Home / Fantasi / Sang Penghancur Langit / Memaksa untuk minum

Share

Memaksa untuk minum

last update Last Updated: 2025-06-28 15:34:46

Saat Arya dan raja obat di dalam ruangan pertunjukan kecapi itu, sepasang mata melihat Arya dengan tatapan mata penuh curiga.

Tidak hanya curiga, tapi dia juga khawatir dan itu terlihat jelas di wajah pemilik bola mata indah itu. Apalagi saat Nyai Lin mendekati Arya, ingin rasanya dia mendekati dan berada di dekat Arya.

"Cih .. dasar buaya, dia tidak menolak perempuan itu, padahal aku jauh lebih cantik dari perempuan itu," ucap pemilik sepasang mata itu.

Dia terus awasi Arya. Dan saat itulah seorang pengunjung yang usianya seumur dengannya berada tepat di sampingnya.

"Hei nona, apa yang kau lakukan? Kenapa kau hanya mengintip? Ayo masuk denganku," kata pemuda itu.

"Tidak! Tidak, aku di sini saja!" jawab pemilik wajah itu yang tak lain adalah seorang gadis yang cantik.

"Sudahlah! Tidak usah malu, ayo ikut denganku!" kata pemuda itu memaksa gadis itu untuk masuk ke dalam bangunan itu.

Saat itu gadis muda itu berada di sudut pintu bangunan pertunjukan itu, dan itu jelas menarik perh
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Sang Penghancur Langit    Tidak mengenali

    "Meninggalkan Yung? Kenapa kak? Kakak akan kemana?" tanya Putri Yung dengan wajah yang tidak suka."Bukan meninggalkan selamanya adik Yung. Tapi kakak akan menuju sebuah bukit di timur kota ini, kakak melihat di sana sepertinya tempat tumbuh akar dewa, obat untuk adik Yung!" jawab Arya."Kenapa adik tidak ikut saja kak?" tanya Putri Yung Yen."Bukit itu bukan bukit biasa Putri Yung. Apa kau ingin Arya mendapatkan masalah jika kau ikut?" kata raja obat.Putri Yung kini paham, Arya menuju bukit itu untuk dirinya, dan jika dia ikut bukan tidak mungkin ada bahaya di sana, dan itu malah akan persulit Arya."Adik mengerti, kak!" kata Putri Yung Yen.Arya tersenyum setelah mendapatkan pemahaman dari gadis muda itu."Jadi, untuk sementara waktu, adik Yung bersama paman raja obat dulu. Tunggu sampai kakak kembali," kata Arya."Baik, aku akan menunggu sampai kakak datang dan membawa adik keluar dari kota ini," ucap Putri Yung Yen."Baik, paman, raja obat. Aku percayakan adik Yung pada, paman,"

  • Sang Penghancur Langit    Ming Feng

    Suara lembut itu terdengar dari seorang gadis berpakaian merah jambu, dan itu semakin menampilkan kecantikan dari gadis itu."Maaf nona, nona siapa? Apa kita saling kenal?" tanya Arya.Arya tahu kalau gadis itu memang ingin bicara dengan dirinya. Dan itu yang mengherankan bagi Arya."Kita memang tidak saling kenal! Perkenalan aku adalah Ming Feng, salah satu pemain kecapi di penginapan ini, dan aku berasal dari kota Widur!" kata gadis yang tak lain adalah Ming Feng.Saat Ming Feng keluar dari kamarnya, dan dia melihat Arya bicara dengan raja obat. Saat itulah Ming Feng memutuskan untuk bicara dengan Arya."Ming Feng?" tanya Arya."Iya! Itu namaku, aku bernama Ming Feng!" kata Ming Feng dan memperjelas siapa namanya pada Arya."Aku Arya!" jawab Arya yang juga sebutkan namanya."Arya!" desis Ming Feng dan tersenyum sendiri setelah mengetahui nama Arya."Tadi nona mengatakan jika nona ingin membicarakan sesuatu, apa itu?" tanya Arya."Eh... tidak ada lagi. Maaf sudah mengganggu pembicara

  • Sang Penghancur Langit    Jatuh cinta

    "Yeeeyyyy! Kak Arya memang hebat!" teriak putri Yung Yen yang membuat wajah ketua Huin merah karena menahan rasa malu. "Apakah masalah ini masih ingin kau lanjut, ketua?" tanya Arya. Ketua Huin tidak menjawab, tapi dia malah menatap Arya dengan tatapan mata penuh selidik. "Siapa kau anak muda? Aku tidak pernah mendengar namamu di negeri ini?" tanya ketua Huin penasaran. "Aku Arya, dan aku adalah pendekar perantau!" jawab Arya. Ketua Huin pun sadar jika Arya pasti sudah banyak pengalaman, dan jelas dia tidak mungkin lagi melanjutkan pertarungan itu. "Aku mengaku kalah anak muda. Tapi jika ada kesempatan datanglah ke sekte hitam kematian, aku sungguh penasaran dengan kemampuan yang kau miliki," kata ketua Huin. "Jika ada waktu yang luang, aku akan datang, ketua!" jawab Arya. Untuk pertama kali dalam hidup ketua Huin harus mengaku kalah. Dan itu pada seorang pemuda yang menurutnya masih bau kencur. "Kita kembali!" kata ketua Huin pada seluruh murid sekte hitam kematian. "Tapi a

  • Sang Penghancur Langit    kesombongan ketua Huin

    Aaaaaaaaaaaaaaaaa! Suara jeritan tuan Lui membuat semua tamu yang ada di dalam penginapan itu mengintip karena penasaran. Tapi, saat melihat keberadaan sekte hitam kematian yang ada di sana, semua tamu memilih untuk tidak ikut campur. "Jeritan apa itu, paman?" tanya Arya karena dia juga dengar teriakan itu. Pada saat itu, Arya, raja obat dan putri Yung sedang menikmati sarapan pagi dari penginapan itu. "Sepertinya ada sesuatu keributan di halaman penginapan ini," jawab raja obat. "Mari kita lihat," ajak Arya dan berdiri dari tempat dia duduk. Tapi tangan raja obat segera tangkap tangan Arya. "Jangan terlalu mencampuri semua urusan Arya, itu akan menjadi masalah bagimu di kemudian hari," kata raja obat. "Tapi paman!" "Coba kau lihat semua tamu di penginapan ini, tidak ada satu orang yang berani ikut campur, artinya mereka tidak ingin membuat masalah, dan kau harus bisa seperti itu," kata raja obat. Arya kembali duduk dan mengerti dengan apa yang dimaksud oleh raja obat. "Kau

  • Sang Penghancur Langit    Sekte hitam kematian

    Tuan muda Guin Ku berjalan dengan tertatih, dan dia tidak percaya jika Arya akan balik menantang dirinya. "Apa kau pernah mendengar sekte hitam kematian?" tanya tuan muda Guin Ku dengan ucapan yang sinis. "Tidak! Dan aku yakin, kau pasti selalu bersembunyi di balik nama sekte itu, iya bukan?" kata Arya. Wajah tuan muda Guin Ku merah. Dia menahan malu, marah, kesal dalam hatinya yang menjadi satu. "Hidupmu sudah dalam hitungan, segeralah berdoa agar kau tidak tewas," ancam tuan muda Guin Ku pada Arya. "Kenapa kau bisa tahu? Apa kau seorang peramal?" "Diam kau!" bentak tuan muda Guin Ku semakin marah karena Arya jelas mempermainkan dirinya. "Ayo kita kembali, dan ayah harus tahu tentang penghinaan ini," kata tuan muda Guin Ku.***Matahari pagi datang menyinari kota Lindu, dan pertujukan kecapi juga sudah berakhir, meskipun ada beberapa masalah di dalam bangunan pertunjukan itu, tap tetap saja pertunjukan itu berjalan dengan lancar. Cukup jauh di sudut kota Lindu, sebuah banguna

  • Sang Penghancur Langit    Memaksa untuk minum

    Saat Arya dan raja obat di dalam ruangan pertunjukan kecapi itu, sepasang mata melihat Arya dengan tatapan mata penuh curiga. Tidak hanya curiga, tapi dia juga khawatir dan itu terlihat jelas di wajah pemilik bola mata indah itu. Apalagi saat Nyai Lin mendekati Arya, ingin rasanya dia mendekati dan berada di dekat Arya. "Cih .. dasar buaya, dia tidak menolak perempuan itu, padahal aku jauh lebih cantik dari perempuan itu," ucap pemilik sepasang mata itu.Dia terus awasi Arya. Dan saat itulah seorang pengunjung yang usianya seumur dengannya berada tepat di sampingnya. "Hei nona, apa yang kau lakukan? Kenapa kau hanya mengintip? Ayo masuk denganku," kata pemuda itu. "Tidak! Tidak, aku di sini saja!" jawab pemilik wajah itu yang tak lain adalah seorang gadis yang cantik. "Sudahlah! Tidak usah malu, ayo ikut denganku!" kata pemuda itu memaksa gadis itu untuk masuk ke dalam bangunan itu.Saat itu gadis muda itu berada di sudut pintu bangunan pertunjukan itu, dan itu jelas menarik perh

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status