Share

Part 49

“Ah mungkin saja ia akan memakannya nanti, bukankah beberapa orang ada yang bertingkah demikian. Memakan bagian favorit setelah kudapan habis,” pikir Vanessa kemudian kembali menikmati tehnya.

Namun sesekali wanita anggun itu mencuri pandang ke arah Max, ia merasa seolah ada suatu ikatan dengan lelaki muda itu. Max sendiri menyudahi menyantap kue yang disajikan untuknya. Lelaki itu meninggalkan buah ceri di atas piringnya.

“Hah!” teriak Vanessa sambil menutup mulutnya dengan kedua tangan.

Teriakan wanita berambut panjang itu mampu mengejutkan Max dan juga Tuan Ramford. Apalagi saat Vanessa mengacungkan jari telunjuk ke arah Max dan bibirnya terbuka seolah ingin mengatakan sesuatu.

“Anda baik-baik saja Nyonya?” tanya Max dengan sopan.

Ini adalah sebuah pertanyaan basi yang dilontarkan oleh Max. Sesungguhnya ia tahu apa yang membuat Vanessa berte

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status