Share

Jatuh cinta

last update Last Updated: 2025-06-29 11:29:14

"Yeeeyyyy! Kak Arya memang hebat!" teriak putri Yung Yen yang membuat wajah ketua Huin merah karena menahan rasa malu.

"Apakah masalah ini masih ingin kau lanjut, ketua?" tanya Arya.

Ketua Huin tidak menjawab, tapi dia malah menatap Arya dengan tatapan mata penuh selidik.

"Siapa kau anak muda? Aku tidak pernah mendengar namamu di negeri ini?" tanya ketua Huin penasaran.

"Aku Arya, dan aku adalah pendekar perantau!" jawab Arya.

Ketua Huin pun sadar jika Arya pasti sudah banyak pengalaman, dan jelas dia tidak mungkin lagi melanjutkan pertarungan itu.

"Aku mengaku kalah anak muda. Tapi jika ada kesempatan datanglah ke sekte hitam kematian, aku sungguh penasaran dengan kemampuan yang kau miliki," kata ketua Huin.

"Jika ada waktu yang luang, aku akan datang, ketua!" jawab Arya.

Untuk pertama kali dalam hidup ketua Huin harus mengaku kalah. Dan itu pada seorang pemuda yang menurutnya masih bau kencur.

"Kita kembali!" kata ketua Huin pada seluruh murid sekte hitam kematian.

"Tapi a
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Sang Penghancur Langit    Tengkorak Mata Merah

    Huppppp!!Dengan satu gerakan saja, Arya sudah ada di luar gua, dan betapa kagetnya Arya saat di luar sudah ada yang menunggu dirinya, seorang lelaki yang memiliki wajah yang mirip tengkorak, tapi matanya merah melotot pada Arya."Diakah pendekar tengkorak mata merah?" gumam Arya saat bertemu dengan orang tua itu."Salam tetua! Kenapa tetua menghalangi langkahku?" tanya Arya."Aku halangi jalanmu? Tidak ada yang halangi jalanmu, anak muda. Jika kau ingin pergi, silakan saja, tapi kau harus berjalan dengan melewati bagian bawah tubuhku!" kata orang tua itu."Sepertinya itu tidak mungkin aku lakukan," kata Arya."Kalau begitu, kau tinggalkan kepalamu di sini," kata orang tua itu."Itu juga tidak mungkin aku lakukan, orang tua. Bagaimana mungkin aku akan memotong kepalaku sendiri?" kata Arya."Kalau begitu akan aku cabut sendiri kepalamu itu," kata orang tua itu."Aku lebih setuju itu. Aku tidak mungkin akan mengalah meskipun kau lebih tua," kata Arya."Tanpa mengalah pun, kau tidak mung

  • Sang Penghancur Langit    Pedang Petir Hijau

    Satu bayangan kuning emas melesat dengan indahnya di antara pepohonan di sekitar hutan tengkorak, hutan yang merupakan perbatasan antara padang luas dengan gunung tengkorak, gunung yang jadi tujuan dari Arya.Setelah melewati hutan itu, bayangan kuning emas yang tak lain adalah Arya berhenti, dan kini dia berdiri tepat di kaki gunung tengkorak, gunung yang merupakan tempat berada pusaka pedang petir hijau."Aku harap kau tidak salah menyebutkan lokasi, urat petir!" ucap Arya."Tidak, Arya! Bahkan aku sudah merasakan sendiri aura dari pedang petir hijau!" kata pedang urat petir bicara di kepala Arya."Baiklah kalau begitu, kita lihat apakah pedang itu mengenal auramu atau tidak!" kata Arya dan mulai berjalan menuju arah puncak gunung tengkorak.Whusssssssss!Angin kencang datang dari puncak gunung, seolah menyuruh Arya untuk tinggalkan gunung tengkorak."Hhhmmm.. Sepertinya penghuni gunung ini tidak inginkan aku datang!" gumam Arya dan hentikan larinya yang akan menuju puncak."Apa kau

  • Sang Penghancur Langit    Penglihatan si penidur

    "Bau pesing? Kurang ajar, si raja tidur itu di sini!" ucap seseorang berpakaian putih sambil menutup hidungnya.Kepala lelaki tua yang rambutnya sudah abu-abu itu menoleh ke sana dan ke mari, dan saat itulah dia melihat seseorang dengan pakaian cokelat tidur bersandar pada sebatang pohon."Tetua raja tidur!" teriak lelaki itu tepat di telinga lelaki tua yang tidur itu.Plakkkkkk!!Satu tamparan cepat mengarah dari tangan lelaki berpakaian cokelat, dan wajah lelaki yang berteriak itu menjadi sasarannya."Untuk apa kau berteriak di depan telingaku, bodoh!" maki lelaki yang dipanggil raja tidur itu sambil usap-usap daun telinganya."Hehehehe! Kalau tidak begitu, bagaimana mungkin kau akan bangun, tukang tidur!" kata lelaki yang juga usap wajahnya yang terkena tamparan lelaki berpakaian cokelat kotor itu."Apa yang kau inginkan dari raja obat?"Lelaki yang berpakaian putih itu memang adalah raja obat, setelah dia berpisah dengan raja mabuk di Gunung Arak, dia memang fokuskan untuk menemuk

  • Sang Penghancur Langit    Tawaran untuk pendekar pedang darah

    Dua ekor kuda berlari dengan begitu kencangnya, kedua kudanya seolah berlari dikejar oleh setan."Panglima Lin Tan, dari kabar yang kau dengar, di mana terakhir kali pendekar pedang darah itu terlihat?" tanya Menteri Sei Jut sambil memelankan lari kudanya."Dari kabar terakhir, dia di kota sebelah utara, Tuan Menteri," jawab Panglima Lin Tan.Dua orang itu memang Menteri Sei Jut dan orang yang bisa dia percaya akan mampu menjaga dirinya selama dalam perjalanan, Panglima Lin Tan.Sesungguhnya Panglima Lin Tan tidak tahu apa yang membuat Menteri Sei Jut bersedia menerima perintah itu, padahal itu adalah perintah yang mungkin akan membuat menteri kerajaan itu kehilangan nyawanya.Panglima Lin Tan juga tidak tahu tentang pertemuan empat mata antara Kaisar Hui dengan Menteri Sei Jut, sehingga kebingungan itu terus ada di pikiran Panglima Lin Tan.Kedua kuda mereka terus berlari kencang setelah pembicaraan pendek itu, Menteri Sei Jut ingin segera menemukan pendekar pedang darah itu."Tuan M

  • Sang Penghancur Langit    Menteri Haus Kekuasaan

    Hahhh!Arya melepaskan napas berat saat Arya berada di tepian sungai yang luas, kepala Arya mendongak mencari jembatan yang mungkin bisa Arya lewati, yang mungkin Arya jadikan jalan untuk menyeberangi sungai."Sebaiknya aku melihat ke arah hulu, siapa tahu ada jembatan yang bisa aku lewati!" kata Arya.Belum juga Arya jauh dari tempat awalnya berjalan, Arya sudah melihat sebuah jembatan kayu yang cukup panjang."Ini yang aku cari!" gumam Arya.Arya menoleh ke arah depan, dan juga ke belakang, Arya ingin memastikan kalau tidak ada manusia lain selain dirinya."Aman!" ucap Arya.Meskipun merasa ragu untuk melewati jembatan itu, tapi Arya tetap melangkah melewati jembatan itu, dan keraguan Arya terbukti.Tepat Arya di tengah jembatan itu, dari arah depan Arya muncul belasan orang dengan senjata tajam dan juga wajah bengis dengan keinginan membunuh."Sudah aku duga!" gumam Arya.Arya tidak ingin melukai orang yang tidak bersalah, sehingga Arya berbalik arah, tapi dari belakang Arya juga s

  • Sang Penghancur Langit    Pemuda yang kejam

    Seorang pemuda dengan pakaian putih penuh dengan debu memasuki sebuah kota, kota Ding. Salah satu kota yang tidak terlalu jauh dengan perbatasan negeri Phin dan negeri Burma.Pemuda berjalan dengan langkah yang angkuh, seolah dia tidak peduli dengan siapa pun.Wajahnya tertutup oleh rambut panjangnya, rambut yang seolah dibiarkan awut-awutan.Meskipun begitu, masih bisa dilihat sorot mata tajam yang dimiliki oleh pemuda itu, dan dia menatap dengan tatapan penuh dendam.Pemuda itu memasuki sebuah kedai yang ada di kota Ding, dan dia berjalan tetap dengan langkah yang angkuh.Pemuda itu berdiri di hadapan seorang pengunjung kedai, dan meletakkan tangannya di atas meja meskipun dalam posisi berdiri."Apa kau pernah melihat seorang pemuda dengan pakaian kuning emas?" tanya pemuda itu.Orang yang sedang menikmati makanan di depannya tidak peduli, dan dia terus menikmati acara makan siangnya.Brakkkkkkk!Pemuda itu membenturkan kedua tangannya ke atas meja karena tidak mendapatkan tanggapan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status