Share

26. Bukan Mauku, tapi Mau Anakmu

Arum memperhatikan Taka dan Anes yang duduk di depannya dengan saling membuang pandangan. Keduanya bungkam dan tidak berani meneruskan ucapan mereka. Arum yang sudah mulai bisa menyeret kakinya untuk berjalan, seketika penasaran saat mendengar ada kegaduhan di teras antara Taka dan juga Anes. Walau suara keduanya tertahan hingga tidak ada tetangga yang menyadarinya. Namun wanita itu dapat mendengar dengan baik.

“Jadi, ada masalah apa antara kalian berdua? Siapa yang hamil?” tanya Arum dengan sorot mata tajam memperhatikan keduanya bergantian. Taka dan Anes masih diam seribu Bahasa. Masih saling membuang pandangan.

“Gak mungkin Taka yang hamil’kan? Saya lihat soalnya waktu Taka sunat. Lucu deh bentuknya.” Kekonyolan yang diucapkan Arum, sontak membuat Anes merasakan hangat di pipinya, hingga memunculkan warna merah di pipinya. Sedangkan Taka sudah melotot tidak percaya dengan apa yang barusan diucapkan Arum.

“Teteh … bic

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status