Share

Sang Pemburu Bayangan
Sang Pemburu Bayangan
Penulis: Andi_At98

Andi

Kota ini menjadi tempat pecahnya bentrokkan saat Reformasi 98. Kota ini juga menjadi saksi bisu menghilang beberapa orang aktivis pada saat itu. Sepuluh tahun berlalu, kota ini telah menjelma menjadi kota yang maju. Dan kenangan kelam masa itu telah terkubur bersama runtuhnya rezim saat itu.

Di pagi yang cerah itu, Andi sedang bersiap untuk berangkat kuliah. Dengan motornya, dia melewati gang yang cukup sempit di samping kosnya untuk pergi ke kampus. Andi merupakan anak seorang aktivis sekaligus penulis terkenal yang bernama Irwan. Sedangkan, Ibunya adalah seorang reporter dan jurnalis. Dia dibesarkan di lingkungan perkotaan yang cukup keras. Sehingga, membuatnya memiliki pola pikir yang kritis dan terbilang Apatis.

Andi mengambil jurusan S-1 Ilmu Pemerintahan di kampus itu. Dia memiliki cita-cita menjadi seorang diplomat dan aktivis yang handal seperti ayahnya. kemahiran berdiplomasi dan pemikirannya yang kritis telah diakui oleh dosen dan teman-temannya. Di kampus itu, dia juga di kenal sebagai mahasiswa yang cerdas, baik hati, dan cukup tampan.

Sesampainya di kampus, dia tak langsung ke kelas. Namun, dia terlebih dahulu menemui pak Kastan. Andi berkata "Biasa ... jatah buat bapak!" Sambil memberikan nasi bungkus kepada pak Kastan.

Pak Kastan menjawab dengan senyumnya, dan berkata "Terima kasih mas, semoga berkah!." Pak Kastan sendiri adalah tukang sapu di kampus itu. Pak Kastan orangnya sangat baik dan murah senyum. Sehingga, tidak heran banyak mahasiswa yang menyukai sosoknya.

Setelah itu, Andi langsung naik ke atas untuk memasuki kelasnya.

Di sana, sudah ada Wahyu dan Taufik yang sedang asik ngobrol dengan para cewek.

Andi berkata sambil tertawa "Cewek terus!".

Melihat kedatangan Andi, Wahyu dan Taufik langsung menjawabnya "Yoyoi!"

Kemudian, Andi masuk dan duduk di samping mereka berdua. 

Setelah itu, Taufik mengeluarkan sebuah alat dari tasnya.

Dia berkata "Gue punya kaca mata canggih nih! ... kata bokap gue sih bisa buat ngeliat di malam hari."

"Gue juga bisa ngeliat di malam hari," kata Andi sambil tertawa.

"Tapi ini beda, bisa ngeliat pas gelap!" jawab Taufik menyakinkan Andi. Andi hanya tersenyum mendengar jawaban itu.

Sementara itu, Wahyu sudah berencana untuk meminjam kaca mata itu. Dia penasaran dengan teknologi yang digunakan kaca mata itu. Dan dia berencana membongkarnya untuk mengetahuinya sendiri. Namun, sebelum kaca mata itu diambil oleh Wahyu, Andi dengan cekatan mengambilnya dan menyimpannya di sakunya. Wahyu yang melihat itu, tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa pasrah.

Setelah beberapa menit, Dosen yang mengajar di kelas mereka masuk dan pelajaran pun di mulai. Mata kuliah hari ini adalah Etika Pemerintahan yang diajar oleh pak Sahruli. Didalam kelas beliau menjelaskan peniup peluit (Whistle Blowers) dan pemberlakuan peraturan dalam pengendalian etika pemerintahan.

Setelah pelajaran selesai, mereka bertiga pergi ke kantin untuk makan siang. Sambil menunggu makanan mereka diantarkan, mereka membahas tentang tugas yang baru saja diberikan oleh pak Sahruli tadi. Tugas itu mengharuskan mereka untuk mencari tiga kasus yang berkaitan dengan lemahnya perlindungan hukum kepada Peniup Peluit (Whistle Blowers) yang terjadi beberapa tahun terakhir.

"Kita harus mempunyai fakta dan data yang valid dalam mengangkat kasus ini!" kata Andi membuka pembicaraan.

"Iya bener, kalo mau mencari bahan bisa nanti ke rumah gue" Taufik menyuarakan pendapatnya.

Wahyu yang juga ingin bicara, didahului oleh Taufik. "Nah, lo nanti yang cari bahannya di internet ya!" Sambil menunjuk wahyu.

Wahyu yang dari tadi tidak kebagian bicara hanya mengangguk pasrah.

Setelah itu, makanan yang mereka pesan datang. Dan mereka makan dengan lahapnya.

Setelah selesai makan, mereka bergegas kembali ke kelas. Karena saat ini jam pelajaran selanjutnya akan segera dimulai. Wahyu yang berbadan cukup besar tertinggal di belakang mereka. Sedangkan, mereka berdua sudah sampai ke dalam kelas.

Namun, karena melihat Wahyu tidak ada bersama mereka, Andi berkata "Wahyu ketinggalan, Fik!"

Taufik yang mendengar itu melirik ke belakang dan berkata "Oh iya! ... ya udah, kita cari dia aja dulu."

Mereka turun dan menemukan Wahyu sedang duduk di anak tangga. Wajahnya terlihat cemberut, tetapi setelah mereka datang dan mengajaknya naik, dia kembali tersenyum. Andi membantunya berdiri, dan dia menyambutnya sambil berkata "Thanks brother!". Kemudian, mereka bertiga naik ke atas untuk kembali ke kelas.

Namun sayang, dosen yang mengajar mereka sudah ada di kelas itu. Dosen ini terkenal sebagai Dosen _Killer_ yang di takuti hampir semua mahasiswa. Mata beliau melirik mereka yang mau masuk ke kelasnya. Andi di sini memberanikan diri untuk berbicara dengan beliau. Huu....

Andi berkata "Maaf pak kami terlambat, tadi kami baru selesai makan ... Bolehkah kami ikut belajar di kelas bapak?".

Dosen itu tidak langsung menjawab, tetapi terlebih dahulu matanya memperhatikan wajah Andi yang terlihat jujur dan melelas.

Setelah itu beliau menjawab, "Kalau memang kalian ingin belajar silahkan masuk dan belajar dengan serius!".

Kata-kata itu tajam bagaikan sebuah pedang yang menusuk telinga mereka.

Andi yang berada di depan, memberikan kode kepada kedua temannya untuk bersama-sama masuk dengannya.

Kedua temannya mengangguk, mengikuti langkah Andi yang masuk duluan.

Tidak lupa, mereka mencium tangan dosen itu sebagai tanda terima kasih mereka.

Tak terasa dua jam pembelajaran telah berlangsung. Dan ini saatnya mereka untuk pulang. Setelah mengembalikan kaca mata tadi kepada Taufik, Andi berpamitan kepada mereka untuk pulang. Akan tetapi, dia ditahan oleh Taufik yang mengajaknya untuk ke rumahnya sekarang. Andi sempat menolak, tetapi dengan paksaan dari mereka berdua, akhirnya dia ikut saja.

~Catatan penulis~

Salam sehat teman-teman pembaca sekalian.

Selamat datang di karyaku yang seadanya ini. Aku berharap teman-teman akan suka dengan karyaku ini. Di sini kita akan mengulik sekitar kasus teror, misteri dan rahasia masa lalu. Dipadukan dengan adegan detektif-detiktifan ala anak kampus dan kisah asmara tentunya, aku berharap teman-teman dapat menyukainya. Jika ada kritik dan saran, silahkan tulis di kolom komentar. Dan bagi yang sudah baca, Aku ucapkan terima kasih.

wassalam

Andi_At98

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status