Share

Hadiah Kejutan

“Leon, Mama mau bicara sesuatu!” seru mama saat aku hendak berangkat ke sekolah. Kuhampiri mama dan duduk disebelah beliau.

“Iya, Ma!” ku masukkan sepotong besar roti dengan selai nenas kedalam mulut, setelah menyahuti perkataan mama.

“Mama berharap, kali ini kamu tidak akan berbuat yang aneh-aneh lagi di sekolah! Kamu tau? Mama sangat malu dipanggil ke sekolah gara-gara, tingkah absurd mu itu.” Wanita bergaun merah maroon, yang tadi sibuk dengan laptop di hadapannya itu, seketika menghentikan aktifitas. Kali ini mata bermanik coklat itu menatap lurus ke arah ku. Kedua tangan di silangkan di depan dada. Aku berdebar.

“Sebenarnya, Guru itu hanya melebih-lebihkan, Ma!” aku membela diri. Kulihat alisnya terangkat, dengan kening berkerut.

“Iya! Bukannya, Bu Maria bertanya, satu kalimat yang paling kufahami selama belajar dengannya? Dan kujawab, I love you! Salahnya dimana, coba? Kan, memang benar

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status