Tujuh orang lainnya begitu terkejut melihat kejadian yang barunya menimpa tiga orang rekannya. Mereka tidak menyangka Fang bisa melukai tanpa menyentuh lawannya.
Bersamaan dengan itu, Fang sudah selesai meletakkan tubuh Lan Xuefeng. Ia membalikkan tubuhnya menatap tajam ke arah musuh yang tersisa.
"Kita bisa memulainya sekarang, siapa yang ingin lebih dulu melangkah ke alam seberang?" Fang berkata pelan namun dialiri tenaga dalam yang cukup besar sehingga dapat di dengar Sepuluh Setan Darah bahkan semua orang yang berada di tempat itu.
Tiga orang yang terpental sebelumnya kini telah bergabung kembali dengan tujuh orang lainnya, membuat mereka lebih percaya diri.
"Ku akui kemampuanmu lumayan, tapi jangan harap bisa mengalahkan kami." Gui Long mendengus kesal.
"Benar, tadi kami hanya tidak siap saat kau menyerang." timpal rekannya yang sebelumnya terkena serangan Fang.
"Sebaiknya jangan banyak bicara, kekuatan ditunjukkan dengan kemampuan buka
Yang pertama kali Fang lakukan saat tiba di dekat Lan Xuefeng adalah membawanya ke dalam restoran bubur. Ia berniat lebih menutup dirinya dari kebanyakan orang. Meskipun mereka sudah melihat kemampuannya saat bertarung, tetapi tetap saja Fang tidak ingin memperlihatkannya lebih jauh.Orang-orang menyadari bahwa Fang tidak ingin diganggu, mereka satu persatu mulai meninggalkan tempat itu tidak ada yang berani tinggal lebih lama. Mereka masih ingat benar kematian sembilan dari Sepuluh Setan Darah adalah ditangan sang pemuda.Fang kemudian mengalirkan tenaga dalamnya untuk membuat Lan Xuefeng tersadar dari pingsannya. Ia harus melakukan hal itu selama beberapa menit dan akhirnya membuahkan hasil. Lan Xuefeng mulai sedikit membuka matanya dan terbatuk-batuk."Dimana aku?" Lan Xuefeng memijat kepalanya yang masih terasa pusing, ia masih belum mengingat hal yang terjadi kepadanya sebelumnya."Nona Lan, tenangkan dirimu." Fang memegangi pundak kanan sang gadis.
"Beliau berada di rumah, sementara aku sendiri sedang melakukan perjalanan untuk mencari pengalaman di dunia luar." Fang menjelaskan, "Bagaimana denganmu?" Ia kemudian balik bertanya kepada Lan Xuefeng.Raut wajah perempuan itu berubah menjadi sedih, Fang menyadarinya, "Tidak perlu dijawab jika itu mengganggumu." Ucapnya."Bukan begitu, hanya saja aku sedikit membutuhkan waktu untuk menjawabnya." Lan Xuefeng lalu menghela napas berat, ia kemudian menceritakan tentangnya.Lan Xuefeng adalah murid utama dari sekte menengah bernama Sekte Lembah Es Utara. Mereka adalah sekte aliran putih yang terletak di bagian ujung Utara Kekaisaran Yang. Ciri khas dari sekte ini adalah semua muridnya para wanita.Sekte ini sering mengambil misi untuk mendapatkan pemasukan modal. Anggota-anggotanya menyelesaikan misi dengan baik dan tanpa kesulitan yang berarti setidaknya sebelum beberapa waktu lalu salah satu anggota mereka membuat masalah dengan salah satu kelompok yang ti
Paviliun Teratai Ungu adalah bangunan megah yang terdiri dari lima santai. Gedung itu merupakan tempat pusat layanan jual-beli informasi bagi para pendekar.Dari cerita Lan Xuefeng, paviliun tersebut sudah berdiri selama kurang lebih tiga tahun terakhir.Fang dan Lan Xuefeng tiba di depan pintu gedung, dua orang penjaga yang melihat kedatangan mereka hanya memberikan hormat dan mempersilahkan keduanya masuk.Kedua penjaga itu merupakan sebagian kecil dari banyaknya orang yang menyaksikan pertarungan Lan Xuefeng dan Fang menghadapi Sepuluh Setan Darah. Keduanya melihat dengan mata kepalanya sendiri kemampuan yang ditunjukkan oleh dua muda-mudi yang terlihat belasan tahun itu, terutama Fang yang berhasil membuat tubuh mereka gemetaran."Fang Gege ayo ikuti aku." Lan Xuefeng berjalan di depan sementara Fang mengikuti di belakangnya."Ada yang bisa kami bantu, tuan dan nona muda?" Salah satu pelayan menghampiri mereka dengan sopan. Pelayan itu bersikap
Hai Guys, Author disini! Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kenalin saya penulis novel Sang Penguasa. Saya seorang pemuda yang masih duduk di bangku kuliah, mahasiswa yang malas, dan hidup seperti kelelawar, siang tidur malam kelayapan hehe. Oh iya, Author minta bantuan sama kalian, mohon untuk tinggalkan ulasannya ya, like dan komen sangat berarti untuk saya apalagi komen-komen yang membangun dan menyemangati. Tentu itu akan menambah daya juang saya untuk tetap menulis dan menyelesaikannya. Jangan lupa juga untuk di share ke teman-teman yang lain, biar novel ini bisa berkembang dan subscribe agar tidak ketinggalan kelanjutannya. Akhir kata, terima kasih untuk kalian semua yang sudah bersedia untuk mengikuti perjalanan novel Sang Penguasa, semoga kalian terhibur ya. Semoga kalian mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Dzikir, Pikir dan Amal Sholeh. Wallahul muwaffiq ila aqwamithaaryq, Wassalamu'alaikum warahm
Fang menekan kekuatannya sampai di tingkat Pendekar Ahli Kelas Satu, setelah yakin ia lalu memukul Batu Pengukur Kekuatan.Cahaya berwarna Hijau terang muncul dari batu tersebut, tidak seperti Lan Xuefeng sebelumnya, cahaya terang yang dihasilkan Fang lebih lama sebelum kembali meredup."Luar biasa, kalian berdua sudah berada di tingkat Pendekar Ahli terutama saudara Fang yang sudah berada di puncaknya dan mungkin beberapa tahun lagi akan memasuki tahapan selanjutnya." Long Tian berdecak kagum sebab Pendekar Ahli untuk usia yang masih belasan tahun sangat sulit ditemui, hanya beberapa orang saja yang bisa mencapainya dan itupun mereka berasal dari sekte-sekte besar. Long Tian menjadi penasaran dengan identitas Fang dan Lan Xuefeng."Apakah mereka tuan dan nona muda dari sekte Pedang Surgawi, Shen Teng dan Shen Yue?" Pemikiran itu sempat terlintas dibenak Long Tian namun ia menggelengkan kepalanya kembali, "Tidak… Itu tidak mungkin terjadi. Tidak ada alasa
"Mencari jejak keberadaan Hewan Gaib, Beruang Darah.""Ah aku pernah mendengar tentang hewan ini. Di bagian timur Kota Jambu Batu beberapa waktu lalu dihebohkan dengan kemunculan Beruang Darah itu." Lan Xuefeng lalu menjelaskan lebih lanjut bahwa hewan gaib tersebut mengganggu dan merusak pemukiman warga di beberapa desa. Bukan hanya itu, cukup banyak juga manusia biasa yang menjadi korban keganasannya.Fang mendengarkan dengan seksama, setelah Lan Xuefeng selesai menjelaskan ia mengajak Fang meninggalkan bangunan itu dan mulai menjalankan misinya.Fang dan Lan Xuefeng berjalan ke arah timur kota, keduanya akan mendatangi desa-desa yang menjadi korban Beruang Darah untuk mencari jejaknya.Satu jam berlalu, keduanya tiba di salah satu desa dan menemukan bahwa tempat itu sudah menjadi desa tak berpenghuni. Lan Xuefeng menjelaskan bahwa pemerintah setempat mengungsikan mereka ke tempat yang lebih aman.Fang dan Lan Xuefeng mulai berpencar untuk mencar
Pria paruh baya itu berubah menjadi seekor beruang dengan seluruh tubuhnya berwarna merah pekat. Tingginya hampir mencapai tiga meter dengan tubuh yang besar. Beruang itu membuka mulutnya menunjukkan gigi-gigi tajamnya, ia juga mengangkat tangan yang memperlihatkan kuku-kukunya yang siap mencabik siapapun yang diinginkannya."Beruang Darah?!" Mata Fang maupun Lan Xuefeng terbelalak lebar, keduanya tidak menduga bahwa pria paruh baya yang bersama mereka sebelumnya adalah jelmaan dari Beruang Darah.Fang membuat dirinya lebih tenang sekaligus meningkatkan kewaspadaannya, namun ada hal yang mengganggu pikirannya. Fang kemudian mengingat cerita Kakeknya beberapa tahun lalu saat pertama kali ia mengajak Harimau Cambuk Api."Fang'er, seekor hewan gaib memiliki kemampuan khusus untuk menjelma menjadi manusia saat mereka memasuki tahapan tertentu setidaknya setara dengan Pendekar Bumi. Namun tidak semua hewan gaib yang bisa melakukan hal itu, hanya ada beberapa saja."
Sesuai cerita yang beredar, Beruang Madu itu sangat ganas dan berbahaya. Ia menyerang Fang dan Lan Xuefeng secara bersamaan tanpa rasa takut ataupun gentar. Dalam tubuh manusianya, ia bergerak dengan leluasa. Beruang Darah itu melesatkan pukulan ke arah Fang dan melakukan tendangan ke Lan Xuefeng membuat kedua muda-mudi itu terpisah jaraknya. Tangan Fang menjadi kebas saat menangkis pukulan dari jelmaan Beruang Darah menunjukkan lawannya menggunakan kekuatan yang besar untuk melukainya. Fang tidak tinggal diam saat melihat Beruang Darah dalam sosok wujud manusia itu melukai Lan Xuefeng. Ia menghadangnya dengan Pedang Naga Surgawi. "Tidak akan kubiarkan kau melukainya." Dengus Fang kesal. Ia lalu menggunakan jurus pedang yang dikuasainya, 'Tarian Bangau Putih'. Lan Xuefeng menghembuskan napas lega, ia berhasil selamat dari maut yang mengancamnya. Jika saja Fang tidak segera menolongnya, bisa jadi saat ini ia sudah terluka parah. Beruang Darah denga