Share

Musuh lama

Barang belanjaan yang cukup banyak membuat Vivian agak kesulitan membawanya. Ia melihat Suryo yang tertidur pulas di mobil. Suara ketukan kaca mobil mengagetkannya seketika.

"Eh, Non. Sudah selesai?" tanya Suryo seraya mengusap kedua matanya. Ia masih agak mengantuk.

"Udah dong. Oh ya, kenapa kamu memanggilku non lagi?"

"Udah kebiasaan, Non. Nggak enak rasanya kalau diubah begitu."

"Kamu menyebutku begitu, telingaku jadi gatel." Vivian mengusap telinga.

"Saya kan sudah memanggil Non bertahun-tahun. Rasanya tidak sopan jika tidak memanggil seperti itu. Nggak apa-apa kan, Non?" Suryo mengusap kedua matanya lagi.

"Ya udah terserah kamu."

"Barang belanjaan Non kemana? Saya mau taruh di bagasi mobil."

"Sudah ku taruh semua baru saja. Sepertinya, kamu masih mengantuk, ya."

"U-udah nggak, Non," kata Suryo. Ia tak ingin dianggap sebagai sopir yang tidak kompeten. Dia berusaha agar menahan rasa kantuknya.

"Pak Suryo, kalau

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status