Share

Tiga puluh enam

Sementara itu Laila yang baru saja merebahkan tubuhnya merasa sedikit terganggu dengan darah yang mengalir dari hidungnya. Darah segar itu cukup banyak dan menodai seprai dan juga bantal yang ia pakai.

"Apa ini? Kenapa banyak sekali darah?"

Laila menutup hidungnya, ia cukup takut karena tidak pernah mengalaminya.

Ia mulai teringat dengan Hanah yang sering kali mimisan dan mengatasinya dengan cara sederhana. Maka iapun melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Hanah di kampus.

Sayangnya cara tersebut tidak begitu berhasil sehingga darah masih keluar cukup banyak dan kini membuatnya sedikit pusing.

Laila berusaha menenangkan dirinya, berharap Jono segera muncul dan memberinya bantuan. Akan tetapi pria itu tidak muncul juga.

Laila hanya pasrah, ia merasa lemah dan berkunang-kunang. Akan tetapi beruntung ia bisa meraih sofa dan duduk di sana.

Pagi harinya, Laila terbangun dan ia merasa tubuhnya sedikit memiliki tenaga. Ia tak tahu apa yang terjadi namun ia yakin dirinya sempat pingsa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status