David berpapasan dengan sang ibu yang juga baru saja keluar dari ruang tunggu tahanan.
Rosa Melinda begitu melihat sang putra berjalan menghampirinya, langsung saja membawa dirinya sendiri menuju sang putra dan kemudian menjambaknya dengan sangat emosi.
Para petugas polisi yang mengawal mereka kaget dan kemudian berusaha untuk memisahkan David dari Rosa yang sedang mengamuk.
"Ini semua gara-gara kau, David. Dasar anak sialan, kau sudah membuat kita masuk kedalam penjara dan kau juga membuatku kehilangan satu-satunya orang yang mencintai aku dengan tulus. Kau, anak brengsek. Tak tahu diuntung," teriak Rosa sambil masih berusaha untuk meraih rambut anaknya dan kemudian menjambaknya lagi.
Sayang, para polisi berhasil mengamankannya dan kemudian persidangan pun harus terpaksa ditunda beberapa menit sebelum mereka berhasil membuat Rosa tenang kembali.
Tubuh David merosot ke lantai. Bukan tubuhnya yang melemah setelah mendapat amukan dari Rosa, melainkan
David masuk ke dalam ruang persidangan dan melihat ke arah para orang yang hadir di persidangannya. Matanya menyapu pada semua orang di sana dan berhenti pada seorang gadis yang sedang berbicara dengan Detektif Ferisha.Wanita itu ada mantan kekasih yang masih dia cintai, Almyra Putri. Wanita yang awal tidak pernah dia pikirkan kan malah dia duakan. Bahkan dia hanya menganggap wanita itu sebagai salah satu bonekanya yang bisa memenuhi hasratnya. Tapi seakan karma sedang menghampirinya hingga dia pada akhirnya malah jatuh cinta pada Almyra di saat gadis itu mulai menjauhinya.David menatap wanita itu dengan sendu karena dia juga sadar tak ada kemungkinan dia bisa bersanding dengan wanita itu. Harapannya sudah pupus begitu dia tahu mengenai adik perempuan Almyra yang dia tabrak beberapa tahun yang lalu.Almyra tidak pernah akan memaafkannya meskipun dia bersujud 1000 kali pun. Sekalipun dia dipenjara nanti, tidak mungkin wanita cantik itu akan mau menghapus rasa d
"Dia harus mengaku agar hukumannyamenjadi lebih ringan." Valentino mengatakannya dengan tenang tapi membuat Stefan langsung mendorongnya ke dinding."Apa maksudnya, hah? Kau meminta David untuk bunuh diri? Iya? Sekarang kamu mulai menunjukkan sifat aslimu ya? Kau sudah muak bersandiwara depan kami?" Stefan menekan dada Valentino dengan kedua tangannya tapi Valentino hanya mengabaikannya dan mendorongnya balik."Hentikan, Stefan!" teriak David yang sudah keluar dari ruang sidang itu.Stefan mendengus karena yakin sekali jika sepupunya itu tetap saja akan membela sahabat tercintanya."Sebenarnya apa masalah kamu sampai kamu begitu membenci dan mencurigai Calvin?"Stefan berdecak."Itu karena sahabat tersayang kamu itu telah memberikan saran bodoh yakni membuat kamu mengaku di persidangan nanti." Stefan menatap penuh kemenangan pada Valentino yang sudah merapikan dirinya.David menoleh pada Valentino yang kemudian ikut menatapnya.
Bara segera menyeret sahabat baiknya itu untuk pergi dari tempat sidang karena tak ingin Stefan berbuat gila dengan semakin memojokkan Calvin Miller.Mereka datang bersama-sama menggunakan mobil Bara, jadi kali ini kendali penuh ada di tangan Bara. Bara memaksa sahabatnya itu untuk masuk ke dalam mobilnya.Dengan ogah-ogahan, Stefan masuk ke dalam mobil tapi di bagian belakang."Kau pikir aku sopirmu?" Bara mendelik kesal pada Stefan yang cuek-cuek saja."Cerewet." Stefan dengan tenangnya mulai memejamkan matanya dan tidak menghiraukan umpatan yang mulai keluar dari mulut Bara.Baginya ha itu sudah biasa karena sejak mereka berteman, ucapan-ucapan kasar itu terlontar begitu saja dari mulut mereka masing-masing dan tak ada yang pernah sakit hati hanya karena ucapan.Bara sendiri sudah hafal sifat Stefan yang kelewat cuek itu jadi memilih untuk membuang mukanya dan mulai mengemudikan mobilnya.Bara menutup paradise night club dalam bebe
"Aku senang kalian sudah ada di sini." Valentino menatap penuh senyum pada Bu Sriani dan juga Aryan."Istirahatlah, Bu. Ibu pasti sangat lelah karena terlihat sekali di wajah Ibu." Aryan meminta ibunya untuk beristirahat."Kau juga, Aryan. Pergilah tidur." Valentino sekarang memerintahkan sahabatnya itu untuk ikut beristirahat seperti ibu kandungnya.Aryan menggeleng dan malah menyuruh ibunya untuk pergi terlebih dulu lalu kemudian dia duduk di samping Valentino."Terima kasih telah menyelamatkan ibuku. Dan terima kasih sudah mengganti pengacara baru untuk David karena aku rasanya tak bisa membayangkan jika diriku ini harus membela pria brengsek seperti David. Aku termasuk sangat beruntung sekali bisa lepas dari mereka."Valentino mengangguk dan untuk pertama kalinya dia merasa sangat lega sekali bisa membebaskan Bu Sriani dari cengkraman sahabat David itu."Iya, Aryan. Aku juga tidak mungkin bisa tidur tenang jika belum menyelamatkan ibu ka
Sidang berikutnya digelar, David saat ini sudah kehilangan rasa percaya dirinya untuk bisa bebas dari tuntutan hukum setelah banyaknya bukti-bukti dan saksi-saksi yang hadir untuk membuatnya semakin terlihat bersalah.Dia tidak mungkin lolos begitu saja dari jerat hukum dan bahkan untuk sekedar mengurangi masa tahanan saja sudah sangat berat sekali. Bara dan Stefan juga tak bisa melakukan apa-apa sekarang setelah mereka kehilangan salah satu kunci dari semua kejadian yang menjadi tuntutan oleh jaksa penuntut umum.Saat ini Bara dan Stefan hanya bisa berdiam diri dan pasrah tentang segalanya karena percuma saja mereka mencari pengacara baru karena tak ada satupun pengacara di kota itu yang mau membela David. Mika bahkan sudah menghilang dan tidak mau lagi menjadi pengacara David.Stefan jadi berpikir kehadiran pengacara itu hanyalah sebagai boneka yang hanya bisa berdiam diri tanpa melakukan apa-apa jadi sekarang pun saat dia tak ada di persidangan, tak ada perub
Stefan tak melepaskan pandangannya kearah Valentino yang sekarang sedang menyapa beberapa orang di sana dan akhirnya duduk di samping Detektif Ferisha."Lihatlah dia! Sombong dan terlalu angkuh. Aku sangat yakin sekali dia memiliki hubungan dengan detektif cantik itu. Tidak mungkin mereka bisa sedekat itu kalau sebelumnya mereka tidak saling mengenal," ujar Bara yang juga sangat benci pada Valentino."Dia malah terlihat sangat percaya diri seolah yakin jika nanti David akan mendapatkan hukuman yang berat." Stefan kemudian mengalihkan pandangannya ke arah pintu yang kemudian dibuka karena tahanan yang akan digelar sidang nya itu sudah hadir di sana.Rosa Melinda yang masuk ke ruang sidang itu melihat Valentino yang duduk di kursi penonton. Rosa menatap benci pada anak tirinya itu. David yang masuk kemudian hanya menatap sekilas pada Valentino yang tak ingin dilihatnya sama sekali.Dia tak masalah sebenarnya jika mendapatkan hukuman yang berat tapi dia tak
Bara dan Stefan melongo saat melihat Rosa yang begitu santainya meludahi Valentino di depan umum. Semua orang di sana bahkan terkejut dan tak pernah menyangka jika wanita itu dengan berani melakukan hal itu tanpa rasa takut sedikitpun.Rosa bahkan sempat tersenyum miring sesaat setelah dia meludahi Valentino. David sendiri bahkan ikut langsung mendekat menuju sang ibu karena takut jika kejadian itu malah membuat ibunya mendapatkan kesulitan.Almyra yang juga hadir di persidangan itu memberikan tissue basah pada Valentino."Kau tak apa-apa kan?" tanya Almyra pada Valentino yang hanya dijawab dengan anggukan saja.Detektif Ferisha saling lirik dengan Almyra. Mereka seakan tahu apa yang terjadi selanjutnya sehingga memilih untuk berdiam diri di samping Valentino."Kau pantas menerima ini karena kau yang tak bisa melihat orang lain senang. Kenapa tuh harus muncul di sini? Kau harusnya tinggal di luar Indonesia dan tak usah balik-balik ke negara ini. Ka
Valentino memilih untuk mengabaikan pesan dari orang yang tidak kenal itu dan sekarang yang di pagi harinya dia mulai berdandan sebagai dirinya sendiri dan menyingkirkan semua hal yang berkaitan dengan penyamarannya. Dialah Valentino Araya, seorang miliarder yang memilih untuk menyembunyikan identitasnya dari semua orang. Dialah sang miliarder yang tersembunyi yang memiliki kekayaan yang luar biasa banyaknya dan tak akan habis dalam tujuh turunan sekalipun. Kekayaannya itu tak hanya berasal dari warisan sang ayah, tapi juga dia telah menjadi miliarder sebelumnya saat masih tinggal di Inggris. Dia memiliki beberapa perusahaan yang cukup besar dan sangat sukses di sana. Namanya dikenal luas di Inggris tapi jarang sekali yang mengetahui wajah aslinya. Di negara tempat tinggalnya dulu semua orang mengenalnya sebagai Valentino Miller karena dia memilih untuk menggunakan nama belakang ayah tirinya di sana. Sedangkan sekarang, dia membalikkan namanya menggun