Share

76. Putri Hamil Bayi Mas Reza

Aku dan Mas Reza saling berpandangan, aku menyerah seandainya sandiwara ini harus berakhir. Kami menutupinya sudah bertahun-tahun. Sudah tidak ada gunanya lagi aku bertahan tetap menutupinya.

"Ayo dicoba kuenya, ini oleh-oleh dari mertuaku lo," ujarku mengalihkan konsentrasi mereka.

"Kok suster memanggil dia Tuan, dan anakmu sepertinya dekat dengan pak Presdir ya?" tanya Diah.

"Kamu salah dengar kali," sahutku. "Ayo dicoba ini kue khas Betawi," ujarku lagi mengalihkan pembicaraan.

Tanpa sepatah katapun Mas Reza menitih tangga menuju kamar Abim. Sepertinya dia juga sudah pasrah karena kebahagiaan Abim lebih utama dibanding apapun.

"Pak Presdir sepertinya sudah terbiasa ya di rumah kamu," gumam Lusy.

"Iya, dia sudah pernah bertemu Abim sebelumnya," jawabku asal.

Aku melihat mereka saling berpandangan sepertinya tidak percaya dengan apa yang aku katakan. Setelah mereka menghabiskan minumannya akhirnya mereka pamit pulang. Mereka masih penasaran dengan Mas Reza yang masih betah bera
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status