Home / Horor / Sang Penunggu Pengantin / Bab 2 Misteri Kematian Keluarga Mas Bay

Share

Bab 2 Misteri Kematian Keluarga Mas Bay

Author: Liya liyana
last update Last Updated: 2023-08-09 05:25:14

“Mau dikenalin gak?” tanya Mamah dengan nada menggoda.

Aku hanya menganggukan kepala perlahan, jujur saja ada rasa malu ketika mengiyakan tawaran Mamah untuk di kenalkan dengan lelaki yang telah membuat aku merasakan jatuh cinta pertama kali nya pada pandangan pertama.

Namun gejolak rasa ini mengalahkan rasa malu, yang seharusnya tetap terjaga sebagai perhiasan seorang wanita.

Mamah meraih tanganku dan menuntun tubuh ini yang terasa lemas dengan jantung yang berdetak cepat dan keringat dingin mulai membasahi tubuhku, kami melangkah kan kaki berjalan menghampiri Mas Bayu yang kini sedang beranjak berdiri dari duduknya dan tersenyum, lalu mengulurkan tangan mengajak berkenalan.

“Perkenalkan nama saya Bayu Anggara,” ucap Mas Bayu, menyebutkan nama sambil menyodorkan telapak tangan untuk kujabat.

Aku hanya bisa tertegun memandangi ketampanannya, sampai Mamah harus menyadarkanku lagi dengan menyikut lengan dan ketika menoleh, Mamah memberi isyarat agar aku menyambut uluran tangan Mas Bayu.

Perlahan aku pun mengulurkan tangan dan meraih telapak tangan Mas Bayu, terasa hangat dan seperti ada getaran halus mengalir ke seluruh tubuh yang membuat aku tidak bisa berkata-kata.

Mas Bayu yang menyadari hal itu, lalu dia pun berkata, “kamu Sarah Larasati putri satu-satunya Ibu Larasati, mimpi apa saya semalam bisa bertemu bidadari secantik kamu?”

Seketika itu wajahku langsung memerah dan kusembunyikan wajahku ini dengan menunduk sedalam-dalamnya, genggaman tangan Mas Bayu semakin erat namun lembut sepertinya dia tahu aku membutuhkan pegangan setelah fujianya yang membuat melayang.

Dalam waktu satu hari itu, di hari pertama kami berkenalan Mas Bayu bisa membuat aku nyaman di dekatnya. Kami cepat sekali akrab, dia bisa mencairkan dan memperlakukan seolah kami sudah lama saling kenal, bahkan aku merasa bahwa sudah menjadi seseorang yang istimewa di hatinya.

Padahal biasanya aku tidak bisa langsung akrab dan nyaman dengan orang yang baru aku kenal, namun perlakuannya yang sopan dan lembut serta aura yang kurasakan dalam diri Mas Bayu, membuat aku nyaman di dekatnya. Entah mengapa begitu cepat hati ini, bisa jatuh cinta pada Mas Bayu.

Mas Bayu anak laki-laki pertama dan satu-satunya di dalam keluarga, usianya dua puluh delapan tahun, dia direktur utama sekaligus pemilik sebuah Dealer mobil di Jakarta.

Di mataku Mas Bayu begitu sempurna, wajahnya yang tampan dengan mata yang indah, hidung mancung dan bibir yang ketika tersenyum membuat hatiku berdetak lebih kencang.

Kulitnya bersih terawat dan dia terlihat sangat berwibawa tentunya, karena dia seorang pimpinan sekaligus pemilik perusahaannya sendiri, sudah dapat dipastikan Mas Bayu lelaki yang sudah mapan. Kehidupan ekonomi sudah pasti akan terjamin bila hidup dengannya.

Namun bukan karena hal itu aku menerima lamarannya, karena pekerjaanku sebagai Asisten Manajer di sebuah Hotel ternama di Jakarta, sudah cukup menopang kehidupan ekonomiku.

Tapi karena aku jatuh cinta pada pandangan pertama, bahkan sebelum aku tahu Mas Bayu adalah pemilik sebuah dealer mobil di Jakarta.

Namun sayang kehidupan Mas Bayu tidak terlalu beruntung, sebulan yang lalu orang tua dan adik perempuannya mengalami kecelakaan yang membuat mereka harus meninggalkan Mas Bayu untuk selama-lamanya seorang diri di dunia ini.

Mas Bayu kini tidak punya orang tua ataupun saudara dan kecelakaan yang merenggut jiwa kedua orang tua dan adik perempuannya itu, terjadi di dalam rumahnya sendiri.

Aku ingin menanyakan kecelakaan seperti apa dan bagaimana kejadiannya sampai kecelakaan di rumahnya sendiri bisa merenggut jiwa kedua orang tua dan adiknya itu, tapi ketika Mas Bayu menceritakan tentang kejadian itu terlihat wajahnya berubah menjadi sangat sedih dan terpukul.

Tentu saja karena kejadiannya saat itu pun baru sebulan yang lalu, pasti Mas Bayu masih dalam keadaan berduka apalagi dia harus mengalami kehilangan tiga orang anggota keluarga yang sangat dicintainya, aku tak tega untuk menanyakannya lebih lanjut.

Sepertinya aku akan segera mengetahui apa penyebab kematian orang tua serta adiknya Mas Bayu, yang meninggal akibat kecelakaan di rumah mereka sendiri, sebuah misteri kematian yang sangat ingin aku ketahui penyebabnya.

Bukannya aku ingin membuat Mas Bayu kembali teringat akan kematian orang tua beserta adiknya dan membuatnya kembali bersedih, tapi sebagai seorang istri aku berhak tahu apa yang sudah terjadi pada keluarga suamiku.

Sekarang aku sedang menuju ke rumah orang tua Mas Bayu yang berada di sebuah Desa terpencil itu.

(Bersambung)

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Saraswati_5
kedua orang tua sama adik Bayu mati karena apa sih?
goodnovel comment avatar
Nur Wenda
sang Istri sama pembaca sama sama penasaran Thor
goodnovel comment avatar
MAF_0808
kenapa ya mereka meninggalnya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Sang Penunggu Pengantin   Bab 44 Ketukan pintu

    Masih dengan menggunakan handuk karena baru saja selesai mandi, aku menghampiri pintu kamar untuk memastikan apa benar ada orang yang mengetuk pintu kamar? Tapi aku tidak mungkin salah dengar, bahkan aku mendengar sampai tiga kali ketukan di pintu itu, tapi kenapa sekarang hening seperti tidak ada siapapun di balik pintu itu.“Siapa?!” tanyaku lagi untuk yang kedua kalinya.“Tok…, tok…, tok….” Bunyi ketukan di pintu membalas pertanyaanku, kenapa orang di balik pintu itu tidak membalas dengan menyebutkan nama jadi aku tidak ragu untuk membuka pintu kamar.Aku menarik nafas dan menghempaskannya kasar, sambil menggelengkan kepala.“Sialan nih orang, apa susahnya sih ngomong bukannya cuman ketuk pintu,” gerutuku.“Atau mungkin yang mengetuk pintu bukan manusia?” tanyaku dalam hati membatin.Setelah apa yang ku alami di rumah ini, wajar saja pikiranku memikirkan kemungkinan yang mengetuk pintu kamarku itu bukan manusia tapi makhluk gaib di rumah ini.Entah itu makhluk gaib yang menempati ka

  • Sang Penunggu Pengantin   Bab 43 Mbok Dasmi

    Mbok Dasmi menepis tanganku yang hendak menarik tangannya untuk membawa Mbok Dsmi ke kamar tamu di lantai dua yang bersebelahan dengan kamarku itu.“Lepaskan Sarah!” serunya sambil menepis tanganku dengan wajah kesal.“Kenapa? Ayo kita buktikan apa dikamar tamu itu ada seseorang atau tidak, aku hanya ingin memastikan kalau aku ini gak salah lihat Mbok,” balasku dengan menghentikan langkah dan membalikan badan melihat wajah kesal Mbok Dasmi.“Kita tidak bisa masuk ke dalam kamar itu, aku tidak punya kunci kamar tamu itu. Tuan Bayu yang memegang semua kunci kamar di rumah ini,” jelas Mbok Dasmi sambil merapikan kebaya brokat berwarna biru yang dipakainya.Mungkin karena aku tadi menarik lengan bajunya hingga dia berpikir kebaya brokat berwarna biru yang dipakainya tidak rapi lagi sekarang. Aku menautkan kedua alis mataku ketika mendengar Mbok Dasmi tidak punya kunci kamar tamu itu. Tidak mungkin, walaupun Mas Bayu yang memegang semua kunci di kamar ini, Mbok Dasmi pasti punya kunci cada

  • Sang Penunggu Pengantin   Bab 42 Aku Tidak Gila.

    Aku tertegun dengan menautkan kedua alis mata mencoba mengenali siapa pria yang berada di dalam kolam air panas milik pribadi itu, karena kolam renang air panas itu berada tepat di dalam halaman rumah Mas Bayu. Tidak mungkin bisa sembarang orang atau orang yang tidak keluarga ini kenal berani berenang di dalam kolam renang air panas itu, tapi siapa dia aku belum pernah sekalipun melihatnya. Dari semalam aku datang ke rumah ini, hanya ada Pak Halim dan Mbok Dasmi di rumah ini.Perlahan pria bertelanjang dada yang berada di dalam kolam air panas itu beranjak dengan pandangan tajam ke arahku, lalu sambil berjalan perlahan keluar dari dalam kolam air panas kulihat senyuman tersungging di wajahnya. Senyuman yang…, entahlah aku tidak bisa mengartikannya tapi kenapa aku merasa terancam.Pria itu kini berdiri di tepian kolam renang, masih menatap dan tersenyum dengan menengadahkan wajahnya melihat kearah ku yang berada di lantai dua rumah ini. Tubuhnya tinggi tegap memakai celana panjang ber

  • Sang Penunggu Pengantin   Bab 41 Siapa Pria Itu

    Dengan perasaan kesal karena merasa tidak dihargai oleh asisten rumah tangga di rumah suamiku ini, aku beranjak pergi berusaha untuk tidak memperdulikan perkataan Mbok Dasmi yang berkata aku harus menjaga sikapku bila tidak ingin dengan cepat mengganti posisiku, mungkin maksudnya mengganti posisiku sebagai istri Mas Bayu dengan kata lain bercerai?.Dia memperingatkan atau mengancamku? Sikap mana maksudnya yang harus aku jaga? Baru juga satu malam aku tinggal di rumah ini dan aku…, apa yang sudah aku lakukan sehingga Mbok Dasmi berkata aku harus menjaga sikapku?.Aku tidak bisa menerima ucapan Mbok Dasmi, dia pikir siapa dirinya berani berkata seperti itu padaku. Aku ini dari keluarga terhormat, berpendidikan, aku tau bagaimana caranya bersikap dengan baik dimanapun aku berada.Mbok Dasmi tersenyum tipis dengan tatapan sinis membalas tatapan tajam yang ku arahkan pada Mbok Dasmi sebelum pergi dari hadapannya, dengan berlari kecil menaiki tangga ke lantai dua menuju ke kamar untuk menyus

  • Sang Penunggu Pengantin   Bab 40 Pertengkaran

    “Mas, Mas Bayu!”Mas Bayu yang sedang memeluk sambil mencium pundakku menghentikan aktivitasnya ketika aku memanggil, dengan kedua alis yang ditautkan Mas Bayu bertanya, “Ada apa sayang?”“Kenapa Mas Bayu tidak bilang kita kedatangan tamu?” jawabku balik bertanya.“Maksud kamu?” tanya Mas Bayu terlihat jelas kebingungan di wajahnya.Kenapa wajah Mas Bayu terlihat kebingungan seperti itu? Apa dia tidak tahu ada tamu yang menginap dirumahnya?.“Itu Mas, siapa dia lelaki yang berdiri di balik jendela kamar tamu? Bukannya di rumah ini hanya ada kita, Mbok Dasmi dan Pak Halim?”.Kuangkat jari telunjuk untuk menunjuk ke arah pria yang sedang berdiri tepat di balik jendela kamar tamu yang berada di lantai dua dari tempatku dan Mas Bayu yang sedang berada di kolam renang. Bukannya menjawab pertanyaanku, Mas Bayu malah menggelengkan kepalanya sambil beranjak pergi keluar dari dalam kolam renang, meninggalkan aku yang sedang berdiri tertegun di dalam kolam renang memperhatikannya yang berlalu be

  • Sang Penunggu Pengantin   Bab 39 Pria Di Kamar Tamu

    “Sarah!” panggil Mas Bayu dengan suara yang bernada tinggi, ketika melihatku masih berdiri tertegun belum juga beranjak ke kamar mandi untuk mandi sesuai permintaan Mas Bayu tadi.“Iiiya, Mas,” jawabku gelagapan karena terkejut saat Mas Bayu memanggil namaku dengan nada membentak. Aku yang sedang merenungkan nama gadis yang disebut oleh perempuan di dalam mimpiku itu dan suara perempuan itu terngiang-ngiang di telingaku, membuatku yang tadinya akan pergi ke kamar mandi malah berdiri mematung dan tertegun.Pasti Mas Bayu semakin kesal melihat tingkahku, padahal baru saja dia berkata jangan bertingkah aneh lagi tapi semua yang ada di kepalaku ini membuat tingkahku seperti orang linglung karena aku tidak punya seseorang untuk berbagi. Aku pendam dan mencoba menguak semua misteri ini seorang diri.Tidak ada Nina sahabatku yang selalu mendengarkan dan mengerti apa yang kualami ataupun Nenek Uban dan Kakek jenggot kedua makhluk tak kasat, yang selalu mendampingi dan menyelesaikan masalah di

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status