Share

Asmara Yang Tertunda

Pagi yang berselimutkan mendung membayangi langit kota kecil, Salatiga. Siwi baru saja membereskan semua kertas yang akan dia kirimkan pada Shana. Tidak lama, Shana muncul.

“Ada yang ngirim ini ke kita pagi tadi.” Shana memberikan dua lembar kertas yang berisi panggilan dari polisi.

“Kita terlibat hukum apa? Kok dapat panggilan?” tanya Siwi heran. Ia menarik kertas dan membaca dengan seksama.

“Kamu sudah cek semua surat tanah yang kita beli?” tanya Siwi setelah mengetahui isi berita tersebut.

“Udah. Semua udah aku siapin,” jawab Shana cepat.

“Pasti ada dalang di balik ini semua,” desis Siwi geram.

Surat itu menyatakan jika ada yang keberatan tentang tanah yang telah mereka beli. Karena ternyata, tanah tersebut bukan milik penjual yang berhubungan dengan mereka.

“Sorry. Aku bukan mau berpikiran negative, tapi kamu sebaiknya minta seseorang menyelidiki jika pakdhe dan pak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status