Mendengar perkataan Salaksa barusan mendadak para prajurit musuh langsung memberanikan dirinya untuk mengambil senjata mereka lagi yang sudah tergeletak di tanah, secara serentak mereka langsung bergerak menuju Nata dan Elis untuk menyerangnya. Nata tampak menghela nafas dalam, dia sebenarnya tidak ingin menambah korban jiwa lagi tapi apa boleh buat jika memang musuhnya sendiri memilih tetap untuk berperang.
Puluhan prajurit langsung melesat menuju Nata, dengan pelan Nata menggerakan tangan kanannya ke depan lalu menjentikan jarinya hingga terdengar kencang. Saat itu juga tubuh puluhan prajurit musuh yang maju ke arahnya langsung meledak dan hancur berkeping-keping, prajurit yang berlari di belakang mereka langsung terkejut bukan main. Tubuh mereka bergetar hebat karena ketakutan, mereka tidak berani melangkahkan kakinya kembali.
Nata langsung menengadahkan kepalanya ke atas saat merasakan pergerakan enam luapan mana yang cukup kuat di atasn
Nata melangkahkan kedua kakinya melewati barisan musuh yang terlihat sudah tidak ingin melanjutkan peperangan, meskipun indra penglihatan dan pendengarannya sudah tidak berfungsi tapi dia masih bisa merasakan keberadaan luapan mana di sekitarnya. Elis juga berjalan di samping kanan Nata dengan waspada karena khawatir akan ada yang melakukan serangan secara tiba-tiba.Setelah berhasil menembus barisan pasukan paling belakang akhirnya Nata dan Elis sampai ke tenda-tenda pasukan musuh. Saat itu juga Elis langsung menggunakan sihir api miliknya untuk membakar seluruh tenda musuh hingga terbakar dan terlihat isi di dalamnya, di tengah-tengah tempat itu juga terdapat sebuah tenda besar yang ikut terbakar oleh api yang digunakan Elis.Perlahan saat api mulai menjalar dari bagian atas tenda ke bawah terlihat beberapa orang sedang berdiri di dalam tenda besar tersebut, seorang pria paruh baya sedang duduk di sebuah kursi nan mewah dengan santainya, d
“Ya, aku memerintahkan salah satu Decagram untuk melakukan sihir terlarang summoning of life dengan mengorbankan ribuan jantung warga kerajaanku. Dia berhasil melakukannya dan mati setelah menggunakan sihir terlarang tersebut, saat itu juga aku menyuruh seluruh penyihir Kerajaan untuk mencari keberadaan Pentagram di era Superbia ini. Mereka berhasil menemukan keberadaan Putra Putuwardhana di wilayah barat laut Kerajaan Thymus,” tutur Brick.“Aku mengerahkan seluruh Decagram untuk menangkapnya dan menggunakan sihir terlarang mind control dengan mengorbankan ratusan jantung bayi dari warga kerajaanku. Dari sembilan Decagram yang dikirim hanya tiga yang selamat saking hebatnya Putra, tapi itu tidak masalah karena kami berhasil mengendalikannya. Setelah itu kami juga berhasil menemukan keberadaan Laksmi Laksani di wilayah Dicentra,” sambung Brick.“Setelah itu aku yakin kau tahu apa yang terjadi Nata, aku menggunaka
“Apa yang terjadi, Elis?” tanya Nata di dalam pikiran Elis, dia hanya bisa merasakan pergerakan mana saja mengelilingi mereka berdua tanpa bisa memastikan apa yang sedang terjadi.“Ada dinding hitam yang muncul mengelilingi kita, aku tidak tahu sihir seperti apa yang mereka gunakan,” jawab Elis di dalam pikirannya.“Dinding hitam?” batin Nata, tapi dia sama sekali tidak merasakan ada pergerakan mana yang agresif di sekitarnya.“Sayang sekali cara kalian menghancurkan tubuh lawan kalian tidak akan berguna kepadaku, sudah sejak lama aku mempelajari Pentagram hingga akhirnya aku mengerti bagaimana cara kalian menghancurkan tubuh lawan kalian,” ucap Brick sembari tersenyum.“Aku tahu setiap anggota Pentagram bisa melenyapkan ribuan musuhnya hanya dengan menjentikan jari, sangat terlihat sederhana namun nyatanya tidak. Kalian sebenarnya menciptakan sih
Elis yang kebingungan langsung menggunakan sihir naga api putih, udara di sekitar mereka berempat terasa begitu panas saat titik-titik api putih di udara mulai tercipta. Perlahan titik-titik api putih itu mulai menyatu membentuk naga api putih yang berkobar, Elis langsung mengarahkannya menuju Brick. Tapi tiba-tiba saja naga api putih miliknya kembali lenyap dan muncul kembali dari sisi Draco.Yang lebih mengejutkannya sihir naga api putih itu kembali melesat menuju Elis dan Nata, lagi-lagi Nata terkejut karena sihir Elis kembali berbalik dengan tekanan yang lebih kuat dari tekanan mana yang Elis gunakan. Nata langsung menggunakan sihir naga angin dari elemen angin tercepat yang langsung diarahkan menuju sihir naga api putih yang datang.‘Ddddhhhoooommmrrrr’Dentuman hebat kembali terdengar saat kedua sihir tersebut berbenturan di udara, tanah kembali bergetar seiring debu-debu dan kerikil yang berhamburan te
Nata saat itu juga langsung menggunakan sihir naga angin dari elemen angin tercepat yang diarahkan menuju naga air yang melesat datang. Riuh angin yang bergemuruh semakin terdengar kencang sesaat sebelum akhirnya dua sihir tersebut saling berbenturan satu sama lain hingga menimbulkan suara ledakan yang cukup keras, debu-debu di dalam kepungan dinding hitam itu langsung berhamburan ke udara.“Apa yang terjadi sebenarnya?” batin Elis karena dia masih belum mengerti sama sekali.“Kelihatannya pria tua disamping Raja Iberis itu adalah penyihir tingkat nawa alias penyihir yang menguasai sihir khusus seperti Elena,” kata Nata di dalam pikiran Elis.“Sihir khusus seperti apa yang dia kuasai?” tanya Elis.“Ada banyak jenis sihir khusus seperti itu, tapi setelah mendengar penjelasanmu tadi kelihatannya sihir khusus yang paling mungkin dikuasai olehnya adalah sihir khu
Nata kembali menciptakan puluhan tombak angin sementara Elis langsung menciptakan puluhan tombak api biasa sesuai dengan arahan Nata, puluhan tombak angin Nata membentur puluhan tombak angin yang dikembalikan Draco sedangkan puluhan tombak api Elis berhasil menahan semua tombak air yang dilesatkan oleh Brick. Namun karena benturan yang terjadi dari tombak air dan tombak api yang setara langsung tercipta kabut putih karena air yang menguap.Di saat itulah Nata dan Elis mulai melakukan rencananya, Elis melesat ke arah Draco sembari menggenggam pedang api biru di tangannya. Meski penglihatan Elis terganggu oleh kabut putih namun dengan arahan Nata yang bisa merasakan aliran mana dalam tubuh Draco membuat Elis dengan tepat melayangkan pedangnya mengincar leher Draco.Namun Draco juga waspada dan melihat pergerakan kabut di sekitarnya, dengan cepat dia langsung mangayunkan tongkatnya untuk menangkis pedang api biru yang digunakan Elis. Suara dent
Terdengar suara dentingan senjata beradu, tongkat besi yang dipegang Draco mulai memerah karena panas. Sadar akan hal itu Draco menarik tongkat di tangan kanannya, Elis tidak membuang kesempatan dan langsung menebaskan kembali pedang api biru miliknya. Tapi hal mengejutkan terjadi ketika tangan kiri Draco dia gerakan ke depan.‘Ttttrrrraaaannggg’Terdengar suara dentingan senjata beradu, kini di tangan kiri Draco sudah terdapat pedang api putih yang tadi diserap olehnya. Tapi belum lepas keterkejutan Elis kini pedang api biru di tangannya langsung lenyap, Draco dengan bebas menebaskan pedang api putih di tangan kirinya mengincar leher Elis.‘Tap’Sekejap mata Nata sudah berada di dekat Elis dan memegang bahu kanannya, tubuh Elis ditarik berputar ke belakang untuk menghindari tebasan yang dilakukan Draco. Nata sendiri langsung menciptakan sihir tombak api diantara dirinya denga
Tanah terasa berguncang hebat seiring dengan udara yang semakin lembab, deru angin terdengar bergemuruh mengerikan. Titik-titik air mulai muncul di udara, saat itu juga Nata menggerakan tangan kanannya dengan telapak tangan terbuka di samping tubuhnya. Seiring dengan pergerakan Nata itulah tanah semakin berguncang hebat sampai beberapa bagian tanah yang mereka berempat pijak mulai retak.Riuh angin yang bergemuruh kini terdegnar semakin menderu kencang, tiupan angin yang semakin kuat seolah terbagi menjadi dua sisi. Angin yang bertiup dari sisi Nata dan juga angin yang bertiup dari sisi Brick, namun riuh angin dari sisi Nata bertiup semakin kencang hingga pakaian Brick dan Draco mulai ikut bergerak tertiup angin.Saat itu juga titik-titik air di udara mulai berkumpul di atas tepatnya di ujung dinding hitam yang ada di atas menaungi mereka berempat, jika dari pergerakan mana yang dirasakan oleh Nata dia bisa menduga bahwa sihir tingkat tinggi