Share

57. Rinduku Bersambut

Perlahan kubuka mataku, dokter sedang berbicara kepada Arjun di sampingku.

"Nyonya tidak boleh stres, dia juga harus bedrest, Pak," kata dokter. "Tensi darahnya cenderung naik, ini bahaya buat keduanya," ungkap dokter menjelaskan.

Arjun memandang aku yang sedang menahan air mata agar tidak meleleh.

"Nyonya, jangan banyak berpikir dan beraktifitas dulu ya! Ada sedikit flek,  untung bayinya kuat dia tidak apa-apa. Nyonya harus lebih hati-hati ya, kontrol emosi, sekali lagi jangan stres!" pesan dokter.

"Anak saya tidak apa-apa, Dok?" tanya Arjun meyakinkan.

Aku terperanjat, kami saling berpandangan. Arjun lupa kalau yang dokter tahu aku adalah istri Reza, bagaimana Arjun keceplosan bilang anaknya.

"Makanya jaga tensinya agar tidak tinggi. Bayi nyonya terlalu dini untuk dilahirkan bila terjadi sesuatu," dokter memberi peringatan keras.

"Katakan pada Pak Reza agar ikut menjaga moodnya istri. Hari ini dia hampir kehilangan bayin

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status