Share

57. Pilihan Raja

Penulis: Zila Aicha
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-21 23:11:29

"Benar, Yang Mulia. Sekali lagi saya mohon maaf atas kelancangan saya tapi ini demi kebaikan kita bersama," ucap Bill terlihat begitu sungguh-sungguh dan dengan penuh ketenangan.

"Kebaikan?" ulang Keannu masih mencoba untuk memproses penjelasan dari Bill.

Bill mengangguk, "Ya, Yang Mulia. Anda bisa memilih Jenderal Gardner untuk memutuskan semuanya dan saya keluar dari permasalahan ini atau mempertahankan saya namun harus mengeluarkan beliau."

Kepala Keannu seakan dilempari sebuah bom yang meledakkan kepalanya. Ia benar-benar tidak mengerti.

Ia tidak menyangka pemilihan antara dua orang yang amat penting baginya itu justru telah dimulai sekarang ini.

Ia pikir hal itu baru akan terjadi di masa depan. Nyatanya hal itu ternyata harus ia hadapi lebih awal.

"Yang Mulia," panggil Bill.

Keannu mendesah lelah, "Jenderal, ini bukan keputusan yang sangat mudah. Kau sendiri memilih jabatan itu dan sekarang kau yang membuatku harus memilih. Kalau begini caranya, kenapa tidak sedari dulu saja kau
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Sang Dewa Perang Terkuat    119. Berhentilah Bermain-main!

    Ketika James Gardner mendengar nama lengkap salah satu sahabatnya itu disebut-sebut dia seketika menoleh ke arah komandan Thyme Sylis, memberi tatapan rumit yang jelas tidak bisa dimengerti oleh Thyme sendiri. Pria muda itu masih juga tidak membuka mulut hingga membuat Josh Cleve yang kesabarannya telah menipis itu pun berujar, “Oh, jangan terlalu banyak pikir! Kita tidak punya cukup banyak waktu.”“Cepat putuskan! Pilih siapapun yang menurutmu memang pantas, aku yakin kau tidak mungkin salah dalam memilih,” Thyme menambahkan.James mengangguk paham, “Sejujurnya baik Jason atau Ben … keduanya sama-sama memiliki kemampuan yang bagus. Tapi … aku-”“Kenapa kau tiba-tiba menjadi ragu-ragu begitu? Seolah bukan seorang James Gardner saja,” Thyme memotong cepat-cepat.Hal itu juga membuat Josh mengernyitkan dahi dan langsung berpikir serius, “Ayolah! Meskipun kau akhirnya memilih Benedict Arkitson, salah satu sahabat baikmu itu, tidak akan ada yang mempertanyakan keputusanmu ini.”Memang be

  • Sang Dewa Perang Terkuat    118. Jangan Berpikir Lama!

    James malah tertawa santai menanggapi ucapan sahabat baiknya. Dia berjalan mendekat ke arah mereka dan kemudian berujar, “Kalian akan tahu nanti.” Diego sontak langsung menaikkan alis kirinya yang menandakan dia sangat jengkel.Shin sudah siap ingin menodong James dengan berbagai pertanyaan yang tidak bisa dia tahan lagi, tapi dia melihat James mengangkat tangan dengan isyarat menyuruhnya untuk tidak berbicara.Shin terpaksa mengatupkan mulutnya rapat-rapat dengan begitu kesal.“Biarkan aku bicara dengan mereka terlebih dulu!” James berkata cepat.Ben sontak mengernyitkan dahi, “Kau tidak membiarkan kami mendengarkan percakapan penting kalian ya?”“Jadi … kami harus menunggu kalian rapat, begitu?” Alen.“Sungguh kami tidak bisa di sini saja?” Shin bertanya dengan nada sedikit memohon akibat terlalu penasaran.“Tidak,” James menjawab tegas.Melihat ketegasan dalam nada suara James, sudah jelas bahwa mereka tidak akan bisa membuat James merubah keputusannya itu. Maka, dengan patuh saha

  • Sang Dewa Perang Terkuat    117. Panik?

    Oh, tentu bukan tanpa alasan Xylan Wellington bisa berpikir sang kakak ipar sudah lebih dulu mengetahui identitas asli Gary Davis sebelum pria muda yang menikahi kakak perempuannya beberapa tahun lalu itu menghilang.Riley Mackenzie adalah seseorang yang tidak mungkin bertindak tanpa perhitungan. Tindakannya yang menjemput istri dan putranya pun sudah tentu memiliki alasan yang sangat kuat. Tidak heran jika Xylan sampai mengira Riley kemungkinan besar telah mengungkap fakta besar tersebut.“Tapi … jika dia sudah tahu, mengapa dia malah menghilang begitu saja? Apa … yang dia pedulikan hanya istri dan putranya saja?” kata Xylan.Dia menggelengkan kepala dan menghela napas pelan, “Oh, tidak masalah jika dia tidak peduli kepadaku. Maksudku … apa dia tidak peduli dengan nasib kerajaan ini? Juga … seluruh rakyat Ans De Lou?” “Riley tidak seperti itu, Yang Mulia,” sahut James cepat-cepat.Xylan mengulur bibir, “Hm, aku … juga tidak ingin menuduhnya begitu tapi … kau tahu sendiri. Ini terla

  • Sang Dewa Perang Terkuat    116. Kebetulan

    James Gardner tidak menjawab pertanyaan sang raja muda. Sebab, dia tahu Xylan Wellington tidak memerlukan jawaban. James pun juga membiarkan Xylan mengumpat dan tidak sekalipun dia menyela perkataan Xylan. Menurut James, Xylan butuh untuk menumpahkan rasa amarah serta kecewanya.Sudah tentu hal itu sangatlah sulit untuk Xylan. Pria muda itu sangat mempercayai dua orang itu, Gary Davis maupun Ronald Wings. Dikhianati oleh dua orang yang sangat dia percayai pasti membuatnya kesal luar biasa.James juga berpikir bahwa Xylan akan membutuhkan waktu yang lama untuk memulihkan emosinya, tapi ternyata dia salah besar. Hanya selang beberapa menit Xylan sudah memanggil, “Jenderal Gardner.”“Iya, Yang Mulia,” sahut James yang terlihat agak kaget, terlebih lagi ketika dia melihat Xylan yang ekspresi wajahnya sudah kembali tenang.Dia bisa pulih secepat itu? Luar biasa, James membatin.“Tangkap Gary Davis dan jebloskan dia ke penjara sekarang!” Xylan memerintah dengan nada dingin.James membelal

  • Sang Dewa Perang Terkuat    115. Dibodohi

    Sejujurnya semua pertanyaan yang dilontarkan oleh Xylan Wellington itu bukanlah pertanyaan-pertanyaan yang sulit untuk dijawab oleh James Gardner.Akan tetapi, masalah utamanya adalah semuanya perlu dijawab dengan sangat hati-hati agar Xylan tidak terlalu kaget sampai akhirnya malah panik.Namun, mengingat dia tidak mungkin sempat memikirkan cara yang tepat untuk mengatakannya, James langsung menjelaskan, “Rahasia besar itu tentang … Gary Davis, Yang Mulia.”Mendengar nama asisten pribadinya yang saat itu tidak ada bersamanya membuat Xylan mengernyitkan dahi, “Oh, jadi kau sudah tahu siapa dia yang sebenarnya?”James mengangguk pelan.Xylan membuang napas dengan kasar, “Lalu, bagaimana? Apa dia memang mata-mata? Dari kerajaan mana dia berasal?”James meringis, “Gary Davis bukanlah seorang mata-mata dari kerajaan lain, Yang Mulia. Dia … berasal dari kerajaan ini.”Perkataan James yang belum jelas itu sontak membuat Xylan menaikkan alis kanannya, “Bukan seorang mata-mata? Lantas, mengap

  • Sang Dewa Perang Terkuat    114. Rahasia Besar

    Gary Davis pun menjawab tanpa keraguan sedikitpun, “Tentu saja aku yakin. Kalau tidak, mana mungkin aku segera memintamu untuk melakukan tugas itu?”“Tapi, Yang Mulia. Anda akan sendirian di sini. Saya … jujur saja saya tidak terlalu percaya pada mereka, maksud saya para menteri, staf yang ….” Ronald Wings menghentikan ucapannya, tampak agak khawatir dan juga sekaligus bingung.Gary menghela napas panjang, “Aku juga tidak percaya pada mereka.”Perkataan Gary tersebut langsung membuat Ronald membelalakkan mata, “A-pa? Lalu … mengapa Anda malah meminta saya pergi?”Gary mendesah pelan, “Yah, karena menghentikan Reiner Anderson akan sangat membantuku.”Ronald mengerutkan dahi, terlihat masih kebingungan.“Pada intinya tidak ada siapapun yang aku percaya di istana selain diriku sendiri dan juga … kau, Ron. Para menteri dan staf istana, lalu para prajurit yang berkata berpihak kepadaku … hm, siapa yang akan bisa menebak mereka bisa bertahan sampai akhir?” Gary berkata panjang lebar.Seolah

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status