Share

Bab 482

Author: Abimana
"Yang Mulia sekalian, mohon berhenti sebentar." Arjuna mendatangi Danis dan Arga dengan membawa dekrit kekaisaran.

"Ada apa? Apakah kamu tidak melihat bahwa kami sedang sibuk?"

Danis yang pemarah mengira itu adalah salah satu dari bawahan mereka, jadi dia berteriak marah.

Dia sungguh kesal. Karena gangguan yang tiba-tiba ini, Arga melemparkan segenggam lumpur ke wajahnya.

Dia telah bertarung dengan Arga selama dua hari, ini adalah pertama kalinya dia berhasil diserang oleh Arga. Bagaimana mungkin dia tidak marah?

"Arjuna, dia memarahi kamu, jadi jangan ikuti dia ke Pasukan Serigala."

Orang pertama yang mengetahui bahwa itu adalah Arjuna adalah Arga. Dia sangat senang melihat Danis memarahi Arjuna.

"Baiklah, aku akan mendengarkan Perdana Menteri. Aku tidak akan pergi ke Pasukan Serigala," sahut Arjuna sembari tersenyum.

Danis meminta maaf kepada Arjuna dengan panik. "Oh, Arjuna, aku salah, aku salah. Aku tidak bermaksud begitu, aku tidak tahu kalau kamu yang datang."

"Omong kosong! Arju
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Agus Saputra
ceritaya sih bagus cuma iklanya yg tambah bayak, biasaya 1 iklan buka 1bab karang 2 iklan 1bab
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 617

    "Bukan mesin tak-tak, tapi mesin jahit.""Arjuna, panggil saja mesin tak-tak lebih mudah. Ia mengeluarkan bunyi tak-tak ketika diinjak, jadi mesin tak-tak lebih sesuai."Ini adalah pertama kalinya Arjuna dikalahkan oleh orang kuno."Sial!" Arjuna menendang Tamael. "Cepat pergi kerja!"Tamael memegang pantatnya yang sakit akibat tendangan Arjuna, lalu bergumam dengan keras kepala. "Mesin tak-tak lebih enak didengar.""Yang Mulia Arjuna!"Ketika mereka keluar dari Aula Harmoni Tertinggi, pemimpin Toko Dagang Tanawara, Biman, berlari ke arah Arjuna. Dia berkata dengan nada menyanjung. "Bolehkah beri aku sebuah unit mesin tak-tak itu? Aku tidak akan mengambil secara gratis, aku akan membayar."Sebagai perwakilan Daksana, dia murah hati. Biman mengeluarkan sejumlah uang perak.Arjuna melihat sekilas.Bagus.Jumlahnya lima puluh ribu tael perak."Paman Biman, mengingat pertemanan antara Kak Daksana dan aku, bukankah membahas uang itu merusak hubungan? Aku bisa memberinya sebuah unit, tapi ..

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 616

    Arjuna telah memikirkan masalah ini sejak awal. Jadi ketika membuat mesin jahit, dia sengaja membuatnya mudah dioperasikan."Tapi sekarang hanya ada satu mesin, secepat apa pun, tidak cukup untuk digunakan.""Paduka Kaisar, aku meminta orang untuk membuat lima ratus unit." Arjuna menatap Karyo dengan tak yakin. Sebelum meninggalkan Kabupaten Damai, Arjuna memberi Karyo sejumlah uang, memintanya untuk membuat lima ratus unit mesin jahit.Ketika Arjuna membuat mesin jahit, dia tidak meramalkan situasi seperti ini. Dia hanya ingin memperluas bisnis dan meningkatkan pendapatannya. Dia tidak menyangka hal itu bisa menyelamatkan nyawanya sekarang."Arjuna." Karyo menepuk dadanya. "Aku tidak akan mengabaikan hal-hal yang kamu minta aku lakukan. Uang yang kamu tinggalkan dapat membuat lima ratus unit lebih, lebih tepatnya enam ratus enam puluh tujuh unit. Agar angkanya bagus, aku menambahkan sedikit uang menjadi enam ratus enam puluh delapan unit."Arjuna mengacungkan jempol pada Karyo. "Enam

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 615

    Galang dan yang lainnya tentu saja tidak mengetahui dendam kecil antara Dewi dan Arjuna itu.Galang menunjuk bantal yang ada di dalam pelukan Arjuna. "Arjuna, itu ....""Bantal," sahut Arjuna."Oh, ya, bantal. Namanya tidak penting." Galang melambaikan tangannya. "Yang penting, aku baru tahu kalau kamu berhasil membuat ini dalam waktu yang dibutuhkan untuk menyesap teh. Kecepatannya sungguh luar biasa!""Hei, kalau tidak cepat, bagaimana mungkin Arjuna sesumbar? Omongan Arjuna selalu benar."Ekspresi Tamael kembali dipenuhi kebanggaan.Mengenal Arjuna dan menjadi teman baiknya sungguh merupakan berkah bagi Tamael."Memang sangat cepat. Kurasa lima puluh wanita pun tidak akan bisa menghasilkan sebanyak ini."Orang-orang dari Toko Dagang Tanawara juga kagum melihat pemandangan itu."Lima puluh? Huh!" Tamael mendengus bangga, lalu mengulurkan ibu jari, jari telunjuk dan jari tengahnya. "Delapan puluh wanita pun tidak dapat dibandingkan dengan mesin ini. Itu pun wanita yang gerakannya gesi

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 614

    Tamael dengan hati-hati menyentuh mesin jahit yang baru saja dirakit Arjuna. "Arjuna, apakah benda ini benar-benar dapat membuat banyak pakaian dalam dua jam?"Pada zaman itu, pakaian dibuat oleh wanita dari jahitan demi jahitan. Diperlukan setidaknya lima atau enam hari untuk membuat sehelai pakaian, terutama mantel berbahan katun."Inilah saatnya menyaksikan keajaiban."Arjuna merobek selembar kain tenda, memotongnya beberapa kali dengan gunting, lalu duduk di depan mesin jahit, meletakkan kain tenda di bawah jarum, lalu menginjak kakinya."Tak, tak, tak ...."Suara ritmis jarum jahit mulai berbunyi.Suara itu membuat semua orang takut dan secara naluriah melangkah mundur. Ratna bahkan berdiri di depan Dewi."Wah, wah, wah, mesin ... tak-tak-tak ini."Seruan Tamael bergema di Aula Harmoni Tertinggi.Kata "mesin jahit" terlalu asing baginya. Dia tidak dapat mengingatnya sehingga menyebutnya sebagai mesin tak-tak-tak.""Kecepatannya, pergerakan jarumnya, kelurusannya dan kepadatannya,

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 613

    Arjuna telah membuat beberapa hal ajaib di Kabupaten Damai. Arga pernah menceritakannya kepada Dewi sebelumnya.Akan tetapi, Dewi tidak percaya bahwa alat ajaib seperti itu dapat menghasilkan dua ratus ribu pakaian berlapis kapas dalam tujuh hari."Itu namanya ... namanya .... Aduh, Paduka Kaisar akan tahu setelah melihatnya."Setelah Tamael selesai berbicara, dia menarik Galang keluar lalu berkata, "Yang Mulia Galang, ayo, mari buka wawasan bersamaku."Galang tidak melawan, dia membiarkan Tamael menyeretnya.Sebelumnya ketika mereka berada di Kabupaten Madaska, Tamael juga menyeret Galang untuk melihat bebek panggang buatan Arjuna.Setelah Tamael dan Galang pergi, Ratna menatap Dewi. "Paduka Kaisar, bagaimana kalau ... aku pergi ke luar kota untuk menjemput mereka?"Pada titik ini, dia mulai sedikit memercayai Arjuna.Ketika berada di Kabupaten Madaska, Arjuna juga sangat tidak bisa diandalkan. Namun pada akhirnya, dia tidak hanya bisa diandalkan, tetapi juga luar biasa.Siapa sangka

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 612

    "Bawa Arjuna dan keluarganya ke kediaman Daksana di Negara Tanawara malam ini, kawal mereka dengan selamat."Dalam hal bisnis, Arjuna memiliki banyak ide cerdas. Daksana pasti akan melindungi Arjuna."Baik, Paduka Kaisar!""Ingat! Kawal dengan aman!" Dewi menekankan kata "aman" lagi."Paduka Kaisar." Galang berbicara dengan suara keras dan tegas. "Aku akan melindungi keluarga Arjuna dengan nyawaku."Melihat pemandangan ini, Arjuna merasa terharu sekaligus geli. "Apa yang sedang kalian lakukan? Bratajaya adalah negaraku, rumahku. Aku tidak akan pergi."Mengetahui bahwa Dewi dan yang lainnya akan segera membantahnya, Arjuna segera melanjutkan. "Jangan khawatir, Yudha benar-benar tidak dapat membunuhku. Aku benar-benar dapat membuat dua ratus ribu pakaian berlapis katun."Saat berbicara, Arjuna menendang Tamael. "Mereka tidak mengerti aku, tidak percaya padaku. Apakah kamu juga tidak percaya padaku?""Arjuna ...." Tamael ragu-ragu. "Apakah kamu benar-benar punya solusi?""Ya, tugasmu seka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status