공유

Bab 682

작가: Abimana
Galang sudah lama terbiasa dengan hal itu. Dia mengusap rambut Sinta sambil berkata, "Pergilah bermain."

Sinta berlari cepat seolah-olah dia telah diampuni.

Halaman depan bersih, tetapi halaman belakang berantakan.

Galang membungkuk untuk menyingkirkan puing-puing di tanah, membersihkan jalan bagi Arjuna.

"Sejak dia diturunkan jabatannya menjadi administrator, Gading tinggal di halaman belakang ini. Dia tidak membiarkan istri dan putrinya masuk."

Arjuna mengikuti Galang pergi ke satu-satunya gubuk yang ada di halaman belakang.

Berdiri di depan gubuk, Arjuna tidak bisa menahan diri untuk tidak menutupi hidungnya.

Gubuk itu berbau sangat apek.

"Brak!"

Sebuah botol anggur terbang keluar dari gubuk.

"Bukankah aku sudah bilang ...."

"Gading, ini aku, Galang."

Gading yang ada di dalam kamar tiba-tiba terdiam.

Namun, dia juga tidak keluar.

Arjuna dan Galang berdiri di depan cukup lama, masih belum ada tanda-tanda Gading akan keluar.

"Aku akan memanggilnya."

"Tidak perlu."

Arjuna menghentikan
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

최신 챕터

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 994

    "Pangeran Maruta." Arjuna tersenyum. "Kamu benar-benar ayah mertuaku. Kamu tahu semua yang kupikirkan.""Arjuna, kamu juga ingin memenggal kepala Raja Kalima? Bagus, ayo kita pergi sekarang!"Setelah itu, Pangeran Maruta menarik lengan Arjuna, menyeretnya keluar."Hentikan mereka!"Suara Dewi dan Yudha terdengar hampir bersamaan.Yudha khawatir Pangeran Maruta akan memanfaatkan kesempatan untuk membawa Arjuna kabur.Dewi khawatir Arjuna akan mengikuti Pangeran Maruta pergi memenggal kepala Raja Kalima.Meskipun Raja Kalima saat ini berada di Kota Phoenix, dia tidak diragukan lagi dijaga ketat.Arjuna dan Pangeran Maruta memang masing-masing memiliki keterampilan luar biasa dan kekuatan bawaan.Namun bagaimanapun juga, mereka hanya dua orang. Bagaimana bisa mengalahkan puluhan ribu prajurit?Setelah Arjuna dan Pangeran Maruta dihentikan, Galang langsung berlutut."Paduka Kaisar, Kota Phoenix adalah wilayah Bratajaya. Aku bersedia memimpin Pasukan Patroli untuk melawan Pasukan Kalima unt

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 993

    Ketika gelisah secara emosional, kemampuan otak manusia untuk berpikir secara efektif menurun, mengakibatkan banyak kesalahan penilaian."Karena kamu mau berbicara denganku, mari kita mulai.""Bagaimana kamu ingin bernegosiasi? Kamu ingin langsung memberi kami 20 juta tael perak sekarang, atau 30 juta tael di malam hari?""Arjuna, aku sudah mencari tahu tentangmu sebelum datang.""Ingatanmu bagus. Kudengar kamu pernah menghafal sebuah buku dan membuat seorang cendekiawan muntah darah.""Ayo ...." hinaan Faris makin jelas. "Bacakan semua klausul negosiasi yang kamu hafal, biar aku dengar. Kalau belum hafal, aku bisa mengajarimu.""Aku tidak pernah menghafal itu," kata Arjuna datar."Baguslah kalau belum hafal, karena itu memakan waktu dan tidak berguna. Kurasa kamu cukup bijaksana. Berikan saja 20 juta tael perak sekarang, jangan berlama-lama.""Hm!" Arjuna mengangguk. "Memang terlalu berlama-lama."Begitu ucapannya terlontar, Arjuna mengeluarkan senapan kecil dari pinggangnya, kemudian

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 992

    Lidah sadis Faris benar-benar sesuai reputasinya.Hanya dengan beberapa patah kata, dia membuat Miko terdiam.Kata-kata, ritme, dan logika Faris sangat tepat. Tak satu pun kata yang dia ucapkan adalah omong kosong.Miko merupakan orang yang pandai berbicara di Bratajaya. Namun, dia tidak ada apa-apanya di depan Faris."Intinya ... Negara Kalima bersikap tidak masuk akal dan keterlaluan!"Wajah Miko memerah. Kata-kata yang paling sering dia gunakan adalah "tidak masuk akal" dan "kelewatan."Faris pandai bicara dan menantang, juga cukup arogan. Dia menatap Arjuna dan Yudha dengan penuh tantangan. "Kenapa? Hanya Menteri Ritus yang bisa bicara di Bratajaya?"Melihat Arjuna dan Yudha hanya diam, Faris makin arogan. "Sepertinya hanya Menteri Ritus yang bisa bicara dan cara bicaranya seperti anak kecil. Yang lain bisu."Perdana Menteri Negara Kalima, Santosa, yang bahkan tidak menyapa Arjuna dan Yudha dari tadi, bersifat sama arogannya. Dia minum teh lalu berujar, "Kalau tidak, bagaimana mung

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 991

    Jatuhnya parah, tangan serta lututnya berdarah."Yang Mulia!" Orang-orang di sekitar Yudha panik."Jangan berteriak. Aku baik-baik saja. Negosiasi lebih penting!"Yudha mendorong orang-orang di sekitarnya, lalu berdiri sambil menahan rasa sakit."Yang Mulia Arjuna, maaf karena aku ceroboh. Aku benar-benar sudah tua, naik tangga saja bisa jatuh." Yudha meminta maaf kepada Arjuna sambil berdiri."Yang Mulia tidak membalut luka dulu?" tanya Arjuna sambil melihat lutut Yudha yang berlutut."Tidak, tidak, urusan negara lebih penting!"Yudha terus berjalan maju. Makin dia menahan, makin banyak darah mengalir dari lututnya. Wajahnya sudah mulai memucat karena berdarah.Arjuna tidak mengatakan apa-apa lagi.Yudha sengaja.Dia berakting dengan susah payah agar Arjuna menghadapi utusan Negara Kalima sendirian.Jika negosiasi gagal, Arjuna yang menanggung kesalahannya."Yang Mulia!"Beberapa suara terdengar di sekeliling. Yudha yang kesakitan dan kelelahan pun terjatuh."Jangan khawatirkan aku. P

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 990

    Miko, yang sudah lama berhati-hati dan bergantung pada belas kasihan negara lain, telah terbiasa ditindas. Jadi, ketika Negara Kalima menawarkan untuk mengembalikan Kota Phoenix dengan 10 juta tael perak, Miko sungguh senang."Ya, 10 juta tael perak sebagai biaya hunian. Tidak boleh kurang sedikit pun!" Suara Arjuna terdengar tegas dan penuh tekad."Baik, Yang Mulia, aku pergi sekarang."Miko, yang merasa sangat gelisah, pergi ke aula samping untuk melanjutkan negosiasi dengan utusan Negara Kalima.Tak lama kemudian, Miko kembali dengan ekspresi muram."Yang Mulia, Paduka Kaisar, Negara Kalima tidak setuju dan bersikeras meminta 10 juta tael perak. Kalau tidak, pasukan mereka tidak akan mundur. Selain itu ...."Miko melirik Arjuna. "Negara Kalima juga mengatakan, 10 juta tael perak, tidak boleh kurang sedikit pun."Setelah mendengar kata-kata Miko, Yudha yang sedari tadi diam akhirnya tersenyum tipis.Setelah menjabat sebagai Perdana Menteri Kiri selama beberapa hari dan mengalahkan Ne

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 989

    "Apa syaratnya? Cepat katakan, Paduka Kaisar pasti akan mengambil keputusan," kata Yudha."Utusan Negara Kalima mengatakan bahwa Kota Phoenix sedang kacau belakangan ini, bandit merajalela dan rakyat menderita. Rakyat Kota Phoenix datang ke Negara Kalima untuk meminta bantuan Raja Kalima. Raja Kalima berbaik hati. Melihat Bratajaya dan Negara Surgajelita sedang berperang dan terlalu sibuk untuk mengurus kota, jadi beliau mengambil alih pengelolaan untuk sementara.""Setelah Negara Kalima mengambil alih Kota Phoenix, mereka menginvestasikan sumber daya militer dan keuangan, membalikkan situasi yang kacau dan menyedihkan.""Sekarang, jika Bratajaya bersedia membayar Negara Kalima 10 juta tael perak, Raja Kalima akan mengembalikan Kota Phoenix kepada kita. Utusan itu mengatakan bahwa Raja Kalima menekankan bahwa 10 juta tael perak ini bukan minta dari Bratajaya, tapi hanya meminta kembali uang yang telah diinvestasikan Negara Kalima di Kota Phoenix selama beberapa bulan terakhir.""Raja K

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status