Share

13. Wanita Spesial

Suara Lindsey masih bisa kudengar meski kesadaranku kian meningkat. Air mata mengalir di sepanjang pelipis dari pelupuk mata yang masih terpejam. Aroma menyengat obat-obatan menyeruak masuk ke hidung. Jariku perlahan bergerak dan kelopak mata juga perlahan terangkat. Ada tiga wajah yang familier berdiri di sisi kanan dan kiri tempatku berbaring.

“Marvin sadar,” kata Laura.

“Cepat panggil perawat!” perintah Avery pada Khari.

“Ok!” Dia menuju tombol di samping pintu dan menekannya.

Tidak lama kemudian, seorang perawat dan dokter memasuki ruangan.

“Bagaimana perasaanmu?” tanya dokter pria itu sambil mengenakan stetoskop.

“Pusing sedikit,” lirihku.

Dia menempelkan ujung stetoskop ke dada dan perut. Suster juga mengecek tensi darahku dan mengusap satu tetes air mata yang sempat mengalir. Entah apa lagi yang mereka berdua lakukan dalam proses pengecekan ini, aku sulit untuk mendeskripsikannya lebih lanjut karena perbedaan era pengecekan pasien di jamanku dan jaman sekarang.

“Kondisinya sema
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status