Home / Urban / Sang Dewa Perang Terkuat / 124. Kau Menertawakan Kami?

Share

124. Kau Menertawakan Kami?

Author: Zila Aicha
last update Last Updated: 2024-06-05 06:03:01

James Gardner tertawa renyah, senang melihat kepanikan yang terjadi di antara pasukan musuh yang kini tak berdaya itu.

Si pasukan yang tersisa itu langsung tersinggung, “Kau menertawakan kami?”

James di sela-sela tawanya itu menjawab, “Tentu saja. Siapa lagi yang bisa membuatku tertawa?”

James melirik sebuah nama yang terpasang di bagian kanan seragam tempur pria itu. Edwin Grace.

“Brengsek. Kau tertawa di saat nyawamu ada di tanganku, kau pikir dia akan berhasil menyelamatkanmu?” ucap Edwin.

James menyeringai, “Dasar bodoh! Kau itu sadar atau tidak? Orang itu sudah berhasil membuat teman-temanmu tersungkur. Kalau aku jadi kau, aku pasti akan menyelamatkan diriku sendiri.”

“Aku bukan pengecut,” balas Edwin sembari mengedarkan mata, mengawasi setiap sudut hutan.

Dia tak mau si penyerang itu melihatnya lengah dan akhirnya juga menyerangnya.

James ingin membuka mulut lagi untuk membalas, tapi Edwin berteriak lagi, “Kalau kau tidak keluar, temanmu ini akan mati.”

James menggigit gigi da
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Sang Dewa Perang Terkuat    202. Kau Mau Melawanku?

    Gareth menghela napas panjang, tidak tahu bagaimana harus bersikap. Tapi ketika dia melihat serangan Riley Mackenzie yang semakin tidak bisa dibendung, Gareth memilih untuk berkata, “Yang Mulia, semuanya tidak penting sekarang. Yang paling mendesak saat ini adalah karena kita sudah berada di sini, tepat di area gedung yang menjadi markas musuh abadi Anda, kita tidak punya pilihan lain selain mempertahankan diri.”Ekspresi wajah Evan seketika berubah dalam sekejap.Gareth sampai takjub melihat perubahan yang begitu drastis itu. Bahkan, dia kemudian mendengar Evan memerintah, “Habisi semuanya! Tapi tangkap Riley Mackenzie dan bawa dia ke hadapanku.”Evan mengangguk paham dan langsung memerintah seluruh anak buahnya untuk melakukan serangan balasan pada musuh mereka. Sedangkan di seberang mereka, Riley Mackenzie mulai melihat bahaya semakin mendekat. Dia pun dengan sangat cepat menoleh ke arah beberapa prajurit kelas satu dan juga dua yang berada di sekitarnya. “Jaga bagian kanan, s

  • Sang Dewa Perang Terkuat    201. Rasa Bersalah yang Kuat

    Gareth Dee pun akhirnya berpikir bahwa tidak ada gunanya lagi memberikan pendapatnya. Dia merasa bahwa raja barunya itu sedang dalam fase terlalu percaya diri hingga mengabaikan segala kemungkinan buruk yang bisa terjadi.Pada akhirnya sang jenderal perang Kerajaan De Kruk itupun hanya berkata, “Baik, Yang Mulia. Saya … akan melaksanakan semua perintah Anda.”Gareth sama sekali tidak takut mati di tangan musuh. Selama dia mengerahkan segala kemampuannya untuk melindungi pemimpin di negerinya, dia tidak akan sekalipun menyesal walau kehilangan nyawanya. Hanya saja dia tetap berharap bahwa raja barunya ini akan berumur lebih panjang daripada saudaranya.Dia begitu merasa bersalah pada Thomas De Kruk yang kehilangan nyawanya. Dia tidak ingin hal buruk itu terjadi pada Evan De Kruk.Setelah mendengar keteguhan Gareth, Evan pun memerintah, “Ayo kita pergi ke sana sekarang!”Gareth Dee mengangguk patuh dan segera mengirim beberapa pasukan lain untuk mengawasi daerah-daerah yang telah mere

  • Sang Dewa Perang Terkuat    200. Mereka Akan Segera Bertemu!

    Usai mengatakan hal itu, Reiner Anderson bergegas memasuki area dalam gedung itu melalui jendela. Sementara Riley Mackenzie yang akan segera bertemu dengan sahabat baiknya tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. Bahkan, para prajurit Kerajaan Ans De Lou di sekitarnya yang menyaksikan bagaimana jenderal perang mereka menjadi jauh lebih bersemangat dan hati-hati pun merasa ikut gembira.Di tengah-tengah perang yang sedang melanda kerajaan itu, para prajurit tersebut masih sempat melontarkan tanggapan mereka pada momen yang telah ditunggu-tunggu oleh hampir seluruh penghuni kerajaan tersebut.“Mereka akan segera bertemu.”“Aku tidak percaya akhirnya ini akan terjadi.”Seorang prajurit lain ikut berbicara, “Semoga tidak ada hal buruk yang akan terjadi di antara mereka.”“Oh, tentu saja tidak akan ada. Meskipun mereka memiliki masalah sebelumnya, tapi jelas-jelas mereka adalah sahabat baik. Tidak mungkin ada hal buruk yang akan terjadi.”Seorang prajurit kelas satu yang mengerti denga

  • Sang Dewa Perang Terkuat    199. Tunggu Saja!

    Jason Hoult melihat reaksi James Gardner pun tidak berani memberikan komentar apapun. Dia hanya bisa menunggu kemarahan itu mereda dengan sendirinya. James terlihat bersusah payah untuk mengontrol dirinya dengan berulang kali menarik napas dalam-dalam lalu membuangnya.Setelah Jenderal Perang Kerajaan Ans De Lou itu merasa sedikit lebih tenang, dia pun bertanya pada Jason, “Apa yang dia katakan?” “Daerah tempat persembunyian raja diserang oleh pasukan musuh. Kita kalah jumpa pasukan, Jenderal Gardner. Komandan Anderson membutuhkan bantuan Anda,” kata Jason yang berharap jika James akan langsung bertindak. James terkejut mendengar perkataan Jason dan segera menanggapi, “Ayo! Kita pergi ke sana sekarang.”Jason cukup kaget melihat perubahan yang sangat cepat tentang emosi James.Pria itu jelas-jelas sebelumnya terlihat begitu kesal dan marah. Tapi, begitu dia tahu bahwa sahabatnya membutuhkan bantuannya, ekspresi wajahnya langsung terlihat khawatir. Di tengah-tengah perjalanan mere

  • Sang Dewa Perang Terkuat    198. Bukan dari Komadan Arkitson

    Jason Hoult mengangguk patuh. Dengan begitu sangat hati-hati dia pun mulai menjauhkan diri dari area inti peperangan dan berjalan menuju ke arah bagian kanan di mana di area itu masih terlihat cukup kondusif. Sebelum pria itu melaksanakan tugas penting dari sang komandan perang darat, dia memberi pesan pada salah satu prajurit kelas satu yang menurutnya cukup kompeten, “Kau harus memblok serangan-serangan musuh yang mengarah pada Komandan Anderson dari arah kiri, Dustin.”Pria bernama Dustin Berg itu mengangguk cepat, “Iya. Jangan khawatir!”Dia juga menambahkan lagi, “Kerjakan tugasmu dan berhati-hatilah, Jason.”Jason membalas perkataan temannya itu dengan sebuah anggukan.Setelah dia yakin bahwa Dustin bisa melakukan tugasnya yang sebelumnya, Jason mulai membelah jalan dengan cara menyingkirkan beberapa pasukan musuh melalui serangan yang selalu akurat.Dikarenakan situasi yang benar-benar sangat kacau, Jason tidak bisa hanya mengambil beberapa jalan yang bersih dari peperangan.

  • Sang Dewa Perang Terkuat    197. Kita Membutuhkan Bantuannya!

    Riley Mackenzie menganggukkan kepalanya pada adik iparnya yang kala itu menurutnya terlihat jauh lebih dewasa daripada saat dia terakhir bertemu dengannya. Memang Riley meninggalkan istana sebelum Xylan dinobatkan menjadi raja Kerajaan Ans De Lou. Perubahan pada diri Xylan sangatlah besar dan hal itu tidak hanya terlihat dari betapa kedewasaan yang diperlihatkan oleh Xylan.Sudah tentu situasi dan keadaan lah yang memaksa adik iparnya yang masih begitu sangat muda itu harus menghadapi segala sesuatu secara mendadak. “Xylan, kau … cukup banyak berubah,” kata Riley yang terpukau oleh ketenangan Xylan.Sungguh awalnya dia berpikir bahwa Xylan akan terlihat kebingungan menghadapi situasi yang saat ini terjadi di istana.Akan tetapi, kekhawatirannya itu tidak terbukti. Xylan justru menunjukkan kemampuannya dalam memimpin kerajaan itu. “Kau juga telah berhasil membawa James kembali ke istana ini. Itu … sesuatu yang bahkan tidak bisa aku lakukan,” Riley melanjutkan dan tiba-tiba saja piki

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status