Beranda / Fantasi / Sang Penguasa Elemental / Bab 93. Terlempar Ke Masa Lalu.

Share

Bab 93. Terlempar Ke Masa Lalu.

last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-08 08:25:22

"Sederhana saja, bagaimana kalau aku melakukannya seperti saat dengan Jarbon tadi, tapi kali ini aku akan gunakan seper seratus kekuatan ku saja, jika kalian bisa bertahan maka kalian selamat, dan kalian boleh meninggalkan planet ini kapan pun kalian mau." Kata Axel lagi.

"Hahaha, kau bercanda anak muda, seper seratus? Bahkan jika seluruh kekuatanmu kau kerahkan kau tetap bukan lawan ku." Ejek Lord Lavarian.

"Bersiaplah." Teriak Axel.

"Swosssh."

"Bugh."

Tinju Axel menghantam wajah Lord lavarian hingga ia terlempar cukup jauh.

"Kalian semua, ayo serang." Perintah Lord Lavarian sedikit ketakutan.

Dengan ragu, Jendral Brazuka dan yang lainnya langsung melesat dan memulai serangan.

Dalam sekejap pertarungan lima lawan satu itupun pecah, dan Axel berada dalam kepungan kelima orang itu, Axel benar-benar berada dalam tekanan kelima orang itu. Namun ia tampak begitu tenang, karena seperti yang ia katakan, ini hanya seper seratus dari kekuatannya.

setelah pertarungan itu berlangsung s
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Sang Penguasa Elemental   Bab 97. Awal Persatuan Dan Tantangan Baru

    Pagi menyingsing di atas bukit tempat rumah kedua Axel berdiri megah. Sinar matahari menembus celah-celah daun pepohonan, menciptakan pola-pola cahaya yang berkilauan di lantai kayu yang luas. Udara pagi terasa segar dan membawa aroma tanah basah serta bunga-bunga liar yang tumbuh di sekitar. Axel duduk di teras rumahnya, mengamati cakrawala dengan tatapan penuh harap dan sedikit kekhawatiran. Di sampingnya, Lilian menyiapkan sarapan, wajahnya tenang namun penuh pikiran. “Axel,” ucap Lilian lembut, “apa yang kau pikirkan?” Axel tersenyum tipis. “Tentang masa depan. Tentang tugas yang harus aku jalani. Aku tahu tak mudah mempersatukan seluruh galaksi, apalagi dengan ancaman yang selama ini tersembunyi di balik bayang-bayang.” Lilian mengangguk. “Itu benar. Tapi kau bukan seorang diri. Kau sudah punya kami, dan yang terpenting, kau punya hati yang tulus untuk melindungi mereka yang kau cintai.” Di saat yang sama, di ruang pertemuan besar yang terletak di dalam markas utama g

  • Sang Penguasa Elemental   Bab 96. Time Skip.

    "Apa yang kau katakan Nevertari? Apa kau akan meninggalkan ayah tinggal sendirian di Vargas-8?" Tanya Ravina sedikit kesal. "Kan masih ada kakak, lagi pula jarak antara Voltra dan Vargas-8 tidak begitu jauh." Jawab Nevertari menggebu-gebu. "Jika benar kau mau tinggal disini, maka kau harus memperbaiki sikap kekanak-kanakan mu, jangan sampai kau menyusahkan Lord Axel nanti." Tegur Lord Lavarian. "Ayah, mengapa ayah tidak tinggal disini saja bersamaku? Biarkan jendral Brazuka saja yang mengurus Vargas-8." Rengek Nevertari. "Mana bisa begitu sayang. Sebagai Lord, ayah punya tanggung jawab untuk mengurus dan melindungi Vargas-8, nanti jika ayah sudah berhenti dari jabatan itu, mungkin ayah akan berpikir untuk ikut tinggal di planet yang nyaman ini, tentu jika suamimu mengizinkan nantinya." Jawab Lord Lavarian penuh harap. Axel yang sejak tadi terdiam kini berjalan ke arah Lord Lavarian. "Ayah mertua, mulai sekarang kau bisa tinggal di planet ini, karena Nevertari sudah bersedia menj

  • Sang Penguasa Elemental   Bab 95. Tiga Galaksi Bersekutu.

    Ravina mengatakan itu tampa rasa takut sedikitpun, Axel yang melihat itu cukup terharu, tapi dia segera mengendalikan dirinya. "Kalian sudah menerobos planet ku, lalu kalian juga berani membuat onar disini. Aku rasa Lord kalian memang pantas mati." Kata Axel tegas. Tiba-tiba ia mengeluarkan pancaran energi level 10 puncaknya. Ravina, Nevertari, Lord Lavarian, Jendral Brazuka dan Lahm, seketika bergidik ngeri. mereka merasakan tubuh mereka seperti di timpa sebuah gunung. Saat mereka mulai merasa putus asa, tiba-tiba... "Axel, cukup. Hentikan itu." Teriakan Dilan memecah keheningan. Axel pun segera menurunkan kekuatannya. Dilan berjalan mendekat bersama 16 orang dan itu termasuk Julia dan juga yang lainnya. "Nak, kau harus memenuhi takdirmu, hentikan ini, mereka berdua juga termasuk dua calon istrimu, mereka akan berjuang bersamamu mulai sekarang, hingga pertempuran akhir nanti. Lord Lavarian itu juga adalah mertuamu sekarang." Kata Dilan menjelaskan dengan santai. Ravina dan

  • Sang Penguasa Elemental   Bab 94. Dimana Dua Lainnya?

    Axel memunculkan dua tombak kristal, lalu melemparkannya ke arah lahm dan Jendral Brazuka. dengan presisi, tombak itu menancap di bahu kanan masing-masing mereka. Saat Axel hendak menyerang Laxia, tiba-tiba dari belakangnya terasa hembusan angin yang melesat ke arahnya, tampa menoleh Axel berbalik dan mengarahkan tinju Berliannya ke arah datangnya hembusan angin itu. "Duar." Seketika sesosok tubuh gemuk, langsung hancur akibat pukulan itu. Sosok itu tidak lain adalah Dodoria. Sampai saat kematiannya, ia bahkan tidak tau jika orang yang membunuhnya adalah orang yang coba ia serang dari belakang. Laxia sangat terkejut dan ketakutan hingga tubuhnya gemetaran, saat itu ia pun pingsan ketakutan. Entah kenapa naluri Axel justru menyuruhnya menangkap tubuh Laxia yang hendak jatuh. Axel melihat dengan jelas kecantikan gadis berpakaian hijau yang sedang terbaring di pelukannya itu. Dalam hati Axel muncul bisikan aneh, saat itu dalam pikirannya ia kembali teringat perkataan ayahnya, 'Em

  • Sang Penguasa Elemental   Bab 93. Terlempar Ke Masa Lalu.

    "Sederhana saja, bagaimana kalau aku melakukannya seperti saat dengan Jarbon tadi, tapi kali ini aku akan gunakan seper seratus kekuatan ku saja, jika kalian bisa bertahan maka kalian selamat, dan kalian boleh meninggalkan planet ini kapan pun kalian mau." Kata Axel lagi. "Hahaha, kau bercanda anak muda, seper seratus? Bahkan jika seluruh kekuatanmu kau kerahkan kau tetap bukan lawan ku." Ejek Lord Lavarian. "Bersiaplah." Teriak Axel. "Swosssh." "Bugh." Tinju Axel menghantam wajah Lord lavarian hingga ia terlempar cukup jauh. "Kalian semua, ayo serang." Perintah Lord Lavarian sedikit ketakutan. Dengan ragu, Jendral Brazuka dan yang lainnya langsung melesat dan memulai serangan. Dalam sekejap pertarungan lima lawan satu itupun pecah, dan Axel berada dalam kepungan kelima orang itu, Axel benar-benar berada dalam tekanan kelima orang itu. Namun ia tampak begitu tenang, karena seperti yang ia katakan, ini hanya seper seratus dari kekuatannya. setelah pertarungan itu berlangsung s

  • Sang Penguasa Elemental   Bab 92. Kau Ajari Aku Tentang Sopan Santun?

    "Ratu Lilian, hal ini mungkin berawal dari kesalahpahaman, putriku dan keempat temannya saat itu sedang bermain di sekitaran Ice Planet yang merupakan tempat asal kami. Lalu sebuah pod melintas di luar planet kami, menuju ke arah ini, mereka mengira itu adalah sebuah benda asing lalu mengikutinya sampai kemari." Jelas jendral Five, membela putrinya dan juga teman-temannya. "Lalu bagaimana kau akan menjelaskan serangan yang di arahkan putrimu pada suami ku, mungkin aku perlu menjelaskan pada kalian, bagaimana suamiku. Satu hal yang perlu aku tekankan pada kalian, suamiku itu adalah orang yang sangat ramah dan santai, tapi usahakan jangan sampai menyinggungnya saat kalian bertemu dengannya nanti, kalian percaya atau tidak, kekuatan suamiku mampu meluluhlantakan Ice Planet kalian hanya dengan satu kepalan tangannya. Demi kebaikan kalian sendiri, jangan sampai kalian menyinggungnya." Kata Lilian menekankan sikap. "Ratu Lilian, tidakkah kau merasa kata-katamu terlalu kasar dan merendahka

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status