Share

Part 19

Perlahan sosok berpakaian serba putih itu semakin tampak diantara kabut yang mengitari sekolah putra dan putri Ernest. Pria kurus yang tadi dihantam itu pun mendongak dan ia masih tak bisa menggerakkan kedua tangannya.

Seperti biasa, setiap kali Gregory datang, semua aktivitas pun terhenti. Setiap mahluk yang ada di bumi akan mematung dalam posisi terakhir mereka, kecuali Ernest. Hanya dia yang bisa berbicara dengan Gregory Sang Malaikat Penjaga.

“Ada yang ingin kau sampaikan Gregory?” tanyanya dengan susah payah, karena rahang yang terasa nyeri akibat dorongan telapak tangan yang baru saja menyerangnya.

Ini kalinya Gregory tersenyum dengan tidak bersahabat. Sesuatu yang belum pernah terjadi selama mereka saling mengenal.

“Kau telah melakukan kesalahan Ernest!” seru Gregory tanpa basa-basi.

“Aku? Kesalahan? Apa yang telah aku perbuat? Aku hanya melak

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status