidak sabar berada di Kalimantan dan kali ini mereka akan berada di Potianak karena kantor yang dituju berada di sana, meski begitu Giovanni akan berpindah tempat dan untungnya semua sudah disediakan oleh perusahaan. Giovanni bukan memikirkan bagaimana dengan Kalimantan tapi dalam benaknya adalah keputusan yang diambilnya disamping