Share

Bab 165

Penulis: Abimana
"Kakekku memberitahuku lewat mimpi."

Kalau Herman mengakui bahwa dia melebih-lebihkan, dia bukan lagi orang yang bermulut besar.

"Kakekmu juga memberitahuku untuk memberimu pelajaran lewat mimpi."

Magano mengangkat tongkat kayu yang ada di tangannya untuk memukul kepala Herman.

Herman memegang kepala sambil menyangkal.

"Aku tidak membual. Aku mengatakan yang sebenarnya. Kakekku memberitahuku lewat mimpi."

"Persetan. Mana ada hantu dan setan di dunia? Kalau ada, kenapa aku tidak pernah melihatnya?"

"Kamu tidak pernah melihatnya, bukan berarti orang lain tidak pernah."

"Oh." Magano mengangguk lalu bertanya kepada Herman. "Kalau begitu apakah kamu pernah melihatnya? Coba katakan, seperti apa rupa mereka?"

"Aku ...." Kedua mata Herman berputar ragu. "Aku memang tidak pernah melihatnya, tapi itu bukan berarti orang lain tidak pernah melihatnya."

"Hm. Kamu tidak pernah melihatnya, begitu pula aku. Kalau begitu ...." Magano mengalihkan pandangannya ke penduduk desa lain. "Apakah ada di antara
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 605

    "Hmph!"Pria itu memuntahkan darah."Sakit, sakit!" Setelah terbangun, lelaki itu terus mengerang kesakitan.Ratna menepis debu di lengan bajunya, lalu berkata dengan acuh tak acuh. "Dia belum mati.""Meskipun orang itu tidak mati, Inspektur Arjuna tidak boleh menyakiti orang di jalan."Keluarga korban menyampaikan ketidakpuasannya."Benar sekali, atas dasar apa seorang pejabat boleh menyakiti orang di jalan?""Apakah masih ada hukumnya?"Beberapa orang yang tidak puas melontarkan protes.Ada senyum tipis di wajah Ratna, tetapi senyumnya tidak membuatnya tampak cantik, tetapi malah tampak makin dingin dan kejam.Orang-orang yang dia tatap refleks melangkah mundur."Hukum? Jadi kalian masih mengerti hukum?" Ratna tiba-tiba meninggikan suaranya. "Gubernur Prefektur Tirta!""Y ... ya!" Tubuh Gubernur Prefektur Tirta jelas gemetar.Meskipun Ratna seorang wanita, cara membunuhnya lebih kejam daripada pria."Beri tahu mereka apa hukumnya mempermalukan pejabat kekaisaran tingkat empat di depa

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 604

    "Tidak!" Kemal memikirkannya dan merasa gelisah. Dia memerintahkan pengawal itu. "Bawa beberapa orang bersamamu dan berpura-puralah sebagai orang dari Prefektur Tirta. Nanti kalian turun tangan sendiri."..."Gubernur Prefektur Tirta datang."Orang-orang yang awalnya mengelilingi Arjuna berdiri tanpa bergerak. Namun ketika mereka mendengar bahwa Gubernur Prefektur Tirta tiba, mereka mulai membuat keributan."Arjuna berusaha melarikan diri, cepat tangkap dia!"Entah siapa yang berteriak, tetapi kerabat dari pria yang ditikam itu bergegas ke arah Arjuna begitu mereka mendengar bahwa Arjuna ingin melarikan diri.Entah mereka tersandung atau didorong oleh orang lain, ketika mereka bergegas, mereka jatuh satu demi satu.Ketika mereka terjatuh, mereka menjatuhkan orang di sekitar mereka.Orang-orang Prefektur Tirta yang menangkap Arjuna serta kerumunan orang berjatuhan.Teriakan dan tangisan bercampur jadi satu, suasana menjadi kacau balau."Cepat, Daisha, Dinda, masuklah ke dalam rumah lalu

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 603

    Karena kebiasaan berarti sering terjadi.Makin mengenalnya, makin Arjuna menyadari betapa sulitnya kehidupan Dewi."Jangan khawatir, dengan adanya aku di sini, kebiasaanmu ini tidak akan ada lagi."Suara dan nada bicara Arjuna lembut. Namun, hanya dia yang tahu bahwa ini adalah janji terpenting yang telah dia buat dalam dua kehidupannya."Hm? Kenapa kamu masih di sini? Bukankah kamu bilang mau pulang kemarin? Kenapa kamu tidak cepat-cepat kembali? Jangan lupa kembali ke istana pada sore hari. Jangan lupa urusan malam ini."Dewi kembali bersikap dingin dan acuh tak acuh.Arjuna mengangkat bahu. "Aku ada 'shift malam' malam ini. Paduka Kaisar tidak perlu mengingatkanku, aku juga mengingatnya. Kalau begitu, aku akan kembali dulu."Dengan adanya jabatan, selain memiliki rumah sendiri dan dapat berkumpul kembali dengan istri anaknya, hal yang paling membuat Arjuna bahagia adalah Disa selalu dapat berada di sisinya.Meskipun dia dapat melindungi dirinya sendiri, akan lebih baik bila ada sese

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 602

    Arjuna akhirnya melihat dengan jelas siapa pria besar ini."Kak Tama, kalau kamu merindukanku, katakan saja. Kenapa kamu menyakitiku seperti ini?"Tama tidak hanya tinggi, tetapi juga memiliki tubuh yang berkembang dengan baik, seperti gorila. Seluruh berat tubuhnya menekan Arjuna, benar-benar berat."Maaf, Arjuna."Tama melepaskan Arjuna sambil tertawa. Dia melirik ke belakang Arjuna dengan ekspresi geram. "Kamu sudah memiliki jabatan, tetapi Paduka Kaisar masih ingin kamu berada di harem. Dia benar-benar ....""Kak Tama, kenapa kamu ada di sini? Apakah orang-orang suku Tawari di utara sudah melarikan diri?"Arjuna segera menyela Tama. Dia tahu bahwa Tama membelanya, tetapi istana penuh dengan mata-mata Yudha.Arjuna tidak ingin seorang panglima militer seperti Tama yang setia kepada negara dan berhati tulus, dijebak dan dibunuh oleh Yudha dan komplotannya."Tentu saja!" Tama berkata dengan wajah berseri-seri. "Arjuna, sejak para prajurit memakan bebek panggangmu, mereka semua seperti

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 601

    "Jangan khawatir, suamimu tidak selemah itu. Sekalipun ada lima Nayla, aku tidak akan mati kelelahan," jawab Arjuna sambil tersenyum.Dewi memelotot marah. "Jaga ucapanmu. Suamiku? Siapa istrimu di sini?"Arjuna tidak mengatakan apa-apa, hanya menatap Dewi."Jangan pernah berpikir tentang itu, dasar mesum. Aku tidak akan menikah seumur hidupku."Dewi berdiri, kemudian berjalan pergi. Ketika dia kembali, dia tampak seperti pelayan istana.Arjuna harus makan dengan cepat karena pengawas telah tiba, dia harus bergegas bekerja "shift malam".Istana Kicauan Phoenix milik Permaisuri.Cahaya lilin dinyalakan hingga paling redup dan diletakkan jauh dari tempat tidur.Di dalam tempat tidur phoenix.Bayangannya samar, kabur dan sesekali terlihat."Paduka Kaisar."Terdengar suara Nayla yang malas, manja dan menawan.Begitu Arjuna didorong ke tempat tidur oleh Dewi, dia ditarik ke dalam selimut oleh Nayla.Saat kulit mereka bersentuhan ....Darah Arjuna langsung berdesir.Bagus.Wanita yang ada di

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 600

    Setelah menyelesaikan urusan Wisnu, hari sudah gelap, jadi Dewi meninggalkan Arjuna.Arjuna sebelumnya adalah kekasih Dewi, jadi tidak ada yang merasa tidak pantas bagi Dewi untuk menahannya di istana."Paduka Kaisar."Tepat setelah makan malam, suara yang menawan dan malas terdengar dari luar aula.Nayla, yang berjalan dengan pinggul bergoyang, muncul di hadapan Dewi dan Arjuna.Dia berjalan dengan pelan, lekuk tubuhnya anggun, gaun kasa yang dikenakannya melekat pada tubuhnya, menonjolkan lekuk tubuhnya sepenuhnya.Saat dia mendekat, hidung Arjuna hampir berdarah.Bagus.Nayla memang ....Sangat genit.Tidak ada pakaian dalam di balik gaun kasa merah. Bagian tubuhnya yang harus diekspos, terekspos. Demikian pula bagian tubuh yang tidak seharusnya terekspos."Paduka Kaisar."Nayla duduk di sebelah Dewi. Dia memiliki bibir merah dan gigi putih, mulutnya terbuka sesekali. Dari ujung kaki hingga ujung rambutnya, setiap bagian tubuhnya memancarkan keseksian."Anda pergi selama setengah bu

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status