Share

Janeka Tergugah Hatinya

Ketika gelap mulai menyelimuti malam. Jiwa dan pikiran Panglima Janeka terus terbayang-bayang dengan perbuatan kejinya di masa lalu, sekejap pun ia tidak dapat memejamkan matanya.

Wajah orang-orang yang pernah ia perlakukan keji selalu membayang di pelupuk matanya, sehingga bayangan itu kemudian menjadi beban yang semakin lama semakin berat tumbuh di dalam hatinya.

"Raden, apakah dirimu tidak merasa ngantuk?" tanya Ki Jalamangkara datang dan langsung duduk di samping Panglima Janeka.

Panglima Janeka sedikit kaget dan segera berpaling ke arah Ki Jalamangkara yang sudah berada di sebelahnya.

"Belum, Ki. Aku terus terbayang-bayang akan kekejian yang pernah aku perbuat selama aku menjadi seorang punggawa kerajaan," jawab Panglima Janeka lirih.

"Raden sudah terlampau berlebihan dalam memikirkan hal itu. Sebaiknya, Raden lupakan saja. Ingat! Setiap manusia pasti pernah mengalami hal buruk dalam kehidupannya masing-masing!" kata Ki Jalamangkara merasa simpati den
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status