Saat itu di sebuah halaman. Satrio Wirang menatap tajam Alikusuma. Di sisi lain Alikusuma juga membalas tatapan dari Satrio Wirang. Alikusuma memasang kuda-kudanya dan bersiap dengan Pusaka Naga Putih di tangannya. Sedangkan Satrio juga bersiap dengan kuda-kudanya. Bahkan Satrio Wirang langsung menggunakan mata Antaboganya. Wajah mereka berdua kelihatan begitu serius.
Satrio Wirang memulai serangan dengan menembakkan jarum beracun dari senjata rahasianya. Tapi masih dengan mudah di tangkis dengan Tongkat Naga Putih. Ternyata itu hanya untuk mengalihkan perhatian dari Alikusuma. Satrio Wirang langsung melancarkan pukulan susulan. Namun hal ini sepertinya sudah di baca oleh Alikusuma. Belum sempat memukul Alikusuma. Satrio Wirang sudah di pukul oleh Alikusuma dengan Tongkat Naga Putihnya. Satrio Wirang merasa heran bagaimana Alikusuma bisa membaca gerakannya. Di tambah Satrio Wirang yang menggunakan mata Antaboganya bisa membaca gerakan Alikusuma tapi anehnya. Satrio Wirang mas
Pagi itu. Satrio Wirang, Arum Sari dan Alikusuma bersiap untuk menuju ke pegunungan utara. Mereka sudah membuat kesepakatan dengan Kebo Ijo bahwa siang ini akan di ada pertarungan kedua antara Satrio dan Kebo Ijo. Ini adalah kesempatan terakhir bagi Satrio Wirang untuk mendapatkan kembali Pusaka Gada Naga Bumi dari tangan Kebo Ijo. Hasil latihannya selama ini akan di uji dalam pertarungan kali ini. Meski sudah berlatih dengan keras Satrio Wirang masih merasa sedikit ragu karena dalam pertarungan sebelum dia kalah telak dari Kebo Ijo. Hal ini juga di sadari oleh Alikusuma yang melihat tangan Satrio Wirang yang tidak hentinya bergemetar."Apa Kamu sudah siap?, Wirang" tanya Alikisuma."Aku siap dan kali ini aku pasti akan mengalahkan Kebo Iji" jawab Satrio Wirang."Dalam pertarungan nanti Aku hanya berpesan agar Kamu membuang semua keraguanmu supaya tidak mengganggu pertarunganmu. Ingat, yakinlah dengan kekuatanmu dan latihan yang telah Kamu jalani" pesan Al
Pagi-pagi buta. Arum Sari sudah keluar dari penginapan. Dia hendak berbelanja ke pasar untuk merayakan keberhasilan mereka yang telah berhasil merebut kembali Pusaka Gada Naga Bumi. Dengan ini mereka sudah mempunyai empat pusaka naga sisanya tinggal Pusaka Tombak Halilintar yang ada di tangan Aryo Guntur. Pusaka Pedang Naga Api yang ada di tangan Wisang Geni dan satu lagi Pusaka Panah Naga Angin yang ada di tanganan Elangga. Setidaknya mereka sudah merebut setengah dari jumlah pusaka naga yang telah di curi.Suasanya pasar sudah sangat rame. Orang-orang sudah lalu lalang melakukan jual beli. Suara para pedagang terdengar di mana-mana. Mereka berteriak menawarkan dagangan mereka. Meski udara pagi masih begitu dingin tapi tidak bisa mencegah mereka untuk menjemput rezeki.Arum Sari tengah memilih-milih sayuran yang akan dia beli. Saat pagi begini sayuran yang di jual masih sangat segar. ketika sedang asyik memilih sayuran tiba-tiba ada seseorang yang tidak di kenal mencu
Alikusuma datang sendirian ke puncak pegunungan utara untuk menyelamatkan Arum Sari yang telah di culik oleh Kebo Ijo. Saat sampai di puncak Alikusuma melihat pemandangan yang sungguh mengerikan. Arum Sari yang terikat kedua tangannya sedang di siksa oleh Kebo Ijo dan pasukannya. Tubuh Arum Sari pun di penuhi dengan luka cambukkan. Hal ini membuat Alikusuma begitu marah pada Kebo Ijo karena telah melakukan hal kejam pada seorang wanita. Alikusuma segera ingin membebaskan Arum Sari tapi dia harus menahan emosinya agar rencananya tidak gagal. Alikusuma menghampiri Kebo Ijo yang sedang menyiksa Arum Sari. Kebo Ijo yang melihat Alikusuma datang sendirian merasa sedikit curiga."Mengapa Kamu datang sendirian di mana, Wirang" tanya Kebo Ijo."Aku sengaja tidak memberitahunya. Karena Aku tidak mau jika sampai Satrio Wirang menyerahkan Pusaka Gada Naga Bumi padamu hanya demi menyelamatkan wanita itu" jawab Alikusuma."Jadi Kamu datang ke sini tanpa membawa Pusaka Gada N
Sebuah rombongan pasukan besar datang ke pegunungan utara. Semua orang di sana membukakan jalan untuk rombongan pasukan itu. Mereka juga bersujud ketika rombongan pasukan lewat di hadapan mereka. Rombongan pasukan itu adalah pasukan Kerajaan Salakanegara yang dipimpin oleh Aryo Guntur. Semua orang begitu terkejut dengan kedatangan pasukan Kerajaan Salakanegara yang datang ke tempat mereka. Apalagi dalam jumlah yang cukup besar. Mereka semua bertanya-tanya apa tujuan pasukan Kerajaan Salakanegara datang kemari.Rombongan pasukan Salakanegara bergerak menuju ke puncak pegunungan utara. Tempat di mana Kebo Ijo berada. Gajah Sena yang menjaga lereng pegunungan utara begitu ketakutan dengan datang pasukan Kerajaan Salakanegara yang menuju ke pegunungan utara. Dia langsung menuju puncak dan melaporkan hal ini kepada Kebo Ijo. Namun Kebo Ijo hanya tersenyum dan menyuruh Gajah Sena untuk membiarkan pasukan Kerajaan Salakanegara untuk lewat.Aryo Guntur dan pasukannya telah sam
Satrio Wirang, Alikusuma, dan Arum Sari berhasil keluar dari dalam penginapan yang telah di kepung oleh Aryo Guntur. Satrio Wirang menggunakan kekuatan Pusaka Jubah Naga Hitam untuk membuat mereka bertiga menghilang. Mereka bertiga sengaja menunggu Aryo Guntur untuk mendobrak pintu. Lalu saat Aryo Guntur dan pasukannya masuk ke dalam penginapan. Mereka diam-diam keluar dari sana.Mereka bertiga langsung menuju kandang kuda untuk mengambil kuda mereka. Mereka bertiga langsung pergi dari sana dengan menunggangi kuda. Mereka bertiga memacu kuda mereka sekencang mungkin agar bisa secepatnya meninggalkan tempat itu.Sedangkan Aryo Guntur yang mendengar suara kuda langsung berlari keluar. Aryo Guntur melihat Satrio Wirang, Alikusuma, dan Arum Sari sedang memacu kuda mereka. Dia langsung menunggangi kudanya dan menyuruh padukannya untuk mengejar mereka bertiga.Kemampuan berkuda dari pasukan Kerajaan Salakanegara memang tidak bisa di remehkan. Mereka begitu cepat dan l
Satrio Wirang, Alikusuma, dan Arum Sari telah sampai di padepokan Naga Putih. Padepokan Naga Putih memiliki banyak sekali murid. Padepokan itu juga memilik tempat yang sangat luas untuk berlatih. Hal ini sangat berbeda dengan padepokan Ki Naga Baruna yang dulu. Padepokan Naga Putih adalah sebuah padepokan terbesar saat ini. Nama padepokan ini sudah terkenal di seluruh negeri.Arum Sari sudah lama sekali tidak pulang ke sini. Dia sudah lama sekali tidak bertemu dengan ayahnya semenjak kepergiannya untuk membalaskan dendam kakeknya. Ketika Arum Sari memasuki padepokan. Semua murid di sana memberikan hormat pada Arum Sari. Arum Sari begitu di hormati oleh murid-murid di padepokan ini karena dia adalah anak dari pendiri Padepokan Naga Putih. Arum Sari yang sudah lama tidak bertemu dengan ayahnya. Langsung berlari memeluk ayahnya ketika melihat ayahnya.Ayah Arum Sari juga membalas pelukan anaknya karena dia juga begitu merindukan putrinya."Bagaimana Kabarmu putriku
Sudah beberapa hari Satrio Wirang tinggal di Padepokan Naga Putih. Dia tinggal di Padepokan Naga Putih sembari menunggu informasi tentang keberadaan Wisang Geni dan Elangga dari orang kepercayaan Naga Barong. Naga Barong membantu mencari tahu informasi tentang Wisang Geni dan Elangga dengan mengutus beberapa orang kepercayaannya. Satrio Wirang, Alikusuma, dan Arum Sari lebih memilih tinggal di Padepokan Naga Putih dari pada harus melanjutkan perjalanan yang tidak tahu ke tujuannya.Satrio Wirang juga ikut berlatih bersama murid-murid Naga Barong lainnya. Ini dia lakukan karena saat menjadi murid Ki Naga Baruna. Satrio Wirang tidak pernah serius dalam latihan dan demi menebus kesalahannya dia mengikuti latihan ini dengan sungguh-sungguh. Meski kelak jurus-jurus yang Satrio Wirang dapatkan dari latihan ini tidak dapat dia gunakan. Tetapi dia masih tetap berlatih dengan sungguh-sungguh.Ketika Satrio Wirang sedang serius berlatih terdengar suara ribut-ribut dari area lati
Tiga hari ini Satrio Wirang cukup berlatih dengan keras untuk menghadapi pertarungan melawan Baya Naka putra tertua dari Macan Kumbang pemilik Padepokan Harimau. Meski sudah memiliki ilmu kanuragan yang sudah cukup tinggi namun Satrio Wirang tidak ingin meremehkan musuhnya. Dia tidak ingin kalah dari Baya Naka Karana Satrio Wirang kali ini akan bertarung dengan membawa nama Padepokan Naga Putih. Satrio Wirang juga ingin menebus kesalahannya karena telah menghajar Baya Niki sehingga menyebabkan kekacauan ini.Akhirnya hari yang telah di tentukan pun tiba. Hari ini Satrio Wirang akan bertarung melawan Baya Naka. Satrio Wirang dan Naga Barong bersiap untuk menuju ke Padepokan Harimau di mana akan di laksanakannya pertarungan antara Satrio Wirang dengan Baya Naka. Kali ini Satrio Wirang hanya akan pergi berdua bersama Naga Barong. Sedangkan Alikusuma dan Arum Sari di tugaskan untuk menjaga Padepokan Naga Putih."Apa Ayah yakin akan pergi ke Padepokan Harimau hanya be