"Yikai-gege...!" Yao Yining berlari ke arah Yao Yikai yang tergeletak tidak sadarkan diri. Kedatangan Bai Lihai membuat Jiang Fangzhou dan Jiang Fangling teralihkan pada si pemuda, sehingga gadis kecil itu bisa menghampiri si kakak. Kondisi Yao Yikai tidak dalam keadaan baik. Luka-lukanya cukup dalam, sehingga banyak darah yang keluar. Apalagi, saat Jiang Fangzhou mengendalikannya, Yao Yikai terus bergerak tanpa menahan luka. Itu membuat kondisinya menjadi lebih mengkhawatirkan. Si adik mengalirkan Qi pada si kakak untuk meringankan lukanya. Hanya saja, si kakak membutuhkan perawatan lebih lanjut. Yao Yining tidak memiliki banyak waktu untuk merawat Yao Yikai. Si kembar Jiang masih dalam posisi bisa mengancamnya. Dan itu benar terjadi, Jiang Fangzhou sudah mendekati mereka berdua. Jiang Fangzhou ingin buru-buru menyelesaikan misi yang diberikan Sekte Lembah Bambu. Tanpa banyak kata, ia langsung mengambil botol giok yang berisi Racun Pengendali Pikiran. "Sial! Aku melupakannya!" Ji
"Terima kasih atas bantuan Tuan Muda! Tapi, mereka melakukan ini untuk melindungi keluarga mereka. Mohon Tuan Muda tidak melanjutkan masalah ini!" Yao Yikai memberi penghormatan pada Bai Lihai. "Siapa yang bilang aku membantu kalian! Aku melakukan ini untuk urusanku sendiri," balas Bai Lihai. Yao Yikai membuka mulut mendengar perkataan Bai Lihai yang kurang sopan. Secara usia, Yao Yikai lebih tua dari Bai Lihai. Praktik Kultivasi-nya pun juga lebih tinggi dari pemuda itu. Seharusnya, Bai Lihai lah yang memberi penghormatan, bukan sebaliknya. Yao Yikai sudah merendahkan diri dengan memberi penghormatan karena merasa pemuda itu sudah membantu ia dan adiknya. Nyatanya, pemuda itu justru membalas dengan sikap sedikit kurang sopan. "Jika tujuan Tuan Muda bukan untuk membantu kami, berarti kami tidak memiliki hutang budi pada Tuan Muda. Kami tidak perlu memberi sebuah penghormatan. Tapi, saya tetap meminta Tuan Muda untuk melepaskan mereka!""Jangan panggil aku Tuan Muda, aku bukan atasa
Bai Lihai kembali menemui Xiao Qiumei di tempat persembunyiannya. Anggrek Dewa langsung ia berikan tanpa mengucapkan sepatah katapun. "Sudah kuduga, kau pasti akan mendapatkan Anggrek Dewa ini untukku!" Xiao Qiumei kegirangan mendapatkan apa yang ia cari. Bai Lihai tidak menanggapi apa yang dikatakan oleh si gadis. Ia terus berjalan meninggalkan Xiao Qiumei tanpa mengatakan apapun. Xiao Qiumei kebingungan dengan tingkah Bai Lihai. Memang, pemuda itu sering bersikap acuh tak acuh padanya, tapi kali ini ia terlihat berbeda dari biasanya. Tanpa menunggu lagi, Xiao Qiumei mengikuti langkah kaki Bai Lihai. Kebingungan Xiao Qiumei semakin bertambah melihat langkah kaki Bai Lihai justru mengarah kembali ke goa yang mereka tempati sebelumnya. Padahal, si pemuda telah mengatakan akan melakukan perjalanan yang jauh untuk mencari sesuatu. Namun, ia justru kembali ke goa sebelum mendapatkan sesuatu itu. Sesuatu itu jelas bukanlah Anggrek Dewa karena untuk menemukan tanaman itu tidak memerluka
Bai Lihai berjalan dengan diikuti oleh Xiao Qiumei dari belakang. Gadis itu terlihat marah karena sikap Bai Lihai sebelumnya. Si gadis berjalan lambat untuk menunjukkan kemarahannya. Ini adalah balasan untuk perkataan Bai Lihai yang menyebutnya bodoh karena tidak tau cara mengolah Anggrek Dewa, padahal pemuda itu juga tidak mengetahuinya. Namun, Bai Lihai tidak peduli dengan tingkah Xiao Qiumei dan terus berjalan cepat. Itu membuat si gadis terpaksa berjalan cepat juga agar ia tidak ketinggalan. "Aku marah padamu! Jika kau tidak minta maaf, aku tidak ingin lagi berteman denganmu!" Sadar tidak mendapatkan tanggapan dengan cara diam, ia melakukannya dengan berbicara. Xiao Qiumei ingin semua yang dilakukannya ditanggapi oleh Bai Lihai, meski ia tau pemuda itu sering kali tidak peduli dengan yang ada disekitarnya. "Kalau kau tidak ingin berteman denganku, jangan ikuti aku! Kau bisa pergi sendiri!" Pada akhirnya, Bai Lihai menanggapinya juga. Xiao Qiumei membuka mulut mendengar ucapan
Sepasang muda-mudi itu kembali melanjutkan perjalanan. Medan yang sulit membuat mereka lebih berhati-hati dalam melangkah. Banyak turunan terjal serta beberapa batu besar yang menghalangi jalan mereka. Keduanya tidak bisa melangkah dengan lebih cepat. Xiao Qiumei terlihat kesulitan menuruni sebuah jalan yang cukup terjal. Ditambah lagi, bagian bawah jalan itu cukup licin, sehingga si gadis takut tergelincir saat menuruninya. Sementara itu, Bai Lihai hanya melihat tanpa membantu. Itu membuat si gadis menjadi kesal. "Kenapa kau tidak membantuku? Sebagai seorang pria kau wajib menolong wanita yang sedang kesusahan!" Xiao Qiumei meneriaki Bai Lihai. "Kau terlalu manja sebagai seorang wanita. Sudah, jangan banyak bicara! Cepat turun, kau hanya memperlambat perjalananku!" Bai Lihai membalas ucapan si gadis."Makanya, kau harus membantuku agar aku bisa menuruni jalan ini dengan cepat!" "Dari pada membantumu lebih baik aku pergi sendiri! Aku tidak butuh kau mengikutiku!" Xiao Qiumei menyi
"Akhirnya, mereka semua mati juga!" Seorang pria berusia sekitar 40-an tahun menyimpan kembali pedangnya. Di satu hutan di Tanah Mutiara Putih, sekelompok Kultivator yang mengenakan seragam berupa jubah berwarna biru baru saja melalui sebuah pertempuran. Mereka tidak lain berasal dari Sekte Gerbang Naga. Lawan yang mereka hadapi bukanlah Kultivator lain, melainkan sekelompok Hewan Roh berjenis kera dengan Elemen berunsur Tanah. Ada lebih dari seratus ekor Kera Tanah dan semuanya sudah mati terbunuh. Tentu ada alasan tersendiri kenapa rombongan Sekte Gerbang Naga itu harus bertarung melawan sekawanan Kera Tanah. Sesuatu yang mereka cari, yaitu Jamur Pagoda berada di sarang sekawanan Kera Tanah ini. Sudah pasti kawanan tersebut merasa terganggu dengan kedatang para Kultivator Sekte Gerbang Naga, mengakibatkan pertarungan terjadi di antara mereka. Wang Hong, sebagai pemimpin rombongan tersebut sebenarnya tidak ingin menyakiti apalagi membunuh kera-kera itu. Namun, jika mereka tidak me
Tanpa pikir panjang, Bai Liwei langsung melarikan diri sebelum Han Xuelian mengetahui siapa dirinya. Akan jadi masalah jika ia tertangkap. Bukan hanya bagi dirinya, tapi juga bagi si ayah. "Apa yang kamu lakukan di sini!" teriak Han Xuelian sambil berusaha mengejar pencuri itu. Dalam pandangannya, Han Xuelian dapat melihat Jamur Pagoda berada dalam genggaman pencuri. Ia terkejut dan memeriksa kembali Cincin Ruang. Cincin Ruang itu sudah tidak berada di jari si gadis, melainkan berada di lantai. "Dia mencuri Jamur Pagoda. Tidak akan kubiarkan itu terjadi!" Si gadis bergegas keluar mengejar si pencuri. "Jangan pikir kau bisa lari dariku!"Teriakan Han Xuelian membangunkan anggota sekte yang lain. Mereka kebingungan melihat Han Xuelian berlari menjauhi tenda. Beberapa dari mereka mengikuti si gadis, sementara sisanya menunggu di tenda. "Nona Han... apa yang terjadi?" Wang Hong bisa menyusul si gadis. Ia pun menanyakan apa yang dikejar olehnya. "Seseorang mencuri Jamur Pagoda," jawab
Awalnya, Chen Yulin mengira rombongan ini berasal dari sekte kecil ataupun aliansi dari Kultivator Liar. Ia tidak menyangka bahwa mereka berasal dari Sekte Gerbang Bulan. Jika dari awal ia tau, ia tidak akan mengizinkan mereka masuk. Hubungan Sekte Gerbang Naga dengan Sekte Bulan Perak tidak bisa dikatakan memiliki baik, tapi juga tidak bisa dikatakan buruk. Ada sebuah konflik yang terjadi beberapa puluh tahun lalu. Meski konflik itu secara perlahan dilupakan, tapi hubungan keduanya tidak pernah benar-benar menjadi baik. Di luar rasa sesalnya, setidaknya Chen Yulin dapat melihat dengan jelas wajah Han Xuelian. Seperti dugaannya, wanita itu memiliki paras yang menawan. Chen Yulin meras tertarik dengan gadis itu. Hanya saja, ia sedikit ragu mendekatinya mengingat status si gadis sebagai bagian dari Sekte Gerbang Naga. Apalagi, dilihat dari pemampilannya gadis itu bukan gadis biasa. Wang Hong yang berada di ranah Core Formation saja segan padanya, itu membuktikan ia memiliki status yan