Share

Bab 699

Penulis: Abimana
"Aku ...." Pangeran Maruta tiba-tiba menjadi sedikit malu. "Bukan hanya Euis dan Esih yang belum menikah ...."

Saat berbicara, Pangeran Maruta mulai menghitung dengan jarinya. "Aku memiliki total tiga puluh delapan anak perempuan, lima belas di antaranya masih belum menikah."

Di Bratajaya, jika banyak anak perempuan yang belum menikah akan ditertawakan oleh orang lain.

Jadi Pangeran Maruta mengumumkan kepada publik bahwa dia hanya memiliki dua anak perempuan yang belum menikah.

Jumlah laki-laki sedikit, sulit bagi putri-putri dari keluarga pangeran untuk menikah.

Jika prianya terlalu miskin, Pangeran Maruta dan istrinya juga enggan membiarkan mereka menikah. Jumlah laki-laki unggul juga terlalu sedikit.

Jadi Pangeran Maruta sangat khawatir.

Arjuna, pemuda yang begitu unggul, muncul di depannya. Bagaimana mungkin dia melewatkannya?

Jika bukan takut Arjuna menolak, dia bahkan ingin memberi Arjuna sepuluh atau delapan anaknya.

"Kalau kamu tidak menginginkan dua anak kembar lainnya, tidak
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 701

    "Bersama?"Semua orang dibuat terkejut oleh adik pengantin wanita.Banyak pelayan tersipu malu.Sang putri memang berbeda dengan orang lain.Meskipun mereka kembar, tidak terbayangkan bila melakukannya bersama secara langsung."Tak disangka Kakak begitu liar."Dinda berlari ke belakang Daisha dengan malu."Bu ... bukan seperti yang kalian pikirkan, tapi ... tapi ...."Disoraki oleh begitu banyak orang, adik pengantin wanita pun gemetar. Dia ingin menjelaskan, tetapi dia tergagap karena malu dan cemas.Kakak pengantin wanita memegang tangan adiknya. "Tidak apa-apa, lakukan bersama saja. Kakak akan menemanimu."Dia pikir adiknya takut pada malam pernikahan, jadi dia menghibur adiknya."Bukan begitu, Kak. Waktu kita keluar, Ibu berpesan padaku. Katanya, peramal yang dia cari bilang kalau kita mau hidup damai dan lancar ke depannya, kita harus menghadapi Tuan bersama. Bukan seperti yang kalian pikirkan ...."Meski cadar menutupi wajah adik pengantin wanita, dari nadanya yang malu-malu, mer

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 700

    "Sudah. Daripada menunggu lagi, bawa saja kedua putriku pulang hari ini. Istirahat sebentar, aku akan mencari istriku, memintanya untuk segera mengaturnya."Setelah itu, Pangeran Maruta melangkah keluar dari ruang kerja."Pangeran ....""Aku tahu." Pangeran Maruta berbalik. "Kamu merasa Euis dan Esih terlalu muda. Jangan khawatir, aku tidak akan membiarkanmu menikahi mereka. Kamu bisa menikahi kakak Euis. Mereka juga kembar."Ketika Pangeran Maruta pergi, dia tidak lupa meminta para penjaga untuk mengawasi Arjuna.Singkatnya, Arjuna ingin lari, tetapi tidak ada cara.Pangeran Maruta telah lama berencana membiarkan Arjuna menikahi putrinya.Tidak lama setelah dia pergi, sang putri telah masuk membawa gaun pengantin.Gaun pengantin itu sangat pas, tidak ada yang salah dalam ukurannya.Tidak seorang pun percaya bahwa Pangeran Maruta tidak merencanakannya sejak lama.Ketika Arjuna mengenakan pakaian pengantin, memimpin dua pengantin wanita dan tim mas kawin yang tak terhitung jumlahnya di

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 699

    "Aku ...." Pangeran Maruta tiba-tiba menjadi sedikit malu. "Bukan hanya Euis dan Esih yang belum menikah ...."Saat berbicara, Pangeran Maruta mulai menghitung dengan jarinya. "Aku memiliki total tiga puluh delapan anak perempuan, lima belas di antaranya masih belum menikah."Di Bratajaya, jika banyak anak perempuan yang belum menikah akan ditertawakan oleh orang lain.Jadi Pangeran Maruta mengumumkan kepada publik bahwa dia hanya memiliki dua anak perempuan yang belum menikah.Jumlah laki-laki sedikit, sulit bagi putri-putri dari keluarga pangeran untuk menikah.Jika prianya terlalu miskin, Pangeran Maruta dan istrinya juga enggan membiarkan mereka menikah. Jumlah laki-laki unggul juga terlalu sedikit.Jadi Pangeran Maruta sangat khawatir.Arjuna, pemuda yang begitu unggul, muncul di depannya. Bagaimana mungkin dia melewatkannya?Jika bukan takut Arjuna menolak, dia bahkan ingin memberi Arjuna sepuluh atau delapan anaknya."Kalau kamu tidak menginginkan dua anak kembar lainnya, tidak

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 698

    Bukannya Arjuna yang pernah menerima pelatihan tidak dapat membebaskan diri. Akan tetapi, dia menemukan bahwa orang yang menculiknya berasal dari rumah Pangeran Maruta.Arjuna terheran-heran.Jangan-jangan lelaki tua itu kalah dalam permainan dan menolak untuk mengakui kekalahan, jadi dia menculik Arjuna?Jika tahu begitu, Arjuna pasti akan mengalah.Hari ini Arjuna merasa senang sehingga dia lupa menjaga perasaan pria tua tersebut.Aish.Bagaimanapun, Arjuna merasa lelaki tua di Bratajaya terlalu sulit untuk dilayani.Arjuna digendong ke ruang kerja Pangeran Maruta."Hei, apa yang kalian lakukan? Aku menyuruh kalian mengundangnya, kenapa kalian memasukkannya ke dalam karung."Orang-orang itu mengeluarkan Arjuna dari karung, Pangeran Maruta segera berlari menghampiri. Dia memarahi para prajurit istana yang menangkap Arjuna sambil membungkuk untuk memapah Arjuna.Arjuna menepis tangan Pangeran Maruta. "Jangan berpura-pura, aku tidak bodoh. Kalau kamu tidak memerintahkan mereka untuk mel

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 697

    "Ayah, selamatkan aku, selamatkan aku!"Kemal memohon kepada Yudha dengan suara serak.Yudha memejamkan matanya dengan penuh penyesalan.Pada titik ini, bahkan para dewa pun tidak dapat menyelamatkan Kemal.Ada Paduka Kaisar, Pangeran, serta pejabat-pejabat di tempat. Jangankan Yudha hanyalah seorang perdana menteri, bahkan kaisar tidak dapat melindungi Kemal secara terang-terangan."Yudha, menurutmu bagaimana kasus ini harus ditangani?" tanya Dewi dengan dingin kepada Yudha."Ayah, selamatkan aku!" Melihat Dewi menanyakan hal ini, Kemal mengira keadaan akan berubah. Dia memeluk paha Yudha dengan erat.Yudha mengangkat kakinya untuk menendang Kemal dengan keras. "Dasar anak pemberontak, kenapa kamu tidak mendengarkan Ayah biasanya? Apa gunanya kamu memohon sekarang?""Paduka Kaisar." Yudha menangkupkan tangannya lalu membungkukkan tubuhnya hingga sembilan puluh derajat. "Aku gagal mendidik anak, tangani saja sesuai dengan hukum Bratajaya."Menurut hukum Bratajaya, Kemal telah menyiksa

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 696

    Arjuna menundukkan kepalanya secara naluriah.Objek yang menabraknya.Lebih tepatnya bukan sebuah objek, melainkan seseorang.Saat tatapan mereka bertemu, reaksi orang lain itu lebih cepat daripada Arjuna.Lengan kurus itu melingkari pinggang Arjuna dengan erat, wajah mungil itu diusapkan pada dada Arjuna terus menerus."Tuan, Tuan, Tuan ...."Tubuh mungil itu bergetar. Ada ribuan kata yang ingin dia ucapkan, tetapi dia hanya bisa mengulangi kata "tuan".Itu adalah respons stres setelah seseorang menghadapi bahaya besar.Arjuna memeluk orang mungil itu, kemudian membelai rambutnya untuk menghiburnya. "Jangan takut, aku di sini, aku di sini."Melihat Dinda, Dewi juga sangat bersemangat. Dia berjalan cepat ke lorong.Namun, seseorang berjalan lebih cepat darinya."Dinda!"Disa berlari melewati Dewi. Karena Disa, Dewi tiba-tiba menjadi tenang.Dia tidak memiliki hubungan dengan istri-istri Arjuna sekarang.Tidak pantas jika dia bersikap begitu bersemangat.Dinda sedikit tenang. Dia keluar

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status