Catherine dan Jacob melongo mendengar janji sesumbar dari Henry. Jika dipikir-pikir, janji tersebut sangatlah menguntungkan pihak Catherine dan Jacob.“Kau sadar dengan apa yang kau ucapkan? Apa kau yakin akan menceraikan putriku?” tanya Catherine memastikan.“Tentu saja! Tetapi itu hanya terjadi jika aku gagal membawa kemenangan untuk Lily,” tutur Henry dengan yakin.Catherine dan Jacob pun saling berpandangan dengan senyum seringai terpampang jelas di wajah mereka. Mereka cukup senang karena pada akhirnya Henry sendiri yang bersedia menceraikan Lily.Mereka sangat yakin jika Henry tidak akan mampu membantu Lily memenangkan proyek Emerald Group. Di mata Catherine dan Jacob, Henry terlihat seperti menantu depresi yang baru saja membuat keputusan bodoh. Tetapi, itu membuat mereka merasa gembira tak terkira.Akhirnya, impian mereka memiliki menantu kaya seperti Albert Brown akan segera tercapai. Tak masalah jika putri mereka harus menderita hidup bersama lelaki tua, yang penting mereka
Kedatangan Henry di ruang CEO Emerald Group disambut segera oleh Jinny Baker. Jinny merupakan CEO perempuan pertama di Emerald Group dan sekaligus menyandang predikat CEO termuda sepanjang sejarah Emerald Group berdiri. Di usianya yang baru menginjak 32 tahun, Jinny Baker telah berhasil membawa Emerald Group menjadi salah satu perusahaan paling berpengaruh di seluruh kota Eastland.Katika prestasi-prestasinya telah begitu banyak, hari itu Jinny Baker dikejutkan oleh kejadian pengusiran pemegang saham terbesar di Emerald Group oleh karyawannya sendiri. Dengan kepiawaiannya menyembunyikan kegelisahan dan kekhawatiran besar, Jinny menyambut kedatangan Henry dengan cukup hangat dan professional.“Silakan duduk, Tuan Henry. Maafkan atas kelancangan security kami. Mereka belum tahu siapa Anda,” tutur Jinny Baker dengan ekspresi ramah namun tetap menampilkan kesan menyesal yang tak dibuat-buat. Dari dalam lubuk hatinya, Jinny memang menyesalkan insiden tersebut. Andai sebelumnya Jinny tahu j
Emerald Group baru saja mengumumkan jika mereka sedang membuka pengajuan proposal kerja sama beberapa minggu lalu. Biasanya, mereka akan menunggu setidaknya tiga bulan penuh sebelum melanjutkan ke tahap selanjutnya karena ingin menerima pengajuan proposal sebanyak-banyaknya dari para calon pelamar.Namun, ada perbedaan mencolok pada sesi pengajuan proposal kali ini. Emerald Group telah menutup pengajuan proposal kerja sama lebih awal dari waktu yang ditentukan karena sudah menemukan kandidat terbaik yang akan mereka ajak bekerja sama.Emerald Group juga mengatakan bahwa mereka akan mengumumkan hasil tersebut dua hari mendatang yang juga akan disiarkan secara langsung melalui beberapa channel di media televisi. Sebagai perusahaan ternama di Kota Eastland, Emerald Group memang kerap menjadi perhatian publik dan setiap aktivitas yang mereka lakukan selalu diliput oleh media.Mendengar kabar akan segera diumumkannya kandidat yang dipilih Emerald Group, banyak pihak seperti pengusaha ataup
‘Sebentar lagi kalian akan menelan pahitnya kenyataan!’ Henry membatin sesaat setelah pembawa acara mengundang perwakilan dari Emerald Group dalam siaran langsung.Detik demi detik berlalu, setiap kata-kata yang keluar dari mulut pembawa acara dan perwakilan Emerald Group itu membuat jantung semua orang berdetak kencang. Apalagi setelah pembawa acara membacakan satu persatu nama kandidat yang masuk ke dalam sepuluh besar.Kandidat pertama diisi oleh nama Albert Brown, lengkap dengan biodata juga proposalnya, membuat pria itu memasang senyuman lebar dan membusungkan dadanya dengan sombong.Kandidat kedua, ketiga dan seterusnya juga tidak kalah hebat, mereka merupakan pengusaha atau orang-orang terpandang di Kota Eastland yang memiliki prestasi dan juga kekayaan berlimpah. Selain itu, pengalaman juga karir mereka di bidangnya sudah mencapai puluhan tahun sehingga kinerja dan kapasitasnya tidak perlu diragukan lagi.Kini tersisa satu kandidat yang belum dibacakan, namun nama Lily Wilson
"Cepat tanda tangani berkas itu, Henry. Apakah kau ingin melanggar janjimu. Jangan jadi pecundang yang tidak bertanggung jawab!" Jacob membentak Henry dengan keras karena merasa Henry sedang mempermainkan taruhan yang telah mereka sepakati."Tidak, aku tak akan menandatangani surat itu. Aku yakin pembawa acara itu sudah melakukan kesalahan." Henry bersikeras dengan pendiriannya. Ia masih belum mengakui kekalahannya karena ia memang yakin jika ada yang tak beres dengan pengumuman yang dilakukan oleh Emerald Group.“Hei, kesalahan apa yang kau maksud?” tanya Jacob menyelidik."Itulah yang hendak aku selidiki. Aku ingin ayah dan ibu memberiku waktu selama satu hari ke depan untuk menyelesaikan perkara ini. Aku yakin pasti ada kesalahpahaman yang telah terjadi."Henry meminta perpanjangan waktu dan berjanji jika kali ini ia tidak dapat membuktikan ucapannya, maka Henry akan benar-benar merelakan Lily menjadi milik orang lain.Catherine menjadi murka begitu mendengar janji-janji Henry yang
Dengan langkah berat, Henry meninggalkan rumah sang mertua. Wajahnya dipenuhi penyesalan dan amarah, terutama saat teringat pada Lily yang telah bersujud di kaki Albert Brown hanya demi melindungi harga dirinya sebagai sang suami.Saat itu, Henry merasa seperti pria yang telah gagal dalam tugasnya untuk melindungi martabat istrinya. Setiap kata tajam dan tatapan merendahkan yang dia terima dari keluarga mertuanya kini saling tumpang tindih memenuhi isi kepalanya.Keputusan Lily yang berani untuk mengorbankan dirinya sendiri demi menyelamatkan harga diri Henry terasa seperti cambukan bagi Henry James.Segera, Henry mengeluarkan ponsel dari saku celananya untuk menghubungi Oliver Wood. Ia tak sabar untuk menanyakan apa yang sebenarnya telah terjadi. Seharusnya saat ini Henry sedang menertawakan kekalahan Albert atas kemenangan Lily, namun yang terjadi justru sebaliknya, Henry dan Lily harus menanggung malu dan hinaan.“Seratus panggilan tak terjawab?!” Henry terperanjat kaget saat membu
Henry terpaku diam, sejenak ia teringat kembali istrinya yang telah bersujud di kaki Albert. Henry menggenggam tangannya dengan erat, hatinya kembali dipenuhi kemarahan."Jika terjadi pengancaman seperti itu, bukankah lebih baik kau melapor pada atasanmu?" Henry memaki-maki Tommy. Ia meluapkan segala emosi yang telah dipendamnya selama ini. “Di mana otakmu, heh?”Tommy terdiam, ia terus memohon maaf sembari menjelaskan bahwa semua keputusan yang ia ambil adalah tindakan impulsive yang didasari oleh kekhawatiran yang berlebihan."Nona Baker,” Henry mengalihkan pandangannya kepada Jinny Baker lalu bergumam dengan nada dingin. “Aku bisa memaafkan kesalahannya, namun kau harus memberinya hukuman. Tidak perlu memecatnya, karena ia adalah tulang punggung dari keluarganya."Meski merasa kesal, namun Henry tak ingin dikuasai oleh amarahnya. Henry tetap memikirkan kehidupan Tommy dan keluarganya, karena ia juga pernah dalam kondisi hidup seperti itu. Hidup dalam kemiskinan adalah seperti tingg
Sudah dua hari berlalu, pesta yang akan diadakan oleh Emerald Group telah tiba. Para tamu yang diundang mulai berdatangan ke Eastcliff Hotel hingga membuat tempat tersebut lebih ramai dari biasanya. Demi menyambut para tamu yang berjumlah cukup banyak, Eastcliff Hotel bahkan harus menutup layanannya untuk hari itu.Di antara banyaknya tamu yang hadir, Albert Brown menjadi tamu yang paling mendapat perhatian. Sebagaimana namanya telah diumumkan dalam siaran Televisi sebagai kandidat yang memenangkan Proyek Emerald Group, tentu saja para tamu tak ingin ketinggalan untuk bersikap baik kepada Albert Brown. Jika mereka beruntung bisa beramah tamah dengan Albert Brown, bukan hal mustahil Albert akan menggandeng perusahaan mereka untuk terlibat dalam Mega Project Emerald Group."Selamat atas kemenangan Anda, Tuan Albert. Anda pantas mendapatkan proyek ini.""Tuan Albert, anda memang luar biasa. Karir anda benar-benar cemerlang dari tahun ke tahun."Rekan-rekan Albert mulai memberikan pujian