Seketika pria berpakaian kelabu itu pun ketakutan. Wajahnya semakin lama semakin pucat pasi, “Lepaskan aku! Lepaskan!” Pria itu terus saja berteriak.Sekarang ini dia sedang merasakan aura yang mengerikan dan siap membunuh dari orang-orang yang bersamanya ini. Pria ini sangat yakin kalau orang-orang yang membawanya sekarang sudah sering membunuh orang.Dia pun yakin kalau bukan satu dua atau tiga orang yang pernah dibunuh. Mungkin saja jumlahnya ratusan. Jika tidak, tak mungkin ia bisa merasakan keganasan orang-orang itu.Sikap mereka memang terlihat biasa saja, tapi saat mengeluarkan senjata dan menyeret tubuhnya, semua tampak begitu ringan dan tidak ada kendala sama sekali. Seolah tidak ada beban apa-apa yang dialaminya.Pria bergaya kuno ini sampai tidak berani untu membayangkan apa yang akan ia terima kalau sampai jatuh ke dalam genggaman mereka.Selang beberapa menit kemudian …Bill pun tiba di hadapan Mx, dan ia langsung berkata dengan sedikit tergesa, tapi tidak meninggalkan ke
Sementara itu di pegunungan Aiken Mountain, tempat yang sangat dingin dan selalu dipenuhi kabut sepanjang tahun. Di sebuah area tanah yang lapang penuh tampak sebuah bangunan yang berdiri dengan kokoh. Di situ tempat berdirinya kelompok persaudaraan legenda bintang enam. Tak jauh dari bangunan itu tampak ratusan orang dengan pakaian serba hitam berdiri berjajar. Mereka semua menggenggam pedang dengan erat yang terbuat dari baja.Kesemuanya menunjukkan aura kematian yang sangat kuat, sekuat pedang mereka. Saat mereka memotong besi, sudah seperti memotong ranting, sangat mudah. Hanya dalam hitungan detik saja akan mampu terbelah menjadi dua bagian.Kedua mata mereka memandang begitu tajam seperti iblis dari neraka yang siap untuk menghancurkan.Mereka adalah pasukan kedua yang memang dibentuk oleh Max. Mereka semua gabungan dari pengawal terlatih yang bekerja pada Tuan Ramford.Karir Max sebagai pengawal memang melaju pesat. Dia yang awalnya tidak memiliki kemampuan dan hanya diremehka
“Ka … ka ….” Erenst McCall mencoba untuk membuka mulutnya dan berbicara pada seorang wanita berparas ayu dengan tubuh seperti biola yang berdiri di sampingnya, Vanessa McCall. Beberapa kali Ernest mengerutkan alisnya menahan sakit akibat kesulitan untuk bernapas apalagi untuk bicara. Namun pria ini tak menyerah, ia masih berusaha untuk mengangkat tangannya untuk mengambil masker hidung yang terhubung dengan tabung oksigen. “Kau ingin ini? Ha ha coba saja kalau bisa!” seru Vanessa McCall wanita yang ia nikahi hampir sepuluh tahun lamanya. Masker hidung itu memang berada di tangan Vanessa, dan itu memang sengaja dilakukan olehnya. Vanessa sudah muak dengan Ernest yang terus menerus berbaring lemah di tempat tidur. Wanita berambut warna tembaga itu pun menjatuhkan masker hidung yang biasa dipakai suaminya ke lantai. Kemudian ia tertawa dengan keras, sambil melipat kedua ta
Di batas kota... Lalu lintas terpaksa ditutup oleh petugas polisi. Hanya ada mobil polisi dan ambulance saja yang diperbolehkan berada di sana. Keadaan di sana begitu ricuh, sebuah sean mewah dengan logo macan kumbang tampak terbalik dan nyaris saja masuk ke jurang. Di depannya ada pohon besar yang baru saja tumbang dan menimpa bagian mobil mewah itu. Di belakangnya tampak truk trailer yang oleng akibat tabrakan yang barusan terjadi. Dalam mobil hitam itu tampak seorang lelaki muda yang masih mengenakan sabuk pengaman dan tak sadarkan diri. Wajahnya penuh darah akibat pecahan kaca, bahkan sebagian kepalanya nyaris keluar melalui jendela samping. Petugas terlihat sedikit kesulitan untuk mengeluarkan lelaki itu. Lelaki yang celaka itu Maxim, salah satu pengawal Don Ramford yang saat itu mendapatkan tugas untuk membawa mobil mewah itu ke bengkel dan melakukan service reguler. Maxim memang bersta
Ernest menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan. Ia tak bisa menerima kenyataan yang baru saja ia dengar.“Tidaaak itu tidak mungkin!” serunya.Pria yang baru ditemuinya hanya berdiri terdiam. Dia adalah Ron salah satu penghuni asli dari langit yang memiliki peran untuk mengantarkan arwah menuju area penghakiman. Tempat mereka akan bertemu dengan raja langit yang akan memberikan penilaian pada mereka yang telah terpisah dari jasadnya.“Ayo ikut aku!” ajak Ron pada Ernest yang masih meratapi nasibnya sekarang.Dengan cepat pria berambut pirang ini bangkit dan mendekati tubuh Ron. Dengan tenaga yang ia miliki, ia pun mengguncang-guncang tubuh Ron yang berdiri di hadapannya.“Kau akan membawaku kembali ke bumi kan? Aku tidak pantas untuk mati kan?” tanya Ernest penuh harap.Sayang sekali Ron hanya menggelengkan kepala. Se
Ernest mendongakkan kepalanya begitu mendengar pernyataan dari Raja Langit. Tanpa berpikir panjang, ia pun mengangguk dan mengatakan bahwa ia akan menerima apapun syaratnya asal bisa kembali ke bumi.Saat ini yang ada dalam pikiran Ernest adalah menyelamatkana kedua buah hatinya dari tangan serakah Vanessa dan Ramford. Ia harus merebut kembali harta kekayaannya dan memberikan semuanya pada Olive dan Daniel, kedua orang yang paling berhak dalam mengelola harta kekayaannya kelak.“Apapun syaratnya Yang Mulia, saya akan melakukannya. Saya hanya ingin menyelamatkan anak-anak saya,” katanya.“Hmm, jadi kau benar-benar ingin menyelamatkan anak-anakmu? Kau tahu kalau kau kembali ke dunia, maka kehidupanmu tak akan lagi mudah?” tanya Raja Langit.“Selama itu bisa menyelamatkan kedua anakku maka aku tak akan mempedulikan apapun,” jawab Ernest mantap.Ra
“Suster … suster tolong suami saya, ia sama sekali tidak bergerak!” pinta Jade saat ia tiba di ruang perawat yang tampak subuk mengurus adiministrasi pasien.Ekspresi campur aduk tergambar jelas di wajah perempuan yang saat ini rambutnya tampak berantakan. Panik, sedih semuanya bercampur jadi satu. Perawat berkulit gelap di hadapannya mengangkat wajahnya dan menanggapi Jade.“Apa yang bisa kami bantu Nyonya? Tolong bicaralah pelan-pelan.”Jade mengambil napas panjang dan memejamkan mata sejenak. Kemudian ia mengatakan pada perawat yang bertugas mengenai kondisi suaminya. Sebagai seorang perawat, tentunya tahu apa yang terjadi pada suami Jade. Namun ia mencoba untuk tidak membuat perempuan di hadapannya semakin panik dan sedih.“Tunggu sebentar Nyonya, saya akan memanggil dokter jaga untuk memeriksa keadaan suami Anda,” kata perawat itu dengan maksud membuatn
Lelaki yang terbaring itu merapatkan alisnya yang tebal dan menatap tajam ke arah dokter Harris yang baru saja menyapanya.“Hah memeriksaku? Bukankah barusan,-” Ernest yang berada di tubuh Max tak melanjutkan ucapannya.Dokter Harris pun tersenyum, ia seperti sudah mengambil kesimpulan kalau kecelakaan yang baru saja dialami oleh pasien di hadapannya. Dokter Harris menganggap pasiennya kali ini tengah mengalami shock akibat benturan yang terjadi di kepalanya, hingga berpikir aneh atau mungkin berhalusinasi.“Saya periksa dulu,” kata dokter Harris.Dokter yang rambutnya sudah mulai kelabu itu pun mulai melakukan pemeriksaan. Menempelkan stetoskop pada tubuh lelaki yang terbaring, kemudian memperhatikan monitor di sampingnya.“Semuanya normal, ini sangat aneh, kenapa bisa terjadi seperti ini?” gumamnya.“Apa ada masalah